Menparekraf kembali menegaskan, desa wisata menjadi kekuatan untuk menopang pariwisata Indonesia. Selain itu, pariwisata berbasis alam dan budaya di akan menjadi destinasi yang bangkit kembali.
"Target kita tahun ini total Indonesia akan menarik wisatawan mancanegara 1,4-1,8 juta sampai 3,6 juta, tapi targetnya bukan hanya jumlahnya tapi juga kualitasnya," tegas Sandiaga.
Baca Juga: Dejan Antonic Kecewa Kalah dari PSS Sleman, Sebut Hal Ini yang Buat Barito Gagal Curi Poin
Bagaimana cara mengukur kualitasnya? Menurut Sandi Uno, hal itu bisa diukur dengan lama tinggal wisatawan itu menjadi lebih panjang, sehingga lebih berdampak terhadap perekonomian lokal serta tentu memiliki aspek keberlanjutan atau kelestarian lingkungan.
Menparekraf menambahkan, pariwisata Bali sekarang mulai bangkit kembali, banyak event internasional yang hadir. Pada puncaknya bulan November, Sandi Uno berharap "World Tourism Day" akan menjadi pemicu kebangkitan pariwisata kita dan terbukanya peluang lapangan pekerjaan.
Menjawab pertanyaan pariwisata superprioritas dan targetnya, Sandiaga mengungkap pemerintah dalam membangun Bali baru ini menetapkan 5 destinasi wisata superprioritas pada tahun 2022 dengan total anggaran Rp11,7 triliun. Dan dalam 2-3 tahun pertama pembangunan infrastruktur ini telah menarik investasi sebesar Rp30 triliun.
"Nah 5 tahun ke depan kita harapkan mampu menyerap investasi baik penanaman modal asing maupun dalam negeri totalnya 14-15 miliar dolar AS atau setara Rp180-200 triliun," jelas Sandiaga.
Pascapandemi, lanjut Menparekraf, pihaknya menargetkan investasi di sektor pariwisata tahun 2024 totalnya hampir Rp100 triliun, atau 92-93, di mana ini merupakan 7,5 persen dari total target investasi nasional, di mana pada 2023-2024 ditargetkan mencapai Rp1.400 triliun.
Dijelaskan, meningkatnya nilai investasi di sektor parekraf akan mendorong melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara serta kualitas dari kunjungan mereka.