Program Work from Bali Dianggap Jadi Pemicu Covid-19 Naik hingga 48 Ribu Jiwa, Sandiaga Uno Angkat Bicara

23 Juni 2021, 20:26 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno komentari lonjakan Covid-19 di Bali /YouTube/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Belakangan ini pulau Bali menjadi salah satu sorotan peningkatan Covid-19, diketahui bahkan terjadi lonjakan drastis terjadi pada Sabtu, 19 Juni 2021 ketika tercatat tambahan positif Covid-19 sebanyak 155 orang.

Kemudian pada Minggu, 20 Juni 2021 kasus positif masih bertambah di tiga digit, yakni sebanyak 106 orang. Tambahan kasus positif itu juga masih terjadi pada Senin, 21 Juni 2021 sebanyak 91 orang.

Total hingga Hingga Senin, 21 Juni 2021, jumlah kasus positif kumulatif mencapai 48.436 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 46.166 orang atau 95,31 persen dinyatakan sembuh, sedangkan 1.536 orang atau 3,17 persen meninggal dunia. Sementara kasus aktif menjadi 734 orang atau 1,52 persen dari kasus kumulatif.

Baca Juga: Manfaatkan Sampah Plastik, LPLH-SDA MUI Bali Latih Ibu-ibu Produksi Barang Bernilai Jual

Hal ini menjadi perbincangan banyak pihak dan mengangap bahwa program pemerintah 'work from Bali' menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Corona di Bali melonjak tinggi. Bahkan setiap hari rata-rata 50 orang di Bali terkonfirmasi Covid-19.

Pada awalnya memang rencana program Work From Bali oleh pemerintah dilakukan untuk membantu perekonomian Bali yang terdampak pandemi Covid-19.

Karena Work From Bali merupakan program pemerintah yang mengajak masyarakat untuk bekerja dari Bali. Saat ini, lokasi yang dipilih untuk Work From Bali adalah Kawasan Nusa Dua. Beberapa pengamat menilai agar program yang direncanakan akan dijalankan pada pertengahan Juli ini untuk ditunda terlebih dulu. Terkait dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno angkat bicara. Dia menyebut bahwa pihaknya mengambil kebijakan tersebut berbasis data.

Baca Juga: Viral! Perjuangan Pelajar ke Sekolah di Jembatan Gantung Rusak, Warganet: Coba Tiru Tiongkok dan Rusia

"Kemenparekraf mengambil kebijakan berbasis data yang kami miliki maupun masukan dari sisi kesehatan ekonomi dan sektor yang melingkupi parekraf. Work From Destination atau Work From Destination, jika dilakukan dengan bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, merupakan salah satu inovasi dan adaptasi di tengah pandemi dan tantangan ekonomi," tutur Sandiaga dalam virtual weekly press briefing, Selasa, 22 Juni 2021.

"Data dua minggu lalu dan data hari ini berbeda, dan kebijakan kita akan sangat berbeda. Waktu ambil kebijakan dua minggu lalu dan hari ini harus disesuaikan, dan itu komitmen. Kita menyesuaikan mengambil kebijakan berbasis data dan sains ini yang diharapkan mengerti di tengah situasi ini," kata Sandiaga.

Disisi lain sandi juga menambahkan, "Kebijakan model sandbox ini yang harus kita hadirkan sehingga kita akan mampu melewati periode yang penuh tantangan. Para ekonom pasti mengerti bahwa kebijakan berbasis data dan kami di Parekraf, data menunjukkan kami harus WFH 100 persen di zona merah kita lakukan," kata dia.

Baca Juga: Inilah 5 Aktor Tampan Korea Menurut Sains Berikut Prestasinya: Cek Siapa Saja Idolamu?

Lebih lanjut, Sandiaga menekankan bahwa dalam mengambil kebijakan, pihaknya juga berdasar pada data dan sains. Yang mana data dan sains tersebut terus bergerak dari waktu ke waktu.

Selain seruan 'work from Bali', sebenarnya kunjungan kerja ASN dari luar Bali dinilai jadi salah satu sebab kasus Corona meningkat. Terkait dengan adanya lonjakan kasus tersebut, Rentin selaku Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali itu mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari Gubernur Bali Wayan Koster. Namun yang pasti, ada berbagai upaya yang bakal dilakukan dalam menekan laju kasus tersebut.

 "Intinya (akan ada) pengetatan pintu masuk, taat prokes dan optimalkan vaksin," katanya. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler