Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni Tanggapi Ancaman Penembakan Anies Baswedan

- 13 Januari 2024, 08:36 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menanggapi ancaman penembakan Anies Baswedan -f/istimewa
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menanggapi ancaman penembakan Anies Baswedan -f/istimewa /

DENPASARUPDATE.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan tanggapannya tentang adanya ancaman penembakan kepada calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan.

Ahmad Sahroni meminta kepada pihak kepolisian untuk bergerak cepat mengusut ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan. 

"Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini karena ini ngeri sekali. Faktanya kita lihat insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu bisa benar-benar terjadi, seperti di Jepang dan Amerika Serikat," ucap Sahroni dalam keterangan tertulis di Jakarta dilansir dari ANTARA, Sabtu (13/1/2024). 

Baca Juga: Diumpat 'Dia Pintar atau Goblok Sih' , Anies Baswedan Bakal Laporkan Prabowo Subianto?

Sahroni meminta kepada polisi harus memastikan keamanan para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapre), khususnya pada masa kampanye Pilpres 2024 yang saat ini tensinya mulai memanas. 

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh warganet ketika dirinya sedang siaran langsung di aplikasi TikTok. 

Akun medsos @rifanariansyah, yang diindikasi sebagai pengancam Anies Baswedan, saat ini tidak dapat ditemukan karena diduga dihapus oleh penggunanya.

Baca Juga: Prabowo Subianto Sebut Ada yang Mau Buat Rakyat Benci Saya, Sindir Siapa?

Selaku mitra kerja Polri, lebih lanjut Sahroni juga meminta supaya kepolisian menyisir seluruh bentuk ancaman dan provokasi kepada setiap capres-cawapres di dunia maya atau medsos. 

Menurutnya apabila hal itu dibiarkan akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan atau Pilpres 2024.

"Jadi, yang bernada ancaman dan provokasi serius terhadap capres-cawapres di medsos agar segera ditindak satu per satu karena ini sudah membahayakan nyawa para pasangan calon. Kalau sekadar kritik pedas, ada sedikit hujat-menghujat, dibuat meme atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi, kalau sudah mengancam, ini harus benar-benar diusut," tegas Sahroni. 

Baca Juga: Survei JRC Sebut Elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Melesat Tembus 50,3 Persen

Lebih lanjut Sahroniberharap adanya ketegasan dari Polri itu bisa membuat dan membawa suasana lebih kondusif menjelang hari pemilihan yang jatuh pada 14 Februari 2024. 

"Harus saling jaga, saling menahan diri, dan bersuaralah dalam batasan yang ada. Agar situasi dan kondisi menjelang hari pemilihan bisa kita pastikan kondusif," pungkas Sahroni.***

Editor: Ida Ayu Novi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah