Mau Pijat di Masa New Normal? Simak Pandangan Ahli Kesehatan Ini

- 15 Agustus 2020, 12:16 WIB
Proses pijat dengan Batu panas ( Hot Stone Massage) di peragakan oleh model
Proses pijat dengan Batu panas ( Hot Stone Massage) di peragakan oleh model /doc./Istimewa

DENPASARUPDATE.COM - Masa new normal atau adaptasi kebiasaan baru membuat banyak orang kembali beraktifitas normal seperti biasa.

Tak jarang, dalam berbagai aktifitas tersebut tubuh terasa pegal-pegal akibat aktifitas yang cukup padat.

Ini membuat banyak orang ingin merelakan tubuhnya dengan dipijat atau di spa, baik memanggil jasa tukang pijat atau datang ke panti pijat.

Baca Juga: Golkar Sebut Rekomendasi Tiga Pilkada Berproses, Rai Iswara-Ngurah Ambara Mengerucut di Denpasar

Tetapi, amankah gunakan jasa-jasa tukang pijat saat ini?

Saat Anda dipijat orang lain yang jelas tak tinggal serumah dengan Anda, risiko terbesar berada di dekat dia karena COVID-19 bisa menyebar di antara orang-orang yang berada dalam jarak dua meter melalui tetesan pernapasan yang dibuat saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Selain itu, mungkin juga ada risiko bersentuhan dengan permukaan yang sering disentuh (seperti meja pijat), karena COVID-19 juga dapat menyebar dengan menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus di dalamnya, lalu menyentuh mulut Anda, hidung, atau mata. (CDC, bagaimanapun, mengatakan ini bukan cara utama penularan virus).

Baca Juga: Tegas, Ini Respon Ace Hasan Soal Dugaan Kekerasan Dosen Studi Islam UINSA Pukul Kolega

Oleh karena itu, kata "aman" benar-benar tergantung. Jika sebuah perusahaan pijat mengikuti pedoman yang diberlakukan oleh organisasi kesehatan masyarakat, maka itu mungkin relatif aman, menurut dokter dari the Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja seperti dilansir Health.

Sebagian orang bisa saja meminta orang datang ke rumahnya untuk dipijat, dan ini sebenarnya hanya menukar satu risiko dengan risiko lainnya.

“Dipijat di rumah berarti Anda tidak perlu berada di ruang tunggu, di sekitar orang lain. Tetap saja, meminta ahli pijat datang ke rumah Anda berisiko sekaligus menambah risiko bagi mereka," kata Adalja.

Baca Juga: Pemprov Bali Gelontor Akses Internet Gratis di 1493 Desa Adat

Tetapi bahkan dengan tindakan pencegahan misal penerapan protokol kesehatan, dokter penyakit menular Richard Watkins tidak merekomendasikan Anda dipijat saat ini.

“Dengan kasus COVID-19 yang meningkat di banyak bagian negara, orang benar-benar perlu fokus hanya untuk melakukan aktivitas penting, dan pijat tidak (begitu) penting. Anda berada di dalam ruangan, berada di dekat orang lain untuk jangka waktu yang lama. Hal-hal ini memperkuat risiko tertular COVID-19," ujar dia.

Jadi, jika pijat sangat Anda butuhkan misalnya karena berhubungan dengan rasa sakit, cobalah mempertimbangkan risiko dan manfaat dipijat. ***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x