DENPASARUPDATE.COM – Konflik Israel - Palestina kembali memanas menyusul Bahrain secara resmi menunjuk Khaled Yousef Al-Jalahmah sebagai duta besar (dubes) pertama negara itu untuk Israel. Ucapan selamat disampaikan langsung oleh raja bahrain. Hammad bin Isa al-Khalifah.
“Yang mulia, semoga Tuhan melindunginya, saya mengucapkan selamat kepada Duta Besar Khaled Yousef Al- Jalahma, dan Yang Mulia menyampaikan kepada arahnya yang mulia duta besar, berharap dia sukses dalam mempromosikan pesan mulia perdamaian Bahrain dan nilai-nilai toleransi serta hidup damai secara damainya,” ungkapnya sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Bahrain (BNA), Rabu 30 Juni 2021 waktu setempat.
Al-Jalahmah sebelumnya menjabat sebagai duta besar untuk Amerika Serikat (AS) dan pernah menjabat beberapa posisi senior di dinas Bahrain.
Penunjukan Al-Jalahmah ditandatangani pada 30 Maret 2021 oleh Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi, disebut sebagai langkah penting lainnya dalam memperkuat hubungan antar kedua negara.
Kedua negara menormalkan hubungan dengan Israel tahun lalu dalam perjanjian yang dianggap sebagai perjanjian Abraham di bawah pemerintahan presiden AS Donald Trump, diikuti oleh negara Maroko dan Sudan yang juga turut menyepakati hubungan dengan Israel.
Menteri luar negeri Israel Yair Lapid mengatakan bahwa mantan presiden Amerika Serikat tersebut mendorong normalisasi antara Israel dan Arab untuk membuktikan bahwa tidak perlu ada proses politik dengan Palestina.
Selama kunjungannya ke Abu Dhabi, di mana ia menghadiri peresmian sekutu Israel, Lapid juga menegskan
“Di sana di bawah kepemimpinan Trump dulu, ada perasaan bahwa normalisasi datang alih-alih sesuatu. Mari kita lakukan ini untuk membuktikan bahwa kita tidak melakukannya, dan perlu untuk maju di depan Palestina,” ucapnya.
Seperti dilaporkan oleh Times of Israel, Lapid sendiri yakin bahwa pemerintahan Biden saat ini ingin tahu kesepakatan Abraham, yang diatur oleh pemerintahan Trump bersama dengan pemerintahan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Selama kunjungannya ke UEA, Lapid berkreasi dengan timpalannya dari Emirat, Abdullah bin Zayed tentang masalah ekonomi internal Israel, terutama kondisi ekonomi dan hubungan Israel-Palestina.
Baca Juga: Pertanda Tidak Biasa Sebelum Menumpang KMP Yunicee, Niken Cium Pipi Sang Bunda dan Titipkan Pesan
The Jerussalem Post melaporkan bahwa Lapid sendiri memuji tumpukan besar perjanjian ekomomi yang luar biasa antara Israel dan UEA terjadi dengan cepat yang akan mempengaruhi kehidupan semua oranf Israel dan akan membantu ekonomi Israel selama periode yang sulit.
Saat ini, meskipun Israel sudah memiliki dukungan besar di Bahrain, kerajaan belum mengelola dukungan di Israel.
Normalisasi hubungan kedua negara antara Bahrain dan Israel ternyata mendapat kecaman dari Palestina dan menggambarkan mereka sebagai “tikaman dari belakang”***