Network
DENPASARUPDATE.COM - Kematian artis Thailand, Tangmo Nida, yang diberitakan jatuh dari speedboat yang ditumpanginya pada Kamis 24 Februari 2022 dan jasadnya baru ditemukan mengapung Sabtu 26 Februari 2022 di Sungai Chao Phraya.
Jasad Tangmo Nida ditemukan terapung di Sungai Chao Phraya, tepatnya dekat Jembatan Rama VII di Provinsi Nonthaburi, barat laut Bangkok, 26 Februari 2022.
Tangmo Nida diketahui naik speedboat bersama 5 orang lain, antara lain sang manager Idsarin 'Gatick' Juthasuksawat, Wisapat Sand Manomairat; Nitas “Job” Kiratisoothisathorn; pemilik kapal, Tanupat “Por” Lerttaweewit; dan pengemudi kapal, Phaiboon “Robert” Trikanjananun.
Menurut pengakuan Gatick atau Kratik dan Sand, Tangmo Nida jatuh ke Sungai Chao Phraya saat ingin pipis.
Namun, saat jenazah Tangmo Nida ditemukan kondisinya sangat mengerikan.
Berdasarkan foto-foto yang beredar di media sosial, baik Twitter, Facebook, maupun Tiktok dan Telegram, ketika jasad Tangmo Nida ditemukan, kondisinya sangat mengenaskan.
Tangmo Nida ditemukan masih menggunakan pakaian swimsuit, dengan kondisi mayat penuh luka.
Wajah jasad Tangmo Nida itu pun ditemukan dalam kondisi rusak alias membiru atau menghitam dengan sebelah mata yang tampak seperti nyaris keluar atau melotot.
Pada bagian leher pun tampak seperti bekas jeratan. Tak hanya itu, di bagian paha kanan Tangmo, ada luka yang cukup besar, diduga seperti bekas tebasan.
Baca Juga: WASPADA! 6 Shio Ini Kurang Beruntung dan Bertemu Masalah Baru, Ramalan Shio Kamis 11 Maret 2022
Hal itulah yang menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat, tidak hanya bagi publik Thailand, tetapi kasus Tangmo Nida itu telah menjadi isu internasional.
Ada 4 negara yang masyarakatnya sangat mendesak dan menuntut keadilan untuk kasus kematian Tangmo Nida, antara lain Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Bahkan, karena kasus kematian Tangmo Nida ini telah menjadi isu internasional, Perdana Menteri Thailand pun mendesak pihak kepolisian setempat untuk segera menuntaskan kasus kematian artis cantik berusia 37 tahun itu.
Kasus kematian artis asal Thailand, Tangmo Nida masih ramai diperbincangkan oleh publik termasuk di Indonesia.
Bahkan perdana menteri Thailand sudah menghimbau kepada pihak kepolisian untuk segera menuntaskan kasusnya karena kini menjadi kasus nasional.
Di sisi lain, ihak kepolisian telah memeriksa beberapa saksi mulai dari manajer Tangmo Nida sampai teman-temannya.
Salah satunya adalah sosok pengusaha Thailand, Phaiboon “Robert” Trikanjananun yang kemarin sempat tidak memenuhi panggilan dari kepolisian.
Sosok Robert ini juga menolak untuk memberikan sampel DNA kepada pihak kepolisian dengan alasan yang dinilai hanya dibuat-buat, yaitu telah melakukan transplantasi rambut.
Sebab penolakan akan kerja sama yang diminta oleh pihak kepolisian, nama Robert menjadi ramai diperbincangkan di sosial media disandingkan sebagai tersangka untuk kasus kematian yang konon merupakan pembunuh Tangmo Nida.
Walaupun begitu, polisi telah menemukan bukti berupa botol anggur milik Nida yang jatuh dan dinyatakan identik dengan yang ada di dalam rumah Robert.
Selain itu, polisi juga menemukan sebuah tas berisi beberapa barang bukti di sana namun belum merilis secara resmi terkait isinya.
Dilansir DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) dari Bangkok Post, Robert akhirnya memberikan pengakuan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga: Lisa BLACKPINK dan BTS Buat Sejarah Baru di Tangga Lagu Hot Trending Billboard
Ia mengaku bahwa dirinyalah yang menjadi penyebab kapal yang mereka kendarai menjadi "tergelincir" sehingga Tangmo Nida jatuh ke laut.
Selain itu, ia juga mengaku bahwa ia memang memiliki kemampuan bahkan pengalaman walau hanya sedikit untuk mengendarai Speedboat dan mengajukan diri kepada teman-temannya.
Baca Juga: UPDATE! Ibunda Tangmo Nida Minta Jenazah Anaknya DIOTOPSI ULANG, Curiga Akan Hal Ini
Hal ini juga dikonfirmasi oleh wakil komisaris Kepolisian Daerah 1 Provinsi, Mayjen Pol Udorn Yomcharoen.
Pengakuannya ini juga memperkuat beberapa hal yang disampaikan oleh saksi lainnya, bahwa kelima orang yang menaiki Speedboat tersebut dalam keadaan mabuk termasuk Tangmo Nida.
Robert sedang mengendarai Speedboat dan berada di belakang ketika kehilangan kendali yang menyebabkan Tangmo Nida jatuh ke dalam air.
Namun, sementara ini, pihak kepolisian tidak menetapkan kasus kematian Tangmo sebagai kasus pembunuhan melainkan sebagai sebuah kelalaian dalam berkendara.
Baca Juga: Doni Salmanan Ditetapkan Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan Atas Kasus Quotex
Saat ini, Robert dan pemilik kapal "Por" berdiri dituduh mengoperasikan kapal tanpa izin dan kecerobohan yang akhirnya menyebabkan kematian.
Bahkan Robert mungkin juga menghadapi tuduhan lainnya karena mencoba menghancurkan bukti. Beberapa teman yang lainnya juga dihadapkan pada tuduhan berupa memberikan keterangan yang palsu.
Baca Juga: Sok Aksi Freestyle di Jalanan, Puluhan Remaja dan Motor Diamankan, Ternyata ini
Sementara itu, mengenai luka sayat di paha kiri Tangmo, belum ada jawaban dari pihak forensik karena harus menunggu setidaknya selama satu minggu.
Sebelumnya, beberapa hari belakangan jagat dunia maya, termasuk di Indonesia dibuat viral oleh kabar kematian artis cantik asal Thailand, Tangmo Nida.
Pasalnya, Tangmo Nida ditemukan tewas mengenaskan pada Sabtu 26 Februari 2022 lalu.
Banyak orang bertanya-tanya mengenai penyebab kematian dan foto-foto dibaliknya tewas secara mengenaskannya Tangmo Nida.
Baca Juga: Netizen Geram dan Kritik Geprek Bensu yang Diklaim ke Paris Fashion Week 2022
Berikut redaksi DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) merangkumnya untuk anda para pembaca setia.
Kronologi Kejadian Tewasnya Tangmo Nida
Artis Thailand Tangmo Nida sendiri ditemukan tewas secara mengenaskan pada Sabtu 26 Februari 2022 lalu.
Mayatnya ditemukan secara terapung di Sungai Chao Phraya, tepatnya dekat Jembatan Rama VII di Provinsi Nonthaburi, barat laut Bangkok.
Sebelumnya, Tangmo Nida sendiri sempat menghilang dari speedboat saat bersama temannya menaiki di Sungai Chao Phraya Kamis 24 Februari 2022.
Dua hari kemudian, Sabtu 26 Februari 2022, Tangmo Nida ditemukan tewas mengenaskan di sungai Chao Phraya.
Berdasarkan foto-foto yang beredar di media sosial, saat ditemukan oleh petugas, Tangmo Nida sendiri masih menggunakan pakaian lengkap.
Bahkan, kondisi pada mayat Tangmo Nida saat ditemukan sendiri wajahnya sangat rusak.
Baca Juga: Ini Daftar Pemain yang Terancam Absen di Laga Arema FC vs Persib Bandung, Penentuan Gelar Juara Liga
Pada bagian leher juga terdapat bekas jeratan. Selain itu, ada luka tebas yang cukup besar di paha sebelah kanan.
Hal ini menimbulkan spekulasi dugaan bahwa tewasnya Tangmo Nida dibunuh oleh seseorang.
Suara Pria Misterius Jadi Kunci
Seperti diketahui, warganet Thailand menunjukkan suara laki-laki yang mencurigakan di luar layar dalam sebuah video yang diambil di telepon manajer Tangmo Nida, Idsarin "Gatick" Juthasuksawat.
Pada malam tenggelamnya Tangmo Nida, mendiang aktris Thailand itu terlihat berpose di speedboat dengan secangkir anggur dan mengacak-acak rambutnya, menurut sebuah video yang diperoleh Nation Thailand dan yang sejak itu menjadi viral secara online, suara laki-laki mungkin terdengar berteriak di luar layar di kejauhan.
Baca Juga: Intip Foto-foto Suasana Nyepi di Ibukota Provinsi Bali, Jalanan Lengang Tanpa Satupun Kendaraan!
"Kamu telah membawa seorang teman!" "Kamu membawa teman bersamamu!". demikian dalam video tersebut.
Tangmo meninggal karena tenggelam, menurut laporan otopsi, sementara banyak aspek kritis masih belum diketahui, seperti apa yang menyebabkan luka di kakinya dan apa — atau siapa — yang menyebabkannya jatuh ke laut.
Pernyataan saksi mengenai apa yang terjadi di kapal malam itu juga sedang diselidiki oleh polisi.
Baca Juga: Jadwal Acara TV NET TV Hari Ini Selasa 8 Maret 2022: Ada Oh My Venus, Kkondae Intern, & Elementary!
Jadi Korban Perdagangan Manusia?
Salah satu pengacara kondang Thailand, Tum Sittra Biabungkerd bahkan mengungkapkan sebuah fakta menarik.
Ia mengaku bahwa dirinya mendapatkan informasi terkait dengan fakta sebenarnya dibalik meninggalnya Tangmo Nida.
Informasi itu sendiri didapatkannya langsung dari sumber terpercaya di kalangan atas Negeri Gajah Putih tersebut.
Menurut sumber tersebut, ada seseorang yang senang pergi bersama wanita dan selalu mencekoki wanita yang diajaknya berkencan dengan narkoba dan miras.
Tindakan ini sendiri dilakukannya sebagai bagian untuk mempermudah niat sang pria melampiaskan nafsu seksualnya.
“Saya mendapat informasi dari orang yang dipercaya di kalangan atas bahwa ada karakter ketika bepergian sering menggunakan narkoba untuk membuat wanita pingsan” ujarnya, Minggu 6 Maret 2022 dikutip dari kenh14.
Tum Sittra kemudian langsung membagikan status di media sosial dengan tangkapan layar pembicaraan dengan informan misterius yang diyakini terkait dengan kasus Tangmo Nida.
Berikut isi percakapannya:
Orang Misterius: Ada 1 informasi yang belum kamu ketahui tapi perlu diketahui yaitu ada yang nongkrong dan menggunakan narkoba.
Pengacara Tum: Saya tidak tahu tentang informasi ini, tetapi apakah Anda percaya?
Orang misterius: Tidak, seseorang dalam kelompok memberi tahu saya.
Pengacara Tum: Apakah ada bukti?
Orang Misterius: Tidak, tapi itu kebiasaannya
Pengacara Tum: Apakah dia akan keluar?
Orang misterius: Dia tidak berani menunjukkan dirinya.
Baca Juga: Kematian Tangmo Nida Disengaja? Sang Manajer Beri Pengakuan, Ada Percakapan Rahasia Sejam di Mobil
Menurut pengacara Tum, ada satu orang yang aktif menghubunginya dan mengatakan bahwa Senin depan, orang ini akan muncul dan membagikan informasi yang sangat penting terkait kasus tersebut.
Ketika ditanya apakah karakter ini berada di kapal yang sama dengan Tangmo, pengacara Tum tersenyum, ia meminta agar awak media merahasiakan mengenai sosok informan tersebut.
"Tolong rahasiakan informasi ini, dia berusaha mencari keadilan untuk Tangmo," ujarnya
Kesaksian Mencengangkan Sopir Grab
endadak seorang sopir taksi online Grab memberikan kesaksian kepada media massa di Negeri Gajah Putih itu.
Dikutip dari ken14h, Nirut (44) menjadi salah satu saksi kunci dalam kasus kematian Tangmo Nida.
Ia mengaku menjadi sopir yang membawa rekan sang artis tersebut yang Manajer Tangmo Nida, Gatick dan CEO Orisma Technology Robert Phaiboon Trikanjananun.
Saat diwawancarai stasiun televisi setempat, Amarin TV, Nirut mengaku membawa kedua orang tersebut pada Jumat 25 Februari 2022 sesaat seusai tewasnya artis cantik tersebut.
Menurut Nirat, sekitar pukul 00:30 waktu Bangkok, ia mengaku mendapat orderan dari aplikasi Grab Car-nya dari seseorang yang bernama Kratik atau Gatick dari kawasan Jalan Phibun Songkhram 1.
Selang 16 menit kemudian pada pukul 00.46 waktu Bangkok, mobil Grab Car yang dikendarainya tiba di lokasi tujuan.
Sesaat kemudian, seorang wanita yakni Gatick dan seorang pria yakni Robert buru-buru masuk ke dalam mobil.
Nirut menyebut ada gelagat aneh yang dilakukan oleh kedua orang tersebut, menurut dia biasanya, jika pelanggan benar-benar terburu-buru, mereka akan memanggil pengemudi untuk mendesaknya.
Tetapi baik Kratik maupun Robert tidak menelepon pengemudi, menunggu mobil berhenti total untuk kemudian masuk ke dalam mobil.
Ia melanjutkan bahwa sebagai sopir taksi online, dia dilatih oleh Grab untuk tidak melihat pelanggan melalui jendela dan tidak peduli dengan urusan pribadi mereka, sehingga dia hanya memainkan musik lembut selama perjalanan.
Baca Juga: Drakor Komedi Romantis My Girlfriend Is Gumiho Tayang di NET TV Besok, Ini Sinopsisnya!
Namun, ketika dia berjalan agak jauh, dia mendengar orang itu mengirim pesan dan memanggil keyboard (Robert). Si wanita (Gatick) langsung memarahi.
“Kenapa kamu harus buru-buru menelepon? Kenapa kamu tidak ke sana dulu baru menelepon” kata Gatick seperti ditirukan oleh Nirut.
Keduanya bergumam satu sama lain di sepanjang jalan, tetapi Nirut tidak bisa mendengar dan memahami percakapan di antara keduanya.
Sekitar 01.30 waktu setempat, Grab Car yang dikemudikannya sampai di tujuan yakni dermaga NBC Boat Club, di mana kedua tamu itu berhenti berdebat.
Gatick menyuruh sopir untuk berbalik mencari tempat parkir. Ini sekitar 01:03, Robert baru saja turun dari mobil dan langsung menelepon seseorang.
Adapun Kratik, ia mentransfer pengemudi 114 baht atau setara Rp.49.300 untuk jarak 6,95km. Kemudian sopir Grab itu pergi.
Nirut mengatakan bahwa meskipun media berbagi banyak informasi bahwa Tangmo Nida mengalami kecelakaan jatuh dari kapal, dia tidak tahu bahwa dua penumpangnya terlibat dalam insiden tersebut.
Pakaian yang dikenakan Gatick saat naik mobil sangat serasi dengan foto terakhir yang diambil manajer ini di atas kapal.
Sahabat Tangmo Nida Ungkap Kesaksian Palsu Sang Manajer
Sebelumnya, sahabat Tangmo Nida yakni Surattanawee 'Bow TK' Suviporn memberikan kesaksiannya kepada polisi pada Kamis kemarin.
Ia menyebutkan bahwa sang manajer yakni Idsarin Juthasuksawat alias Gatick alias Kratik menurutnya telah memberikan kesaksian palsu.
Surattanawee mengatakan bahwa Gatick telah memutarbalikkan fakta seputar kasus kematian Tangmo Nida.
Pasalnya, apa yang diungkapkan Gatick kepada dirinya berbeda dengan hasil pemeriksaan polisi setempat.
Seperti diketahui, artis cantik asal Thailand Tangmo Nida sempat menghilang dari speedboat saat bersama temannya menaiki di Sungai Chao Phraya Kamis 24 Februari 2022.
Dua hari kemudian, Sabtu 26 Februari 2022, Tangmo Nida ditemukan tewas mengenaskan di sungai Chao Phraya.
Saat ditemukan oleh petugas, Tangmo Nida sendiri masih menggunakan pakaian lengkap.
Baca Juga: Upacara Pemakaman Tangmo Nida Akan Dilaksanakan di Gereja Liberty Bangkok, Kapan Pelaksanaannya?
Bahkan, kondisi pada mayat Tangmo Nida saat ditemukan sendiri wajahnya sangat rusak.
Pada bagian leher juga terdapat bekas jeratan. Selain itu, ada luka tebas yang cukup besar di paha sebelah kanan.
Surattanawee 'Bow TK' Suviporn, yang juga mantan penyanyi grup pop Triumphs Kingdom juga membeberkan kepada awak media terkait pertemuannya dengan Gatick di NBC Boat Club tempat speedboat disimpan.
Baca Juga: UPDATE: Sejumlah Bukti Baru Kasus Tangmo Nida Ditemukan, Salah Satunya Botol dan Gelas Anggur
Ia menceritakan bahwa pasca tragedi nass Kamis 24 Februari 2022, Manajer Tangmo Nida, Idsarin menjadi satu di antara lima rekannya di speedboat ketika Tangmo Nida terjatuh ke sungai.
Surattanawee menyebutkan bahwa yang dikatakan oleh Gatick kepada polisi tersebut tidak sesuai dengan apa yang dikatakan kepada polisi tidak sesuai dengan apa yang dia dengar.
Ia kembali menegaskan bahwa fakta yang terjadi sudah diputarbalikkan.
Menurut dia, ketika tiba di klub perahu, tempat speedboat di parkir, sekitar tengah malam hari itu, dia melihat semua orang tampak dalam keadaan shock.
Dia pergi dengan Idsarin ke kantor polisi untuk memberikan pernyataan, dan kemudian mengantar manajer Tangmo Nida pulang ke rumahnya.
Kemudian dia berada di dalam mobil bersama manajer Tangmo selama sekitar satu jam.
Dia tidak akan mengungkapkan rincian percakapan mereka. Surattanawee mengatakan dia menjadi marah setelah mendengar apa yang dikatakan manajer Tangmo tentang insiden tersebut.
Idsarin kemudian menghubunginya melalui telepon dan meminta maaf karena menyebabkan masalah
Dia telah memberi tahu Idsarin, dalam bahasa Inggris.
“Kebenaran akan membebaskanmu," katanya.
Bukti CCTV Jadi Penguat
Di sisi lain, terungkap sebuah video rekaman CCTV di media sosial yang membuat heboh banyak pihak.
Pasalnya, dalam CCTV tersebut terlihat keempat rekan Tangmo Nida bertemu di sebuah areal pom bensin sesaat setelah Tangmo Nida tewas pada 24 Februari lalu.
Baca Juga: Dermaga Sungai Chao Phraya Dipenuhi Ribuan Buket Bunga Untuk Tangmo Nida dari Para Penggemar
Yang menjadi menarik dalam CCTV tersebut tidak terlihat manajer Tangmo Nida yakni Kratik atau Gatick (manajer Tangmo Nida).
Sebaliknya pertemuan yang tidak melibatkan Kratik atau Gatick ini terekam dalam CCTV terjadi selama kurang lebih 30 menit, 3 dari kendaraan yang memasuki area tampak adalah mobil-mobil mewah jenis MPV.
Empat orang yang terlihat dalam CCTV adalah Wisapat Sand Manomairat, Nitas 'Job' Kiratisoothisathorn, Tanupat 'Po' Lerttaweewit, pemilik kapal dan Phaiboon 'Robert' Trikanjananun.
Sontak, ketidakhadiran Gatick sendiri semakin menambah dugaan bahwa keempat orang tersebut yang membuat skenario rekayasa tenggelamnya Tangmo Nida
Adanya bukti CCTV ini sendiri menjadi bantahan keemapat orang tersebut yang menyebut bahwa mereka langsung pulang ke rumah pada saat itu.**
