Media Thailand Sebut Kasus Tangmo Nida sebagai Permainan Uang dan Kekuasaan, Begini Penjelasannya!

- 17 Maret 2022, 14:27 WIB
Almarhumah Tangmo Nida semasa hidupnya saat masih aktif di dunia artis
Almarhumah Tangmo Nida semasa hidupnya saat masih aktif di dunia artis /Bangkok Post/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Sejak ditemukan tewas pada tanggal 26 Februari 2022, nama artis asal Thailand, Tangmo Nida masih ramai diperbincangkan publik.

Berbagai dukungan untuk keluarga dan sahabat juga disampaikan oleh publik bahkan termasuk dari Indonesia.

Saat ini, jenazah Tangmo Nida tengah dibekukan untuk diperiksa kembali di Institut Forensik Thailand.

Baca Juga: Ini Video Tangmo Nida Beri Kode SOS Tanda Dirinya dalam Bahaya Saat di Speedboat 24 Februari 2022

 

Hal ini melanjutkan permintaan secara khusus yang disampaikan oleh Ibu Tangmo Nida, Panida yang tidak setuju dengan keputusan kepolisian untuk menutup kasus kematian puterinya.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyampaikan bahwa kematian Tangmo Nida bukanlah sebuah pembunuhan dan hanya kelalaian belaka sehingga perlu ditutup.

Namun dengan datangnya banyak demonstrasi terutama dari para penggemar yang menuntut keadilan, kasus ini kembali dibuka.

Baca Juga: SINOPSIS BALIKA VADHU ANTV : TERBONGKAR! Anandhi Temukan Bukti, Shiv Dibebaskan dan Rashika Jadi Tersangka

 

Bahkan salah satu media asal Thailand, Bangkok Post, menyebutkan bahwa kasus kematian Tangmo Nida ini sebagai sebuah sirkus yang berisi permainan uang dan kekuasaan.

Dilansir DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) dari Bangkok Post, kasus Tangmo Nida secara tidak langsung menunjukkan adanya sebuah keruntuhan dalam profesionalitas dan konstruksi sosial di Thailand.

Bahkan tidak hanya dengan para jurnalis yang semakin mencari tahu jawaban terkait kasus kematiannya, pihak kepolisian juga dianggap sejak awal bersifat tidak netral dan menyampaikan jawaban yang blur.

Baca Juga: SINOPSIS GOPI HARI INI di ANTV: MENEGANGKAN! Ahem dan Dharam Adu Pukul, Meera Selamatkan Vidya

 

Keputusan untuk menutup kasus ini yang hampir dilakukan sebelumnya juga menunjukkan adanya ketidak profesionalisme dari pihak kepolisian. Selain itu, pihak kepolisian seolah-olah dikejar oleh sesuatu sehingga ingin segera menutup kasus yang sebenarnya masih mengandung banyak tanda tanya ini.


Kehidupan dalam industri hiburan dan para artis yang populer di dalamnya juga semakin terkuak mulai dari keberadaan manajer yang mungkin berperan besar dalam kasus kematian Tangmo Nida.

Bahkan respon yang diberikan oleh sesama artis pun mulai dari mantan suami sampai mantan kekasih mulai membungkus kasus ini menjadi bahan perbincangan yang lebih menarik.

 Baca Juga: Otopsi Kedua Mayat Tangmo Nida Dilakukan Hari Ini, Dua Tersangka 'Kabur' ke Perbatasan Thailand-Myanmar

 

Belum lagi dengan pertanyaan apakah kasus kematian Tangmo Nida ini sebuah kecelakaan atau percobaan pembunuhan yang sudah direncanakan sejak lama.

Manakah teman yang benar-benar berniat untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas atau mana yang hanya memanfaatkan simpati dari publik.

Pihak keluarga terutama sang Ibu yang seringkali muncul di depan publik juga mulai dipertanyakan terkait kasus uang asuransi sampai tuduhan bukan orang tua kandung.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Video Rekaman CCTV Tangmo Nida Jatuh Viral, Bukti Baru Luka Bakar Jadi Sorotan


Setelah tiga minggu, kasus ini pun masih berada dalam kantong penyelidikan dimana pihak kepolisian belum berani mengambil langkah dan keluar dari keputusan "sebuah kecelakaan".

Padahal sudah ada sekitar 80 saksi sampai 60 rekaman CCTV yang diperiksa dan lebih dianggap sebagai bukti yang kurang mendukung ke arah percobaan pembunuhan.

Keputusan untuk menjadikannya sebagai sebuah kelalaian yang menyebabkan kematian membuat pihak kepolisian Thailand menjadi kurang dipercaya dan dipertanyakan profesionalitasnya.

Baca Juga: Dihantui Arwah Tangmo Nida, Dua Tersangka Por dan Robert Kabur Jadi Biksu, Tobat atau Melarikan Diri?



Pernyataan yang diberikan oleh para saksi kepada pihak kepolisian juga semakin dipertanyakan apakah memang benar atau tidak. Apalagi mengingat ada pernyataan palsu yang disampaikan oleh beberapa orang yang berada di speeadboat yang sama demi menutupi bukti seperti botol anggur.

Skeptisisme semakin dalam ketika salah satu tersangka tampaknya berasal dari orang kaya dan memiliki koneksi ke orang-orang berpengaruh. Bahkan dikabarkan salah satu orang yang berada dalam speeadboat merupakan menantu dari pihak kepolisian.

Mulai dari sini, semakin terlihat banyak hal yang ditutupi secara sengaja demi mempertahankan posisi dan kenyamanan bagi mereka yang berpengaruh. Kasus kematian seorang artis ini kemudian bertransformasi menjadi sebuah sirkus yang dikendalikan oleh mereka yang punya uang dan kekuasaan.

Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Ini Jawa dan Bali Kamis 17 Maret 2022: Denpasar Cerah Berawan, Bandung Hujan Ringan



 Dikarenakan tubuh Tangmo Nida akan dikirim untuk otopsi yang kedua, muncul lebih banyak pertanyaan dan keraguan tentang orang-orang dalam profesi di bidang forensik.

 

Hal ini berkaitan dengan pernyataan dari seorang juru penyelamat yang mengungkapkan bahwa ada memar di bagian mata Tangmo Nida ketika tubuhnya pertama kali ditemukan.

Namun tampaknya memar tersebut langsung disanggah oleh pihak forensik yang meminta berfokus pada luka di bagian paha.

Bahkan seorang petugas forensik juga menuduh bahwa juru penyelamat tersebut menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan bidangnya dan bertanya apakah ada hukuman yang khusus untuk itu.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Kamis 17 Maret 2021, Emas Antam TERJUN BEBAS Rp1.023.000 per 1 Gram


Cukup menarik bahwa komentar dokter itu ditanggapi dengan kritik bahwa sudah waktunya bagi orang untuk memonopoli apa yang benar atau salah dalam profesi mereka.

Meskipun seorang pekerja penyelamat atau sukarelawan tidak dapat melakukan otopsi, pengamatan atau pendapat mereka berdasarkan pengalaman lapangan mereka dapat berguna untuk penyelidikan.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, bersama dengan perdebatan dan keraguan yang muncul sebelumnya, tampaknya masih jauh dari penyelesaian seiring berjalannya kasus. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: bangkokpost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah