DENPASARUPDATE.COM - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menyayangkan adanya dugaan kasus penganiyaan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Apalagi, tindakan yang menurutnya premanisme tersebut dilakukan oleh pendidik yang seharusnya memberikan contoh teladan bagi mahasiswa.
"Kami sangat menyayangkan cara-cara premanisme dalam dunia akademik masih terjadi. Apalagi peristiwa tersebut terjadi pada seorang dosen yang seharusnya memberikan teladan dan contoh yang baik kepada mahasiswa di kampus Islam," kata dia Jumat 14 Agustus 2020 malam.
Baca Juga: 15 Orang Dinyatakan Reaktif Saat Rapid Test di PN Denpasar, Langsung Jalani Swab Test
Menurut pria yang juga Ketua DPP Partai Golkar seharusnya permasalahan yang terjadi di internal kampus tersebut harus di selesaikan dengan cara dialog dan musyawarah, bukan dengan cara baku pukul.
"Saya sangat prihatin atas kejadian pemukulan tersebut. Apapun masalahnya jika di dalam kampus seharusnya dapat diselesaikan dengan dialog dan musyawarah. Dunia kampus itu tempat perdebatan dan argumentasi. Bukan tempatnya kampus digunakan untuk pukul memukul," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong kepada korba untuk terus dan tetap memproses ke jalur hukum.
OBaca Juga: Ayah dan Isteri Jadi Penjamin, Polda Bali Masih Pelajari Pengajuan Penangguhan Penahanan Jerinx
Ini dilakukan agar terjadi efek jera dan tidak terulang kembali tindakan serupa di institusi pendidikan.