DENPASARUPDATE.COM - Varian corona virus mutasi Omicron ditemukan di Indonesia yang menginfeksi petugas kebersihan wisma atlet.
Hal ini memicu perdebatan dengan timbulnya fakta bahwa petugas kebersihan tersebut tidak memiliki riwayat pergi ke luar negeri.
Lalu siapa yang membawa varian Omicron yang menginfeksi petugas kebersihan wisma atlet tersebut?
Fakta ini kembali mempertajam gesekan tentang kebijakan karantina pemerintah Indonesia yang dinilai tebang pilih, sejak ramai terbongkar bahwa selebgram Rachel Venya menyuap satgas covid-19 agar tidak melakukan karantina usai perjalanan dari luar negeri.
Karantina pasca bepergian dari luar negeri adalah wajib bagi siapapun, tidak ada pengecualian maupun pengurangan.
Hal ini demi keberhasilan deteksi genome sequencing varian mutasi yang mungkin saja terbawa masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Diduga Langgar Karantina, Masyarakat Desak Mulan Jameela Diproses Hukum
Sayangnya kebijakan karantina di Indonesia masih memiliki banyak celah.
Varian Omicron sendiri memiliki beberapa gejala, antara lain sebagai berikut.
a. Demam atau kedinginan
b. Batuk
c. Sesak napas atau kesulitan bernapas
Baca Juga: Usai Dikremasi, Abu Jenazah Edelenyi Laura Anna Akan Dilarung Pagi Ini di Ancol
d. Kelelahan
e. Nyeri otot atau tubuh
f. Sakit kepala
g. Hidung tersumbat atau pilek
h. Kehilangan rasa/bau, sakit tenggorokan
i. Mual/muntah
j. Diare
Namun, untuk kasus pertama varian Omicron yang terdeteksi pada petugas kebersihan Wisma Atlet tidak memiliki gejala.
Varian terdeteksi dari pengambilan sampel rutin pada 8 Desember 2021. Hasil pemeriksaan keluar tanggal 10 Desember 2021 dengan 3 orang teruju positif covid-19.
Baca Juga: Ramalan Zodiak KEUANGAN Sabtu 18 Desember 2021, Scorpio Dapat Kendalikan Belanja Sepenuh Hati
Mengutip dari kemkes.go.id, ketiga sampel positif tersebut dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS).
Didapati 1 dari 3 sampel tersebut terkonfirmasi positif varian Omicron.
Ketiganya langsung melakukan karantina di Wisma Atlet dan tidak memiliki gejala, tanpa batuk dan demam.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menghimbau masyarakat untuk mengurangi bepergian ke luar negeri karena kemungkinan penyebaran mutasi Omicron yang sangat cepat.
Kewaspadaan tentu tetap harus dilakukan dan protokol kesehatan masih harus diterapkan di semua lini.***