Network
DENPASARUPDATE.COM – Jika mendengar kata Labuan Bajo, apa yang pertama kali terlintas dalam benak kita? Kebanyakan pasti menjawab: Komodo dan keindahan alamnya. Tentu saja itu tidak salah.
Tapi, seberapa banyak orang yang tahu bahwa masyarakat di Labuan Bajo juga menarik untuk dilihat?
Setidaknya, hal itulah yang ingin disampaikan Ketut Efrata melalui buku yang baru diselesaikannya, yang berjudul Lejong ke Labuan Bajo.
Baca Juga: Ramalan ZODIAK CINTA Sabtu 27 November 2021, Pisces Akan Menjadi Rumah Bagi Pasangannya, Selamat Ya!
Dengan mengambil kata “Lejong” yang berarti “bertamu” dalam Bahasa Manggarai, Efrata ingin mengajak pembaca untuk berkenalan dengan kearifan lokal masyarakat setempat.
“Ini masih hanya seputaran Labuan Bajo. Belum lagi jika melihat NTT. Indonesia itu sungguh kaya akan budaya,” kata Efrata. Maka, ia berharap agar makin banyak masyarakat yang tahu budaya di Labuan Bajo.
Seperti misalnya kisah orang Bajo atau gipsi laut dan bagaimana awal mula mereka tiba dan menetap di Pulau Rinca.
Ada juga tentang keharmonisan antar umat berbeda agama. Juga cerita Suciati yang tinggal di rumah panggung dan masih kesulitan air bersih.
“Ada juga cerita anak-anak SD yang tetap gembira, meski sebenarnya keadaan belajar mereka sungguh susah. Pokoknya ada banyak hal yang bisa kita lihat dari mereka saat travelling,” kata Efrata lagi.
Belum lagi tentang kuliner setempat yang sebenarnya sungguh enak, tapi masih belum dilirik oleh banyak pihak untuk meningkatkan kesejahteraan di Labuan Bajo dan NTT secara umumnya.
“Saya ingin buku ini dibaca oleh banyak orang. Untuk itu saya akan mengadakan bedah buku pada 5 Desember mendatang. Terbuka untuk umum dan akan disiarkan langsung melalui Instagram Live dengan akun @ketutefrata,” katanya.
Acara tersebut akan dilaksanakan di Kulidan Kitchen & Space di Gianyar, jam 15.00 Wita yang sekaligus akan diadakan peluncuran buku versi digital atau eBook. ***
