PKS Dorong Bentuk Tim Pencari Fakta, Mardani Ali Sera: Nyawa 1 Orang Mahal Sekali, Apalagi 6

- 8 Desember 2020, 08:32 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. /Humas PKS

DENPASARUPDATE.COM - Enam orang tewas ditembak oleh polisi, Senin 7 Desember 2020 dini hari di Tol Cikampek.

Diketahui, mereka merupakan pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (IB HRS).

Terkait hal tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menyebut insiden penembakan tersebut sebagai kejadian luar biasa.

Baca Juga: FANTASTIS, Pistol Ikonis James Bond Milik Sean Connery Laku Rp3,6 Miliar

Oleh karenanya, pihaknya menegaskan bahwa kasus tersebut perlu diusut tuntas.

“Kejadian meninggalnya enam orang pengawal Habieb Rizieq semalam, shock dan luar biasa mengejutkan. Nyawa satu orang itu mahal sekali, ini enam orang. Ini kejadian luar biasa,” kata Mardani di akun Twitternya, Senin 7 Desember 2020.

Menurutnya, kejadian tersebut tak bisa dianggap sepele. Perlu ada keterlibatan tim independen untun mengusut hingga tuntas kebenaran yang terjadi.

Baca Juga: Teror Telepon Asing Hantui Para Politisi Oposisi: Mardani Ali Sera dan Fadli Zon Kesal Jadi Korban

Mardani pun mendesak pihak-pihak terkait untuk membentuk tim pencarian fakta sama halnya dengan insiden yang terjadi di Papua.

“Satu kematian di Papua dibuatkan tim pencari fakta, ini enam orang. Perlu segera diusulkan tim pencari fakta. Semua mesti mengambil pelajaran dari kasus luar biasa ini,” tandasnya.

 

Baca Juga: POPULER HARI INI: Tewasnya 6 Pengikut HRS Oleh Polisi, Sampai Ancaman Hukuman Mati Mensos dari PDIP

Sebelumnya dorongan untuk membuat tim pencari fakta juga diungkapkan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane.

Neta mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza terkait kejadian tersebut.

"Presiden Jokowi harus segera mencopot Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza, sehubungan terjadinya kasus penembakan yang menewaskan enam anggota FPI di Tol Cikampek, Jawa Barat pada Senin 7 Des 2020 subuh," katanya dalam keterangan persnya yang diterima oleh redaksi DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network), Senin 7 Desember 2020 sore.

Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Ini Selasa 8 Desember 2020: Denpasar Cerah Berawan, Jakarta Hujan Ringan

Bahkan, pihaknya menyebut sosok yang paling bertanggungjawab dalam kasus ini adalah Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

"Dengan tewas tertembaknya keenam anggota FPI itu, yang paling bertanggungjawab dalam kasus ini adalah Kapolri Idham Azis. Tidak promoternya Idham Azis dalam mengantisipasi kasus Rizieq sudah terlihat sejak kedatangan pimpinan FPI itu di Bandara Soetta, yang tidak diantisipasi dengan profesional tapi terbiarkan hingga menimbulkan masalah," tegasnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mendesak agar segera dibentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk mengungkapkan fakta yang terjadi sebenarnya.

Baca Juga: Ini Update Harga Emas Hari Ini Selasa 8 Desember 2020, Emas Antam Rp1.921.000 per 2 Gram

"Selain itu, Ind Police Watch (IPW) mendesak agar segera dibentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk mengungkapkan, apa yang terjadi sebenarnya. Sebab antara versi Polri dan versi FPI sangat jauh berbeda penjelasannya," paparnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta.

Melalui keterangan persnya, Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif menyatakn bahwa NU mengutuk semua bentuk kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun intimidasi apapun.

Baca Juga: Soal 6 Anggota FPI Tewas Oleh Polisi, LPSK Siap Lindungi Saksi dan Korban

Karena itu, NU Jakarta mendesak agar dibentuk Tim Investigasi Independen untuk mengungkap dan membuat terang kasus tersebut.

“PWNU DKI Jakarta mendukung investigasi secara independen atas insiden anggota masyarakat dengan anggota Polri secara transparan,” katanya, Senin 7 Desember 2020.

Sebelumnya, enam pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (IB HRS) tewas ditembak mati.

Baca Juga: Lirik Lagu Soundtrack Ikatan Cinta RCTI 'Tanpa Batas Waktu' dari Ade Govinda Feat Fadly dan Maknanya

Petugas Polisi Polda Metro Jaya menembak 6 (enam) orang pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) karena melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan.

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin 7 Desember 2020.

Baca Juga: Ini 6 Vaksin Covid-19 yang Bakal Digunakan di Indonesia

Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan bahwa kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.

Adapun awal mulanya ialah ketika petugas kepolisian tengah menyelidiki informasi terkait pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) di Mapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Gisel Ketemu Hotman, Curhat Hpnya Sempat Hilang & Ada Data yang Kembali Muncul Padahal Sudah Dihapus

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yg diduga adalah pengikut MRS , kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tutur Fadil.

Lebih lanjut, Fadil menjelaskan bahwa terdapat 10 (sepuluh) orang yang melakukan penyerangan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Mensos Juliari yang Terancam Hukuman Mati sampai Daftar Mensos yang Pernah Korupsi

Akan tetapi, 4 orang (empat) orang lainnya kabur melarikan diri, setelah enam rekannya ambruk.

Dari pihak kepolisian, tidak ada korban jiwa maupun luka. Yang ada hanyalah kerugian materi.

Baca Juga: Wow, Kepergok Asyik Berduaan Dinner Bukan dengan Sang Istri, AHY: Bukan yang Pertama Kali

Hal ini dikarenakan ada sebuah kendaraan yang rusak karena dipepet dan terkena tembakan dari kelompok pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) yang melakukan penyerangan.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri.

Ketua Umum Front Pembela Islam, KH. Ahmad Shabri Lubis membenarkan adanya peristiwa penghadangan dan penembakan terhadap rombongan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (IB HRS).

Baca Juga: Peringati Hari Santri, PKS Bali Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

Pihaknya mengaku bahwa kejadian tersebut terjadi di dekat pintu Tol Karawang Timur, Jawa Barat, Senin 7 Desember 2020 dini hari.

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur," dalam keterangan pers resminya yang diterima oleh Redaksi DenpasaraUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network), Senin 7 Desember 2020.

Baca Juga: Ini 6 Vaksin Covid-19 yang Bakal Digunakan di Indonesia

Bahkan, pihaknya menjelaskan bahwa rombongan Habib Rizieq sebutnya sedang ingin menuju pengajian subuh keluarga.

"Bahwa semalam IB dengan keluarga termasuk cucu yg masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi. Sekali lagi ini pengajian Subuh internal khusus keluarga inti," tegasnya.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris, Tottenham Kokoh di Puncak, Arsenal Terperosok di Peringkat 15

Bahkan, FPI menuding adanya operasi dari pihak yang ingin mencelakakan Habib Rizieq.

“Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB)," ujarnya.

Baca Juga: Tiga Mensos Terjaring KPK, Pernyataan Gusdur Kementerian Sosial Sarang Koruptor Terbukti

FPI juga menyebut bahwa para OTK (Orang Tidak Dikenal) tersebut menghadang dan sempat melakukan tembakan kepada laskar pengawal keluarga.

"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada lascar pengawal keluarga," paparnya.

Baca Juga: Ngamuk Tak Beri Ampun, Liverpool Bantai Wolferhampton di Anfield

Bahkan, menurutnya para penghadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para OTK tersebut.

"Kami mohon do’a agar satu mobil yang tertembak berisi enam orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan," harapnya. 

Baca Juga: POPULER HARI INI: Mensos Juliari yang Terancam Hukuman Mati sampai Daftar Mensos yang Pernah Korupsi

Terkait kondisi Habib Rizieq sendiri, FPI menegaskan bahwa kondisinya dalam keadaan selamat.

Hanya saja, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka pihaknya tidak bisa menjelaskan terkait keberadaan IB HRS tersebut.

Baca Juga: Wow, Kepergok Asyik Berduaan Dinner Bukan dengan Sang Istri, AHY: Bukan yang Pertama Kali

"Dan mohon do’a juga IB HRS. Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan," akunya.

"Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih enam orang laskar yang hilang diculik," imbuhnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Twitter PKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah