Mendengar hal tersebut, ia langsung bergegas menuju Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Di sana, ia kaget dengan banyaknya korban yang jatuh di kedua belah pihak, termasuk beberapa warga sipil juga tewas.
“Saya tengok ke ruang perawatan. Kira-kira ada tiga RPKAD dan 10 KKO ngglethak. Terbaring berlumuran darah dikerumuni para petugas kesehatan," ujar dia.
Baca Juga: Obat Alami Ramuan Tradisional Atasi Susah Tidur atau Insomnia Menurut dr. Zaidul Akbar
Lalu, ia mencari dan mendapatkan informasi bahwa penyebab baku hantam berdarah itu akibat persoalan sepele.
Awalnya, di pagi hari prajurit KKO yang tergabung dalam pasukan pengamanan Presiden Soekarno, Korps Tjakrabirawa melakukan latihan baris-berbars di Lapangan Banteng.
Usai mereka latihan, seorang prajurit RPKAD sedang belajar menyetir mobil.
Entah siapa yang memicu, tiba-tiba dua satuan elite ini saling ejek yang berkembang jadi perkelahian.
Karena dekat dengan markas KKO, pasukan RPKAD kalah jumlah dan mereka langsung mengontak kawan-kawan mereka di Markas RPKAD Cijantung.