Situasi Dilematis, Italia Akhirnya Berlakukan Lockdown Saat Natal dan Tahun Baru

- 19 Desember 2020, 20:15 WIB
Seorang pasien terlihat dimasukkan ke ambulance di sebuah negara bagian Italia 18 Desember 2020
Seorang pasien terlihat dimasukkan ke ambulance di sebuah negara bagian Italia 18 Desember 2020 /antara

 

DENPASARUPDATE.COM – Pandemi Covid-19 benar-benar membuat dilema. Dibuka, penularan virus Corona melonjak, ditutup banyak orang terhimpit ekonomi. Pun demikian yang dirasakan rakyat Italia.

Setelah melalui perdebatan panjang,  Italia akhirnya akan memberlakukan lockdown (karantina wilayah) di seluruh bagian negara pada sebagian besar masa liburan Natal dan Tahun Baru.

Bersamaan dengan upaya pemerintah setempat mencegah lonjakan baru  kasus penularan virus corona, Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Jumat, 18 Desember 2020.

Baca Juga: WOW! Luhut Ungkap Rahasia Pemerintah Perketat Syarat Masuk Bali, Salah Satunya Karena Bahaya Ini!

Pengumuman itu mengakhiri hari-hari penuh keraguan dan perselisihan di dalam koalisi, yang terbelah. Yaitu antara mereka yang menginginkan penutupan total (lockdown) dan mereka yang mendesak tindakan yang lebih terbatas untuk membantu usaha-usaha yang kesulitan dan untuk memungkinkan beberapa reuni keluarga.

"Situasinya sulit di seluruh Eropa. Virus terus beredar di mana-mana," kata Conte kepada awak media dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com.

"Para pakar kami sangat khawatir akan ada lonjakan kasus selama hari raya Natal. Karena itu kami harus bertindak, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa ini bukanlah keputusan yang mudah," tandasnya.

Baca Juga: KOCAK! Ganjar Bagikan Peta Mudik Liburan Akhir Tahun, Bukan Nama Kota, Tapi Ini Isinya, Lucu

Di bawah aturan baru, toko-toko non-esensial akan ditutup pada 24 hingga 27 Desember, 31 Desember hingga 3 Januari, dan 5-6 Januari. Pada hari-hari tersebut, masyarakat Italia hanya diperbolehkan bepergian dengan alasan pekerjaan, kesehatan, atau darurat.

Namun, kunjungan terbatas akan diizinkan, misalnya untuk menengok orang tua lanjut usia yang tinggal sendirian. Conte mengatakan polisi tidak akan dikirim ke rumah warga untuk memastikan penaatan peraturan, namun dia meminta orang Italia untuk menjalankan tanggung jawab.

Toko-toko akan dapat buka antara 28-30 Desember dan pada 4 Januari, dan orang-orang akan bebas meninggalkan rumah mereka pada waktu tersebut. Namun, selama masa liburan, semua bar dan restoran harus tetap tutup.

Baca Juga: KASIHAN, Diduga Akibat Penghangat Kandang Ayam Terbakar, 30 Ribu Ekor Ayam Mati Terpanggang

Conte menjanjikan kompensasi sebesar 645 juta euro (sekitar 11,17 triliun rupiah) untuk membantu sektor perhotelan yang telah dilanda krisis kesehatan selama 10 bulan.

Italia adalah negara Barat pertama yang terkena virus paling parah pada Februari dan hingga Jumat, 67.894 orang telah meninggal akibat penyakit tersebut, jumlah korban tertinggi yang tercatat di Eropa.

Setelah jeda musim panas, infeksi melonjak di bulan Oktober, memaksa pemberlakuan pembatasan baru oleh pemerintah.

Baca Juga: Ingin Jadi Artis? Sutradara Preman Pensiun 5 Buka Open Casting Bagi Masyarakat, Cek Syaratnya!

Sejak saat itu, sebagian besar telah dilonggarkan, tetapi dengan ratusan orang yang masih meninggal setiap hari, pemerintah semakin khawatir bahwa liburan Natal yang semakin dekat dapat memicu penyebaran virus yang tidak terkendali.

Di bawah keputusan yang disahkan pada awal Desember, pergerakan antarwilayah dari 21 Desember hingga 6 Januari sudah dilarang dan resor ski ditutup selama periode yang sama, dengan pembatasan bagi siapa pun yang memasuki Italia. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x