Mia, Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 itu Berpesan Bersihkan Rumah karena Ingin Pulang ke Bali

- 11 Januari 2021, 07:07 WIB
Ibunda Mia pramugari Sriwijaya Air duduk menyamping karena tak ingin lihat jenazah korban.
Ibunda Mia pramugari Sriwijaya Air duduk menyamping karena tak ingin lihat jenazah korban. /kartika mahayadnya/denpasar update

DENPASARUPDATE.COM – Isak tangis Ni Luh Sudarmi Wadu Ibunda Mia Tresetyani Wadu, salah seorang pramugari Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 masih terus menetes.

Suasana rumah di jalan Tukad Gangga Nomor 8 Renon Denpasar pun masih riuh dengan keluarga dan sanak famili serta teman dan kerabat yang berharap Mia masih selamat dalam penerbangan nahas Sabtu sore 9 Januari 2021 itu.

Namun sang Ibu  tak mampu menonton langsung televisi lantaran shock mendengar anak kesayangannya Mia Tresetyani Wadu berada dalam kecelakaan pesawat yang jatuh di perairan kepulauan seribu itu.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Sinopsis Ikatan Cinta hingga Pramugari Warga Denpasar Jadi Korban Pesawat Jatuh

Karena tak ingin melihat jenazah korban di televisi, sang Bunda memilih duduk menyamping sambil mendengar siaran pembaca berita televisi.

Di rumah itu sang ayah Zet Wadu beserta sang kakak Samuel Cornelis Wadu, juga terus memonitor serta  menyimak perkembangan jatuhnya pesawat nahas itu lewat siaran televisi.

Kepada beberapa awak media, Sang bunda, Ni Luh Sudarmi Wadu dengan ungkapan tersendat-sendat menceritakan ikhwal Mia, anaknya bekerja di maskapai Sriwijaya Air.

Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Ini Senin 11 Januari 2021 di Bali, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi

Ia menuturkan, Mia punya perangai dan kepribadian yang baik. Kataanya setiap Mia hendak terbang selalu menghubungi ke dua ortu dan kakak untuk meberitahu tentang rute penerbangan.

“Baik mau terbang di Dalam Negeri maupun ke  Luar Negeri, Mia selalu berkabar,” ungkap sang Bunda sembari mengusap air mata di kelopak matanya. 

Sebelum pandemi Covid-19 tuturnya, Mia dengan pesawat yang sama sempat terbang ke Tiongkok dan selama perjalanan selalu berkabar via sambungan telepon.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini 11 Januari 2021 di ANTV, TvOne, Kompas TV, TVRI, Indosiar, MNC TV

Ketika beristirahat di Bali, Mia tidak pernah tidur bareng teman di hotel. Ia memilih pulang dan tidur di rumah.

Dalam kurun waktu 2 bulan ditengah pandemi antara bulan Agusgus dan September 2020, Mia berada di Bali karena penerbangan of sementara. “Statusnya Standby karena covid-19. Lalu, sekitar tanggal 30 September dihubungi oleh maskapai dan akhirnya kembali ke Jakarta,” ungkap sang Bunda.

Soal tanda-tanda akan kehilangan anak, perempuan asal Buleleng ini mengaku tak punya firasat apapun terkait peristiwa tragis  ini.

Baca Juga: Update Harga Emas Pada Senin 11 Januari 2021, Emas Antam Masih Stabil Rp1.960.000 per 2 Gram

"Ya saya ditelepon oleh teman akrab Mia di Jakarta. Temannya sudah resign dari pramugari. Katanya, Mia ikut dalam penerbangan itu, namun saya tidak percaya karena Mia tak memberitahu.

Biasanya Mia baritahu, kali ini Mia tak ada kabar sama sekali," tutur sang ibu sambil terus meneteskan air mata.

Sang ayah, Zet Wadu  juga terlihat cemas. Zet Wadu mengaku sangat akrab dengan Mia. Bahkan Mia pernah curhat tentang kisahnya dengan mantan pancar. "Selama 2 bulan di Denpasar, Mia sempat daftar kuliah online.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 11 Januari 2021 Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo Tentang Cinta

Akhirnya diterima. Katanya, bapak sama mama sudah tua, jadi jangan biayai lagi kuliahnya. Mia bisa biayai kuliah sendiri. Dia baru kuliah juga, baru semestar dua,” tutur sang ayah. 

Yang menarik dan mungkin secara tak disadari itu sebagai pertanda perpisahan, dalam percakapan beberapa waktu lalu dengan Mia, Zet Wadu mendengar permintaan anaknya dari gagang telepon. “Dua pekan sebelum pesawat tujuan Jakarta - Pontiak itu jatuh, Mia menghubungi  saya dan berpesan untuk membersihkan rumah. Mia bilang begini; "Ingat saya dua pekan lalu. Mia minta membersihkan rumah. Mia mau menghabiskan masa cuti dan pulang ke rumahnya di Renon, Denpasar," ungkap Zet Wadu, sambal tertunduk lesu. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah