Mengenal Happy Hypoxia, Saat Oksigen Dalam Darah Turun Namun tidak Dirasa Tubuh, Temukan Jawabannya

- 14 Juli 2021, 10:01 WIB
Alat pengukur kadar oksigen
Alat pengukur kadar oksigen /Pixabay/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Tahukah Anda, apakah Happy Hypoxia itu?. Gejala ini disebut juga dengan silent hypoxia adalah kondisi dimana saturasi atau tolok ukur kesehatan untuk menakar besarnya kadar oksigen di dalam aliran darah seseorang menurun di bawah normal. Namun tidak menunjukkan gejala apapun. Bahkan beberapa kasus menunjukkan saturasi oksigen hingga di bawah 70 persen.

Pasien dengan kondisi ini seringkali kekurangan oksigen. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami kerasakan organ yang lebih parah daripada yang dirasakan.

Hypoksia sendiri adalah kondisi dimana darah tidak membawa oksigen yang cukup ke seluruh organ. Organ-organ vital,seperti otak dan ati, akan mengalami kerusakan tanpa suplai oksigen dalam beberapa menit saja.

Baca Juga: Kebakaran Bangsal Covid di Irak, Puluhan Orang Tewas, Presiden Irak: Semua Insiden Terjadi Karena Korupsi

Normalnya, pasien yang mengalami hypoxia akan ada gejala sesak nafas, napas pendek, bahkan pingsan dan mengalami gagal organ. Ini merupakan mekanisme normal tubuh jika terjadi kekurangan oksigen di dalam darah.

Mekanisme normal tubuh ini merupakan respons dari arteri karotid yang mendeteksi jika adanya kekurangan oksigen dalam darah, kemudian akan mengirimkan sinyal ke otak. Para peneliti dari Seville Institute of Bioemedicine menduga bahwa terjadinya silent hypoxia diakibatkan olehvirus SARS-CoV-2 menyerang arteri karotid.

Hipotesisnya adalah arteri karoid gagal mendeteksi penurunan saturasi oksigen akibat virus corona yang menyerang organ ini pada tahap awal infeksi.namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hipotesis ini.

Baca Juga: Anwar Sanjaya Bocorkan Kisah Cintanya dengan Ayya Renita Pemeran Miss Kiki Ikatan Cinta : Bukan Settingan

Seuah penelitian lain yang dilakukan oleh peneliti dari Boston University Biomedical, menemukan bahwa covid-19 menyebabkan perubahan pola peredaran darah pada tubuh manusia. Beberapa pasien Covid-19 kehilangan kemampuan untuk mengalirkan darah ke jaringan yang rusak akibat virus corona.

sElain itu, peneliti juga menemukan bahwa pada pembuluh darah pasien akan mengalami inflamasi dan memicu gumpalan darah kecil sepanjang pembuluh darah. Ini diduga sebagai salah satu kondisi yang dapat memicu silent hypoxia. Kondisi ini bisa menganccamm jiwa pasien karena bisa menyebabkan fase kritis secara tiba-tiba, bahkan bisa berakibat fatal.

Seperti pembahasan sebelumnya, umumnya pasien dengan kondisi ini tidak menyadari jika dirinya kekurangan oksigen. Ini terjadi karena tubuh menyesuaikan dengan kadar oksige yang ada, sama seperti jika seseorang mendaki gunung.

Baca Juga: Suka Nonton Sinetron Ikatan Cinta, Uus dan Deddy Corbuzier Sebut Dapat Meningkatkan Imun

Namun, ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan pasien, selain gejala umum Covid-19. Gejala tersebut antara lain perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau keunguan, terutama di ujung-ujung jari dan bibir, dan keringat berlebihan walaupun saat tidak beraktivitas berat.

Cara mengeteshappy hypoxia bisa dilakukan dengan menggunakan oximeter,mengukur kadar gas dalam darah, dan tes berjalan selama 6 menit. Selain itu, jika gejala berikut ini terjadi, maka segera ke unit gawat darurat.

  1. saturasi oksigen di bawah 90 persen.
  2. mudah lelah dan napas pendek saat berolahraga.
  3. napas pendek tiba-tiba, bahkan ketika sedang beristirahat.

Happy hypoxia adalh kondisi yang harus diperhatikan agar tidak sampai terjadi kerusakan organ. Maka dari itu, penting untuk selalu memonitor  saturasi oksigen  Anda, terutama bagi yang tela terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah dengan gejala ringan.***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update denpasar viral


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah