Kebakaran Bangsal Covid di Irak, Puluhan Orang Tewas, Presiden Irak: Semua Insiden Terjadi Karena Korupsi

14 Juli 2021, 09:10 WIB
Korban meninggal akibat kebakaran Bangsal Isolasi Covid-19 di Irak /Aljazeera/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Sedikitnya 52 orang tewas dalam kebakaran di Bangsal isolasi virona sebuah rumah sakit di Irak dan menjadi kebakaran mematikan kedua unit Covid-19 dalam tiga bulan ini. Kebakaran yang terjadi di rumah sakit Al-Hussein di kota selatan Nasiriya pada Senin, 12 Juli 2021 telah berhasil dikendalikan oleh tim pertahanan sipil.

Sebuah sumber medis direktorat kesehatan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa alasan utama peristiwa itu diakibatkan oleh ledakan tangki oksigen.

Haydar al-Zamili, juru bicara otoritas kesehatan setempat  mengatakan pada Selasa, 13 Juli 2021 bahwa ada 52 mayat telah ditemukan sementara 22 orang terluka setelah api membobol bangsal isolasi Covid-19.

Baca Juga: Anwar Sanjaya Bocorkan Kisah Cintanya dengan Ayya Renita Pemeran Miss Kiki Ikatan Cinta : Bukan Settingan

“Korban meninggal karena luka bakar dan pencarian masih terus berlanjut,” kata Haydar yang masioh memiliki kekhawatiran ada orang terjebak di dalam gedung Bangsal memiliki 70 tempat tidur.

Direktorat kesehatan Dhi Qar mengatakan bahwa di antara mereka yang tewas adalah dua anggota staf medis dan penjaga keamanan rumah sakit. Sumber-sumber kesehatan mengatakan kepada kantor Reuters, jumlah korban tewas bisa meningkat karena banyak pasien masih hilang dengan dua petugas kesehatan termasuk di dalamnya.

Pejabat kesehatan di Nasiriya mengatakan operasi pencarian di rumah sakit masih akan terus berlanjut, tetapi asap tebal membuat para petugas merasa kesulitan memasuki beberapa bangsal yang terbakar.

Baca Juga: Suka Nonton Sinetron Ikatan Cinta, Uus dan Deddy Corbuzier Sebut Dapat Meningkatkan Imun

Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera yang melaporkan dari Baghdad mengatakan anggpota keluarga dan penduduk kota bergegas ke tempat kejadian. “Banyak orang turun ke jalan di Nasiriyya dan di depan rumah sakit,” kata Abdelwahed, sedangkan manajer rumas sakit telah mengundurkan diri.

Dilansir Denpasar Update dari laman Al-Jazeera pada 14 Juli 2021 menyebutkan Presiden Irak Barham Salih mengatakan bahwa insiden yang terjadi di rumah sakit Al-Hussein adalah hasil dari korupsi yang merajalela dan salah urus. Dia menambahkan bahwa penyelidikan dan pertanggungjawaban yang dibutuhkan keluarga yang terbunuh, sekaligus menyerukan peninjauan kembali terhadap institusi negara.

“Pejabat yang korup harus bertanggung jawab atas kebakaran dan pembunuhan pasien yang tidak bersalah. Di mana mayat ayah saya?” kata seorang pemuda sambil mencari di antara tubuh hangus yang terbungkus selimut di halaman rumah sakit.

Baca Juga: PPKM Darurat tapi Angka Positif COVID-19 Tembus 40.000 per Hari, Dr Tirta : Efektif? Lanjut atau Tidak?

Perdana menteri Irak Mustafa al-Kadhimi juga mengumumkan keadaan darurat di wilayah Dhi Qar, di mana Nasiria berada. Al-Kadhimi mengatakan bahwa kantornya mengadakan pertemuan darurat untuk membahas penyebab dan akibat dari insiden tersebut. Dia memerintahkan penengguhan dan penangkapan direktur kesehatan di Dhi Qar, serta rumah sakit dan direktur pertahanan sipil kota itu.

Sementara itu, gubernur Dhi Qar mengumumkan pembentukan komite yang lebih tinggi untuk menyelidiki keadaan kecelakaan itu, dan telah meminta laporan untuk diserahkan dalam waktu 48 jam.

Banyak dari korban menggunakan respirator yang dirawat karena COVID-19 dan dibakar atau dicekik dalam api yang menyebar dengan cepat ke seluruh rumah sakit, tempat puluhan kerabat mengunjungi pasien di unit perawatan intensif. Irak saat ini mencatat lebih dari 1,4 juta virus corona dan setidaknya 17.000 kematian***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler