Network
DENPASARUPDATE.COM –Setelah tegang selama hampir dua pekan, konflik politik dan konfrontasi Israel – Palestina mulai mereda.Serangan-serangan tentara Israel yang membabi buta dan brutal dan telah mengorbankan banyak warga sipil dan anak-anak sedikit mereda.
Itu setelah warga Palestina didera rasa takut, mandi darah dan bersimbah air mata selama 11 hari, gencatan senjata akhirnya terwujud. Warga Palestina menganggapnya itu sebagai kemenangan, meski belum ada jaminan zionis Israel tak mengingkari kesepakatan gencatan senjata.
Pengeras suara masjid berulang ulang mengumumkan 'kemenangan para pejuang melawan penjajah'. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada Jumat, 21 Mei 2021.
Baca Juga: Lahir 21 Mei Menurut Kalender Bali : Mampu Berekspresi dan Sangat Kreatif, Segaris Raja Habsburg Spanyol
Hal itu setelah Hamas mengonfirmasi bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata di Gaza. Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel telah menerima proposal Mesir setelah pertemuan Kabinet Keamanannya hingga larut malam. Hamas pun segera mengikuti keputusan dan menghormati kesepakatan itu.
Kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa Kabinet Keamanan dengan suara yang bulat akhirnya menyetujui proposal tersebut setelah mendapat rekomendasi dari kepala staf militer dan pejabat tinggi pertahanan lainnya. Sumber diplomatik menyebut nantinya akan ada dua delegasi keamanan Mesir yang dikirim untuk memantau kesepakatan gencatan senjata ke Tel Aviv dan Palestina.
“Gencatan senjata serentak yang dimediasi Mesir akan mulai berlaku pada pukul 23.00 GMT pada Kamis,” sebut sumber itu.
Baca Juga: Sebut DPP Sulit Air Sepakat Keras Kepala, Tokoh Perempuan SAS Tegas Nyatakan Dukung Mubes XXIII
Sementara itu, pihak Israel dan Hamas mengaku siap untuk kembali menyerang apabila salah satu dari mereka melakukan pelanggaran terhadap keputusan gencatan senjata. Pihak Mesir sebagai penengah juga memastikan akan terus mengawasi keberlangsungan gencatan senjata antara kedua belah pihak tersebut.
Taher Nounou selaku Pejabat Hamas juga membenarkan kesepakatan itu. “Perlawanan Palestina akan berkomitmen untuk kesepakatan ini selama pendudukan dilakukan,” Pungkas Nounou.
Ini merupakan sebuah hal yang sangat menggembirakan bagi rakyat Palestina. Pasalnya Rumah sakit pun kewalahan menerima pasien.
PBB juga mengumumkan sekitar 75 ribu warga sipil telah meninggalkan rumah mereka, mencari perlindungan di sekolah yang dikelola PBB, dan bangunan umum lainnya. Seperti diketahui pertempuran selama 11 hari ini menjadi pertempuran yang sangat mematikan. Selama terjadinya kekerasan itu pula, setidaknya 227 warga Palestina, termasuk 64 anak-anak telah tewas, sedangkan di pihak Israel, 12 orang tewas.
Baca Juga: Israel Terus Pertontonkan Kegagalan hingga Dibuat Ketakutan Oleh Hamas, Ini Kata Pengamat Hukum Internasional
Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal PBB dan perwakilan dari beberapa negara lain telah mendesak penghentian segera kekerasan di Palestina pada awal pertemuan darurat Majelis Umum pada Kamis sebelum pengumuman gencatan senjata.
“Jika ada neraka di bumi, itulah kehidupan anak-anak di Gaza hari ini. Saya ngeri dengan laporan bahwa sembilan anggota dari satu keluarga tewas di kamp pengungsi Al Shat,” kata Guterres seraya menyerukan penurunan segera kekerasan terhadap Palestina.
Hal ini pun membuat respon publik mencuat, mulai dari tagar gencatan senjata pun memenuhi trending topik tertinggi, begitu juga dengan respon warga net di instagram. Salah satunya akun @lambe_turah pun ikut memposting genjatan senjata ini dan menuai berbagai komentar.
Baca Juga: Israel Kian Brutal, Umat Islam Bali Galang Donasi Ringankan Penderitaan Rakyat Palestina
“Alhamdulillah Sudah terjadi gencatan senjata.” Tulis akun Lambe_turah
“Alhamdulillah, tetap waspada.” Komentar akun @ranisyah menanggapi.
Bahkan ada yang sampai meneteska air mata dikarenakan terharu dengan genjatan senjata ini, seperti yang ditulis akun @diajengrhy dalam kolom komentar.
“Kok aku nangis ya Allah terharu. semoga saudara-saudara di Palestina sehat selalu.
Sementara itu Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menekan PBB agar penjajahan dan pendudukan wilayah di Palestina oleh Israel harus diakhiri.
“Selama penjajahan tidak diakhiri, maka kekerasan akan terus terjadi di Palestina,” tandas Retno Marsudi dalam forum tersebut. ***
