Terpilih Jadi Ketum PPP, Wapres Ingatkan Suharso Monoarfa: Jangan Jadikan Parpol Tunggangan Pribadi

- 20 Desember 2020, 22:22 WIB
Ketua Umum DPP PPP terpilih, Suharso Manoarfa, bersama Ketua DPW PPP Jawa Barat, Ade Yasin, memberi keterangan dalam penutupan Muktamar IX PPP di Hotel Aston, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020).
Ketua Umum DPP PPP terpilih, Suharso Manoarfa, bersama Ketua DPW PPP Jawa Barat, Ade Yasin, memberi keterangan dalam penutupan Muktamar IX PPP di Hotel Aston, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020). /ANTARA/M Fikri Setiawan./

DENPASARUPDATE.COM - Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang diselenggarakan di Makassar telah berakhir, Minggu 20 Desember 2020.

Dalam suksesi kepemimpinan di tubuh partai berlambang Ka'bah tersebut terpilih kembali Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP PPP periode 2020-2025.

Kemenangan Suharso sendiri sudah diprediksi sejak awal. Pasalnya, hampir semua pemegang suara secara bulat aklamasi memilih dirinya yang merupakan calon tunggal.

Baca Juga: Mimpi Nindy Jadi Juara MasterChef Indonesia Season 7 Terhenti, Netizen : Audrey Si Anak Emas

Terpilihnya Menteri Bappenas RI ini juga dikomentari oleh orang nomor dua di negeri ini, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan agar dalam memimpin PPP yang merupakan parpol berbasis Islam agar jangan sampai menjadi kendaraan yang dimanfaatkan oleh pribadi atau kelompok tertentu.

"Kita berharap agar partai politik tidak hanya dijadikan tunggangan atau kendaraan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi masing-masing guna memperoleh manfaat dan maslahat yang sifatnya pribadi. Tetapi partai hendaknya digunakan sebesar-sebesarnya untuk kemaslahatan umat dan bangsa," kata Ma’ruf Amin saat Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara daring di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: Kalah Poin dengan Audrey, Nindy Tersingkir dari Masterchef Indonesia, Lho, Masih Ada yang Pulang?

Ia mengatakan dalam konteks demokrasi partai politik harus berperan dalam menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai bangsa majemuk dengan berbagai perbedaan dan keberagaman masyarakat.

"Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, perbedaan dan keberagaman adalah sumber kekuatan kita," katanya.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x