DENPASARUPDATE.COM - Belakangan nama Edy Mulyadi menjadi ramai dibicarakan oleh masyarakat lantaran ucapannya yang kontroversial soal Kalimantan.
Ucapan Edy Mulyadi yang kontroversial ialah karena menyebut Kalimantan sebagai tempat jin membuang anak.
Edy Mulyadi mengucapkan hal itu saat dirinya tengah membahas soal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ucap Edy Mulyadi dalam video di channel YouTube Mimbar Tube.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain bangun di sana," Kata Edy Mulyadi.
Baca Juga: Link Download Video Syur Bocah SMP 48 Detik Viral di Tiktok dan Twitter Ramai-ramai Diburu Warganet
Sontak ucapan Edy Mulyadi tersebut pun menyinggung masyarakat Kalimantan karena dianggap melakukan penghinaan.
Lantas siapakah sebenarnya Edy Mulyadi? Berikut profil dan biodata Edy Mulyadi, sosok kontroversial yang membuat masyarakat Kalimantan tersinggung.
Edy Mulyadi saat ini berprofesi sebagai wartawan. Ia bergabung dalam media FNN atau Forum News Network yang merupakan portal berita milik PT. Forum Adil Mandiri.
Diketahui Edy Mulyadi pernah menjadi wartawan di Media Indonesia, Metro TV, TPI dan Warta Ekonomi.
Baca Juga: Tak Setuju Nama Nusantara, Fadli Zon Usulkan 'Jokowi' Jadi Nama Ibu Kota Negara Baru, Ini Alasannya!
Tahun 2015 ia mulai membuka channel YouTube BANG EDY CHANNEL dan membuat konten.
Tahun 2019, Edy Mulyadi pun sempat menjadi calon anggota legislatif DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan ikuti Pileg 2019.
Namun, Edy Mulyadi gagal lolos dalam pemilihan tersebut. Edy pun kini tak lagi aktif di PKS.
Nama : Edy Mulyadi
Tempat lahir: Jakarta
Tanggal lahir: 8 Agustus 1966
Agama: Islam
YouTube: BANG EDY CHANNEL
Instagram: @bang_edy_channel
Baca Juga: Kritisi dan Tolak Pemindahan dan Nama Nusantara Untuk Ibu Kota Baru, Ini Alasan PKS!
Demikianlah profil dan biodata Edy Mulyadi wartawan dan Caleg PKS yang kontroversial karena ucapannya yang menyinggung masyarakat Kalimantan.***