Waduh Ngeri!, Ternyata Narkoba di Bali Disuplai dari Kepulauan Riau

- 17 November 2020, 07:45 WIB
Kepala BNNP Bali, Brigjen Polisi I Putu Gede Suastawa dan aparat terkait saat menyita barang bukti narkoba belum lama ini.
Kepala BNNP Bali, Brigjen Polisi I Putu Gede Suastawa dan aparat terkait saat menyita barang bukti narkoba belum lama ini. /kartika mahayadnya/antara

DENPASARUPADTE.COM – Peredaran gelap narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) diakui sukar terdeteksi dengan mudah. Sebab sudah melibatkan sindikat kejahatan barang terlarang.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigjen Polisi I Putu Gede Suastawa, mengatakan, peredaran narkotika di wilayah Bali umumnya dari Kepulauan Riau (Kepri).

"Untuk daerah pengirim narkotika paling banyak ditemukan berasal dari Riau, Medan, Aceh, kemudian Surabaya, dan Malang," beber Suastawa dikutip DenpasarUpdate.Com dari antaranews.com.

Baca Juga: Anies Baswedan Digoyang? Sebuah Broadcast Beredar Tuntut Mundur dari Gubernur DKI Jakarta

Menurutnya, pengiriman paket narkotika lebih banyak menggunakan jalur ekspedisi. Bentuknya paket dan diedarkan ke seluruh Bali. Peredaran narkotika paling banyak ada di Denpasar,  dan Kabupaten Badung.

Selanjutnya menyebar di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Bangli.

Untuk barang bukti narkotika yang paling banyak ditemukan yaitu sabu-sabu, ganja, tembakau gorila, dan ekstasi.

Baca Juga: Bela Anies, Politisi Demokrat Ini Sebut Pemanggilan Gubernur DKI ke Polda Salah Alamat

Saat ini, narkotika jenis ekstasi menjadi paling banyak juga disita karena biasanya peredarannya menyasar tempat hiburan malam.

"Ekstasi sifatnya rekreasional dan menjadi kebutuhan bagi penggunanya di klub malam. Namun, dalam penangkapan tidak ada ditemukan tersangka yang WNA, semuanya WNI," katanya.

Ia mengatakan pengungkapan kasus narkoba di Bali meningkat 8 persen. Dilihat dari jumlah kasus, pada tahun sebelumnya tercatat ada 517 kasus, sedangkan pada 2020 ada 618 kasus. Data itu terhitung sejak Januari sampai November 2020.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Selasa 17 November 2020 Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

 "Dampak pandemi ini sangat besar pengaruhnya karena para pengguna (narkotika) banyak di-PHK dan kegiatannya banyak di rumah, jadi tagihannya semakin tinggi. Namun, karena tidak ada kegiatan, tak sedikit yang memanfaatkan sedikit uangnya misalnya untuk beli barang-barang itu (narkoba) sebenarnya sekarang pengawasan semakin ketat," ucapnya. ***

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah