Olah Kreatif Remaja Difabel di Tabanan Menghasilkan Tanaman Hias Bonsai Kelapa yang Lagi Naik Daun

- 1 Mei 2021, 09:41 WIB
Remaja defabel di Tabanan Bali Kadek Yogi Antara (kanan) dan Bonsai Kelapa yang dihasilkan.
Remaja defabel di Tabanan Bali Kadek Yogi Antara (kanan) dan Bonsai Kelapa yang dihasilkan. /JLD Panji Bagasta/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Hobi tanaman hias di Bali masih jadi ngetren. Aneka tanaman hias dikembangkan. Mulai yang harga terjangkau hingga yang berbanderol puluhan juta. Di Tabanan banyak pemuda lagi antusias menanam Bonsai Kelapa. Tanaman kelapa yang dikerdilkan ini sudah banyak komunitas atau grup pecinta bonsai kelapa yang mengembangkan.

Sebuah rumah kreatif  bekerjasama dengan BPD Bali dan Tabanan Hub di Gedung I Ketut Maria Tabanan, Jumat  30 April 2021komunitas pemuda yang tergabung pecinta tanaman hias rumahan.

Budidaya bonsai kelapa  ini dipajang dalam pot bunga mini. Bukan sekadar hobi, kini juga sudah menjadi sebuah usaha rumahan di tengah pandemi yang dijual via online.

Baca Juga: Lahir 1 Mei Menurut Kalender Bali: Punya Kecerdasan Gemilang, Tipikal Gigih dan Tidak Mudah Putus Asa

Uniknya, salah satu olah kreatif ini dilakukan Kadek Yogi Antara (14 tahun) remaja difabel asal Banjar Dinas Cempaka, Desa manikyang, Selemadeg. Kendati pandemi Covid-19 dan Yogi memiliki keterbatasan gangguan pendengaran. Namun justru ia produktif.

Yogi akrab sapaannya ditemui bersama ayahnya Made Sumirta saat berlangsungnya pameran rumah kreatif mengaku belum lama ia menggeluti tanaman hias bonsai kelapa. Mulai budidaya bonsai kelapa sejak 2 tahun lalu disaat pandemi Covid-19 mewabah.

“Baru 2 tahun anak saya suka dengan tanaman hias bonsai kelapa. Biasanya kreativitasnya hanya membuat layangan dan mainan di rumah,” kata Sumirta yang menerjemahkan bahasa isyarat anaknya.

Baca Juga: PKB Bali Usung Caik Imin Capres di Pemilu 2024

Yogi menyatakan ketertarikan memelihara tanaman bonsai kelapa berawal dari dirinya yang kerap kali diajak oleh salah seorang dari komunitas pecinta lingkungan Bhakti Pertiwi (Briper) yang ada di lingkungan. Setiap kali kegiatan aksi bersih lingkungan dilakukan selalu menemukan buah kelapa yang terbuang sungai dan di muara pantai. Dan buah kelapa tersebut dibawa pulang.

“Jadi buah kelapa tersebut kemudian dipelihara berbulan-bulan dan dibentuk bonsai. Nah dari itulah saya belajar perlahan. Lebih detail belajar bonsai saya lihat pada tutorial youtube soal tanaman hias,” tuturnya.

Untuk cara budidaya tanaman hias bonsai kelapa. Sangat mudah dirawat, namun butuh kesabaran dan ketekunan. Pertama tentu bibit kelapa yang digunakan. Dalam pemilihan bibit kelapa tentu sudah tua sehingga lebih cepat tumbuh tunas. Tunas kelapa akan muncul dengan jangka waktu 1-2 minggu. Tunas kelapa yang muncul baru dikupas serabutnya.

Baca Juga: Perempuan Misterius Bungkus Bayi Dalam Tas, Letakkan Diatas Meja Dagangan Lalu Kabur Terekam CCTV

Barulah kemudian menentukan posisi batok. Apakah batok kelapa diposisikan vertikal atau horizontal. Tergantung selera dan kemauan.

“Terakhir siapkan media tanam boleh pot bunga, toples dan media tanam lainnya. Yang lama dari bonsai kelapa adalah proses pembentukkan akar bonsai kelapa. Membutuhkan waktu 4-6 bulan,” ungkap remaja yang bersekolah di SLB Pesiapan, tabanan.

Sementara untuk pupuk bisa menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi dan pupuk cair dari eco enzyme yang buat dari sisa buah. Kini dari hasil ketekunan budidaya bonsai kelapa yang dikerdilkan membuahkan hasil. Sudah ratusan bonsai kelapa budidaya dan dibentuk sedemikian rupa. Mulai bonsai kelapa yang tumbuh diatas toples dengan media tanam dari air berisi ikan cupang. Kemudian ada juga bonsai kelapa dengan media tanam dari tanah. Tak hanya itu karena bonsai kelapa Yogi pun kerap mengikuti pameran yang tanaman hias.

Baca Juga: Jenazah Prajurit KRI Nanggala 402 Belum Ditemukan, Keluarga Masih Terus Menanti, Ini yang Dilakukan

Menariknya lagi dari bonsai kelapa ia mampu juga memperoleh penghasilan dari sisi ekonomi. Sudah puluhan bonsai kelapa laku terjual yang dipasarkan dalam market place online. Dengan harga berkisar dari Rp 100-150 ribu per bonsai kelapa.

“Dan saat ini saya ikut pameran di rumah kreatif sudah 5 buah bonsai kepala laku terjual. Yang harganya Rp 150 ribu per bonsai. Sedangkan uang hasil bonsai saya kelola kembali untuk dibelikan pot bunga. Sehingga dapat mengoleksi lebih banyak lagi bonsai kelapa,” tuturnya. ***

Penulis: JLD Panji Bagasta

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah