KAHMI dan KMHDI Kompak Kutuk dan Desak Usut Tuntas Aksi Terorisme Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

- 30 Maret 2021, 11:39 WIB
Dampak kerusakan bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar
Dampak kerusakan bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar /Pikiran Rakyat/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Bom di Gereja Katedral Makassar langsung memecah keheningan suasana ditengah pandemic global. Menyikapi Tindakan biadab itu, Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menilai modus kekerasan yang terus berulang ini menjadi malapetaka bagi kehidupan bangsa Indonesia yang plural, cinta damai, toleran, dan beradab, yang harus segera diakhiri.

Majelis Nasional KAHMI menyatakan sikap,  pertama, Mengutuk keras peristiwa pemboman gereja Katedral di Kota Makassar sebagai tindakan di luar batas ketuhanan dan kemanusiaan. “Bom bunuh diri dengan mengatasnamakan demi perjuangan agama di bumi Indonesia yang damai adalah pemikiran yang sesat dan bertentangan dengan ajaran agama manapun.

Apalagi di agama Islam diharamkan untuk melakukan perbuatan mencelakakan diri sendiri dan rasa berputus asa dengan membunuh diri sendiri memakai bom,” demikian poin pertama pernyataan sikap yang ditandatangani Koordinator Presidium MN KAHMI Viva Yoga Mauladi dan Sekjen Manimbang Kahariady.

Baca Juga: Lowongan Kerja Denpasar : Dealer Mobil PT.Kharisma Sentosa Mencari Sales Excekutif

Hal itu lanjutnya dijelaskan di dalam Al Qur’an, “Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri karena sesungguhnya Allah sangat penyayang kepada kalian." (QS an-Nisaa’: 29).

Kedua, menyesalkan peristiwa kekerasan di tengah suasana damai umat Katolik yang sedang melaksanakan Kebaktian Minggu dan menyongsong misa Jumat Agung (Hari Raya Paskah) tanggal 2 April 2021 nanti.

Ketiga, mengapresiasi kinerja POLRI yang sigap dan cepat menormalisasi tempat kejadian perkara serta mengumumkan hasil investigasi awal beberapa jam setelah peristiwa. Hendaknya pihak kepolisian segera mengungkap dalang dan motif di balik peristiwa pengemboman gereja Katedral Makassar demi menjaga ketenangan dan kenyamanan masyarakat.

Baca Juga: MUI Tabanan : Kami Mengecam Keras Tindakan Pengeboman Gereja Katedral

Keempat, mengimbau semua pihak, baik masyarakat, pemuka agama dan adat, serta organisasi kemasyarakatan untuk tetap menjaga kohesivitas, solidaritas dan persatuan nasional dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia

Sikap senada juga disampaikan PD KMHDI Bali. Ketua Biro Penelitian dan Pengembangan PD KMHDI Bali Periode 2019-2021 Arya Gangga menyatakan, tindakan bom bunuh diri itu akan memberikan dampak buruk bagi solidaritas masyarakat yang saat ini sedang bahu membahu berperang untuk melawan Pandemi Covid-19.

“Atas aksi terorisme itu juga kami mengutuk keras pelaku hingga ke pucuk pimimpinannya dimanapun itu karena telah mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat Indonesia terkhususnya masyarakat di Kota Makassar,” demikian siaran pers yang dierdarkan humas KMHDI Bali kepada awak media.

Baca Juga: Update Harga Emas 30 Maret 2021 di Pegadaian

Arya Gangga menambahkan masyarakat Bali ikut terpukul mengingat Bali pernah mengalami aksi teror Bom Bali I dan Bom Bali II pada tahun 2002 dan 2005.

“Kejadian bom Bali  waktu silam membuat kami mengerti bagaimana posisi saudara-saudara kami yang saat ini tengah mengalami musibah teror bom di Makassar,” ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat di Indonesia terkhususnya di Kota Makasar agar tetap menjaga toleransi dan tak terpancing opini provokasi oleh oknum tak bertanggungjawab di media sosial.

Baca Juga: Lahir 30 Maret Menurut Kalender Bali: Ulet dan Antusias, Segaris Vincent van Gogh Pelukis Ternama

Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung secara penuh TNI dan POLRI mengusut tuntas kasus terorisme ini agar diharapkan tidak terulang. “Mari saling menguatkan, saling support dan saling menjaga,” pungkasnya. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah