Sepanjang 50 tahun perjalanan, usaha pariwisata yang kemudian berganti nama menjadi Griya Santrian Resort itu telah menjadi bagian dari sejarah pariwisata di Bali.
Dengan mengusung slogan “where everyone is family” serta konsep unik yang diciptakan Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung, usaha ini terus berkembang.
Griya Santrian Resort juga melakukan pembenahan seiring perkembangan dunia pariwisata. Pemugaran dan penambahan bangunan hotel tidak berubah seratus persen, tetapi tetap mempertahankan beberapa properti seperti lobby atau area front office, wantilan restaurant, kamar di area wing kanan dekat pantai, serta open stage dengan candi bentar yang tetap kokoh dan menawan.
Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga spirit yang ditanamkan Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung.
Usaha ini terus berkembang dan melebarkan sayap menjadi jaringan bisnis di bawah bendera Santrian Group di antaranya adalah Griya Santrian Beach Resort, Puri Santrian Beach Resort, The Royal Santrian Luxury Beach Villas, The Village Restaurant, Soya Restaurant, Arena Pub and Restaurant, Arena Living, The Village Home, dan Seawalker.
Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung berhasil membranding membangun image Griya Santrian Resort melalui life experience atau pengalaman hidup, yang mengacu pada nilai-nilai luhur adat Bali, kebudayaan dan berbagai tradisinya, menjadikan resor tepi pantai ini selalu dicintai tamu-tamunya.
Konsistensi Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dalam membangun bisnis pariwisata hingga akhir hayatnya bukan saja menjadi panutan bagi keluarga besar Santrian Group, namun juga bagi para pelaku pariwisata lainnya.
Karena selain sebagai pengusaha, Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung juga aktif dalam organisasi seperti PHRI, Kadin Bali, Komite PATA Bali, Apindo Bali, Lions Club Bali dan sebagainya, mengikuti konvensi internasional antara lain PATA, ITB Berlin, AHRA dan ATF, serta penggagas berdirinya Yayasan Pembangunan Sanur (YPS).