DENPASARUPDATE.COM –Sudah pernah dilanda kelaparan berkepanjangan, ketika mulai bangkit Ethiopia malah diterpa konflik pergolakan. Anasir pemberontak yang menamakan dirinya Barisan Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) melancarkan serangan selama 7 pekan terakhir.
Serangan bertubi-tubi ini mengakibatkan ratusan warga sipil tewas dan puluhan ribu orang terusir dari rumahnya.
Dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com, menyebutkan, keterangan yang disampaikan oleh Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet melalui pernyataan tertulis yang disiarkan oleh laman resmi PBB, pada Selasa 22 Desember 2020.
Baca Juga: 3 Pos Didirikan Amankan Natal dan Tahun Baru di Buleleng
"Pertempuran dilaporkan masih berlanjut, khususnya di beberapa daerah utara, tengah, dan selatan Tigray," kata Bachelet.
Ia juga menyebutkan pemadaman listrik dan pemutusan akses komunikasi masih terjadi di beberapa daerah dan berdampak pada kehidupan warga sipil di Tigray.
Bachelet menerangkan laporan itu menambah daftar pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional yang diduga dilakukan oleh Pemerintah Ethiopia, tentara pemerintah, pasukan milisi/bersenjata pro pemerintah di Amhara, dan pasukan bersenjata pro TPLF.
Baca Juga: Kasum TNI Jadi Wakil Menteri Pertahanan Dampingi Prabowo, Ini Profilnya