Deklarasikan Papua Merdeka, Benny Wenda Minta Australia Turun Tangan Seperti di Tim-tim

- 2 Desember 2020, 16:41 WIB
Presiden Sementara Republik Papua Barat, Benny Wenda
Presiden Sementara Republik Papua Barat, Benny Wenda /Twitter.com/@BennyWenda

Shamdasani mengatakan dalam satu insiden pada 22 November, seorang remaja berusia 17 tahun ditembak mati dan seorang remaja lainnya terluka dalam penembakan oleh polisi. Jasad remaja itu ditemukan di gunung Limbaga di distrik Gome, Papua Barat.

Dia juga mengutip pembunuhan pendeta gereja Yeremia Zanambani, yang tubuhnya ditemukan di dekat rumahnya di distrik Hitadipa penuh dengan peluru dan luka tusuk.

Baca Juga: Segera Jadwal Ulang Liburan Anda, Jokowi Pangkas Libur Akhir Tahun 3 Hari, Ini Lengkapnya

"Zanambani mungkin telah dibunuh oleh anggota pasukan keamanan," kata Shamdasani. 

“Sebelumnya, pada September dan Oktober 2020 ada rangkaian pembunuhan yang meresahkan setidaknya enam individu, termasuk aktivis dan pekerja gereja, serta warga non-pribumi. Setidaknya dua anggota pasukan keamanan juga tewas dalam bentrokan," paparnya.

Baca Juga: 850 Hotel Sudah Terverifikasi CHSE, Bali Bersiap Sambut Wisatawan

Sebanyak 36 pengunjuk rasa ditangkap di Manokwari dan Sorong dalam protes pro-kemerdekaan pada akhir pekan.

Pemerintah Indonesia menegaskan Papua dan Papua Barat sebagai bagian integral dan tak terpisahkan dari negara Indonesia, dan secara konsisten menyatakan sedang berupaya untuk mengembangkan wilayah tersebut.

Baca Juga: Kisah Frits Kirihio, Diberi Beasiswa oleh Belanda, Lalu Pasang Badan Untuk Merah-Putih

Papua dan Papua Barat kaya akan sumber daya alam. Grasberg di Papua adalah salah satu tambang emas terbesar di dunia, tetapi termasuk di antara provinsi paling berkembang di Indonesia, dengan kemiskinan endemik dan tingkat malnutrisi anak yang tinggi.***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Pikiran Rakyat United Nations


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x