Cair, Kemensos Klaim Telah Salurkan Rp107,7 Triliun untuk Anggaran Bansos Pemulihan Ekonomi

22 Oktober 2020, 20:42 WIB
Tangkapan Layar aplikasi SIKS dari Kemensos /

DENPASARUPDATE.COM - Mendorong pertumbuhan perekonomian di masa pandemi dilakukan pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


Program PEN dicanangkan pemerintah dengan tujuan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga perekonomian tetap dalam kondisi stabil.


Kementerian Sosial melalui Kepala Biro Perencanaan Adhy Karyono mengatakan hingga Kamis 22 Oktober 2020 pihaknya telah berhasil menyalurkan Rp107,7 triliun anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Simak Bocoran Episode selanjutnya Drama Korea “Start Up” yang Tayang 24 Oktober!


Adhy menjelaskan bahwa anggaran yang direncanakan untuk disalurkan sebesar Rp128,9 triliun.

Hal tersebut berarti sejauh ini Kemensos telah berhasil menyalurkan dana sebesar 83,58 persen.


Ia mengatakan program PEN yang dicanangkan pemerintah sangat bergantung pada program berbentuk karing pengaman sosial.

Baca Juga: Cara Menjinakkan Burung Murai Batu dari Alam Liar Supaya Gacor, Ini Tips-nya


"Program PEN ini sangat tergantung dari program perlindungan sosial yang dilakukan Kemensos dalam rangka sebagai jaring pengaman sosial," kata Adhy 22 Oktober 2020 dilansir dari Kantor Berita Antara.


Ia menjelaskan dari anggaran Rp128,9 triliun tersebut terbagi atas program reguler dan program khusus. Untuk program reguler terdapat Program Keluarga Harapan (PKH) dengan anggaran Rp36,8 triliun.

Selanjutnya, program sembako atau Bantuan Pangan NonTunai (BPNT) dengan anggaran mencapai Rp43,1 triliun dengan perluasan sampai 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Anak Kedua Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia, Kado Ulang Tahun Glenn Hingga Punya IG

"Kalau PKH perluasannya sampai 10 juta KPM," katanya.

Kemudian, program khusus penanganan COVID-19 yaitu bantuan sosial tunai (BST) dengan anggaran Rp32,4 triliun dengan menyasar sembilan juta KPM di luar Jabodetabek.

Sedangkan untuk wilayah Jabodetabek, Kemensos memberikan bantuan berupa paket sembako dengan anggaran mencapai Rp6,8 triliun.

Hingga kini, realisasi masing-masing program tersebut berbeda-beda.

Untuk program PKH tercatat realisasi sudah mencapai Rp36,2 triliun atau setara 98,53 persen. Selanjutnya BPNT sebesar Rp33,9 triliun atau 78,76 persen.

Baca Juga: Setelah Luncurkan Tanya, Soal , dan Sekolah, Kelas Pintar Lengkapi Pembelajaran Online dengan Fitur

Sedangkan realisasi bansos sembako Jabodetabek Rp4,9 triliun atau 71,93 persen dan BST sebesar Rp24,9 atau setara 77,06 persen.

Tidak hanya sampai di situ, Kemensos juga kembali melakukan sejumlah upaya pemulihan ekonomi masyarakat dengan membuat berbagai kebijakan melalui program bansos tunai bagi KPM sembako non PKH dengan anggaran Rp4,5 triliun.

"Masing-masing KPM menerima Rp500 ribu," katanya.

Khusus KPM PKH juga menerima bansos tambahan yakni berupa bantuan sosial beras (BSB). Setiap KPM menerima 15 kilogram beras selama tiga bulan.

Baca Juga: Hadapi Ekonomi yang Terpuruk, Begini Cara Miliarder India Bangkitkan Ekonomi

Dalam hal ini Kemensos bekerja sama dengan Perum Bulog untuk mendistribusikan 450 ribu ton beras bagi 10 juta KPM di Tanah Air.

Hingga kini realisasi bansos beras sudah mencapai Rp3,1 triliun atau 59,96 persen dari total anggaran Rp5,2 triliun.

Secara umum upaya perlindungan sosial yang telah mencapai 83,59 persen dan bergerak pada kuartal ketiga telah melebihi dari standar yakni 64,5 persen, katanya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler