Tewas Dipenjara, Teman Sel Ungkap Pembunuh Rangga Tidak Mau Makan dan Minum

- 19 Oktober 2020, 08:40 WIB
Rangga (Kiri) bocah yang terbunuh akibat berusaha melindungi ibunya yang hendak diperkosa dan Samsul Bahri (kanan) pelaku pemerkosaan keji tersebut
Rangga (Kiri) bocah yang terbunuh akibat berusaha melindungi ibunya yang hendak diperkosa dan Samsul Bahri (kanan) pelaku pemerkosaan keji tersebut /WARTA PONTIANAK/

DENPASARUPDATE.COM - Samsul Hadi,41, Tersangka pembunuh Rangga, seorang anak SD yang tewas karena melindungi ibunya yang hendak diperkosa tewas di dalam sel tahanan.

Samsul yang tewas pada Sabtu 17 Oktober 2020 di dalam sel tahanan karena dehidrasi setelah tida mau makan dan minum selama di dalam sel.

Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arif Sukmo Wibowo menjelaskan Samsul ditemukan tewas pada pukul 12.00 malam. "Meninggal pukul 12.00 di dalam sel," jelas Iptu Arif.

Baca Juga: Ini Ramalan Keberuntungan Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces 19 Oktober 2020

Sebelum ditemukan tewas mengenaskan,Samsul sempat dilarikan ke Rumah Sakit akibat dehidrasi. Setelah pulih Syamsul diperbolehkan kembali ke dalam sel.

Iptu Arif menjelaskan jika selama di dalam Lapas Syamsul tidak mau makan dan minum. "Dari keterangan teman satu sel, Samsul memang tidak mau makan dan minum," jelasnya lagi.

Seperti dilansir dari Portal Surabaya dengan judul berita Pembunuh Rangga Tewas di Dalam Sel, Teman Satu Sel : Dia Memang Tidak Mau Makan dan Minum. Polisi awalnya berencana melakukan otopsi terhadap jasad Samsul tetapi keluarg menolak otopsi tersebut.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Samsul melakukan pembunuhan terhadap Rangga karena berteriak saat Samsul akan melakukan pemerkosaan kepada ibunya (DA). Kejadian tersebut terjadi pada 10 Oktober di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur Aceh.

Rangga si bocah kecil pemberani umur 9 tahun dari Aceh Timur yang rela meregang nyawa demi melindungi ibunya.

Karena keberaniannya Rangga disebut 'Pahlawan Kecil' yang rela mengorbankan nyawanya demi sang ibu oleh puluhan ribu warganet.

Perjuangan luar biasa Rangga saat mencoba menyelamatkan ibunya dari pemerkosaan hingga tubuh kecilnya harus tertebas hingga 10 kali oleh sebilah parang tajam.

Rangga bocah asal Aceh berumur 9 tahun dibunuh secara sadis setelah berteriak demi melindungi ibunya yang akan diperkosa. Jeritan Rangga ini sebagai jeritan terakhir sebelum dia dibunuh.

Peristiwa sadis ini berawal ketika pria bernama Samsul(41) masuk ke kediaman Rangga dan Ibunya, DA (28) ketika sedang tertidur pada Sabu, 10 Oktober 2020 dini hari.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam dan UBS pada Senin 19 Oktober 2020

Samsul datang ke rumah Rangga dengan niat keji yakni memperkosa Ibu Rangga, DA yang sedang tertidur pulas kaget karena Samsul tiba-tiba menyentuh DA. DA melihat Samsul yang membawa parang dan memakai celana pendek berada didekatnya, Rangga yang tertidur berada disisinya ikut terbangun.

DA kemudian menyuruh agar Rangga lari. Naas Rangga tak mau lari. Dia justru menjerit agar aksi jahat samsul terhenti.

Samsul yang saat itu memegang parang sontak langsung mengayunkan parangnya ke pundak Rangga. Bocah pemberani ini langsung ambruk dan bersimbah darah. Rangga yang terlihat masih bernafas kemudian Samsul membacok Rangga lagi hingga tewas.

"Korban R meninggal dunia karna nadi besar di sebelah kirinya putus," kata Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo kepada wartawan, Minggu 11 Oktober 2020.

Samsul kemudian menyeret DA keluar rumah dan membenturkan kepala DA. Dalam keadaan setengah sadar DA kemudian diperkosa oleh Samsul. Tak sampai disitu Samsul yang merasa belum puas kemudian melakukan aksi bejatnya lagi dengan membawa DA ke semak-semak.
Setelah melakukan aksi bejatnya Samsul justru mengajak DA membuang mayat Rangga. Dalam kondisi terikat, DA menolak ajakan tersebut.

"Pelaku S bilang kepada korban Dan kau ikut aku ya' anak kau kita buang aja ya' Kemudian DA menjawab 'jangan,biar bapaknya aja yang kubur," ujar Arief dalam konferensi Selasa 13 Oktober 2020.

Samsul meninggalkan DA dalam kondisi terikat di tengah semak-semak. Setelah beberapa saat, Samsul kembali lagi dengan membawa karung yang berisi mayat Rangga.

Polisi menyebut jika Samsul sempat mengorek tanah. Namun akhirnya da membawa karung tersebut ke arah sungai dengan berjalan kaki.

Saat Samsul membawa karung tersebut ke arah sungai DA berupaya melepaskan diri dan lari mencari pertolongan ke rumah rumah,  karena lokasi tempat tinggal mereka berjauhan. Adapun saat peristiwa kelam tersebut terjadi sang suami DA tengah mencari udang.

"DA kemudian ditolong oleh warga sekitar pukul 06.00. Kejadiannya itu dari sekitar pukul 02.00 WIB hari Sabtu, 10 Oktober 2020, Pelaku S masuk ke rumah korban dengan mencongkel pintu," kata Arief.

Selanjutnya, DA dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sementara itu Polisi bersama masyarakat memburu Samsul dan kemudian berhasil ditangkap pada Mingg8 11 Oktober 2020 pagi.

Samsul berhasil ditangkap di bawah pohon sekitar 1 Km dari tempat kejadian dengan menggunakan celana pendek serta memegang parang.

Samsul kemudian ditanya tentang keberadaan Rangga, tapi Samsul memilih diam.

Ditengah perjalanan Samsul melakukan  perlawanan sehingga polisi meng hadiahi timah panas pada kakinya. Masih dihari yang sama, pada sore harinya warga berhasil menemukan mayat Rangga di sungai, selanjutnya mayat korban dibawa ke RSUD Langsa untuk dilakukan visum.

Hasil visum menunjukkan terdapat sepuluh luka bacok dan tusukan pada tubuh Rangga yang malang ini. Sedangkan lebar lukanya antara 0,5 CM hingga 8 CM.

Samsul telah ditetapkan menjadi tersangka dan dia terancam hukuman berlapis, yakni pasal 338 jo 340 jo 285 jo 351 ayat 2 KUHP dan pasal 80 UU 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Tersangka terancam hukuman mati.***(Rere Radila/Portal Surabaya)

 

 

Editor: M Hari Balo

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah