DENPASARUDPATE.COM - Kasus kematian artis asal Thailand, Tangmo Nida dikabarkan akan segera ditutup oleh pihak kepolisian Kerajaan Thailand membuntut adanya bukti yang lebih condong ke arah "kelalaian" ketimbang pembunuhan.
Walaupun begitu, baru-baru ini, teman dekat dari sang artis, Warinthorn Watsang, alias “Anna TVpool”, dan Poodle Yuppadee, yang dikenal sebagai “Poodle TVpool”, memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan.
Berkaitan dengan banyaknya pertanyaan dan spekulasi apakah Tangmo Nida memberikan pelayanan secara khusus kepada seorang pria sebelum ia meninggal, kedua temannya tersebut mencoba memberikan pencerahan.
Baca Juga: 5 Potret Dekorasi dan Tempat Upacara Pemakaman Tangmo Nida Digelar Hari Ini Jumat 11 Maret 2022
Sebelumnya mereka memang tiba pada hari Selasa di kantor Wilayah 1 Kepolisian Provinsi di Bangkok untuk memberikan pernyataan kepada pihak penyelidik mengingat mereka adalah sosok terdekat dengan Tangmo Nida.
Menurut keduanya, walaupun Tangmo Nida sudah hidup dalam dunia hiburan cukup lama, ia tidak pernah menggunakan obat-obatan seperti beberapa artis lainnya.
Bahkan terkait beredarnya perbincangan mengenai Tangmo Nida yang memberikan hiburan khusus kepada seorang pria, keduanya pun memberikan bantahan.
Menurut mereka, Tangmo Nida tidak pernah bersedia untuk menerima uang atau pembayaran dalam bentuk apapun yang berasal dari bentuk pelayanan atau hiburan seperti itu.
Hal ini menjawab dari beredarnya kabar bahwa salah satu pria yang membutuhkan pelayanan dari Tangmo Nida adalah sosok penting di Kerajaan Thailand, bahkan dekat dengan sang raja.
Ditambah lagi, menurut Anna, jika selama ini Tangmo Nida bersedia melakukan hal tersebut, tentu saja ia tidak terlibat hutang dalam jumlah besar sampai hari kematiannya.
Tangmo Nida sendiri sebelumnya bersama lima orang lainnya naik speedboat di Sungai Chao Phraya dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII di Nonthaburi. Ia dinyatakan jatuh ke sungai dekat dermaga Pibul 1 di distrik Muang, provinsi Nonthaburi sekitar pukul 22.40 pada 24 Februari 2020.
Namun, ketika ditanya dengan lebih lanjut, apakah ada kemungkinan Tangmo Nida sedang melakukan transaksi pada malam ia meninggal, Anna meminta wartawan atau publik untuk bertanya kepada pihak yang lebih tahu.
Anna memang tidak menyebutkan nama dari orang tersebut, namun kemungkinan besar sosok yang dimaksud adalah yang bekerja dengan Tangmo Nida, yaitu manajernya, Idsarin “Gatick” Jathusaksawat.
Selama acara bincang-bincang TV di Channel 7 minggu lalu, mantan petugas polisi Cabang Khusus Santhana Prayoonrat, mengatakan hal yang tidak kalah mengejutkan.
Ia mengatakan bahwa sedari awal ia tidak percaya dengan penyataan bahwa Tangmo Nida jatuh ketika sedang buang air kecil. Ia justru menduga adanya sosok lain yang terlibat yang mungkin saja sedang menunggu di hotel mewah di dekat lokasi kejadian.
Pada malam itu, ada lima orang yang bersama Tangmo Nida, mulai manajernya sampai Phaiboon "Robert" Trikanjananun sang pengemudi. Hanya saja, Anna, selaku teman dekatnya menyatakan bahwa Tangmo hanya mengenal manajernya.
Ia sebelumnya tidak mengenal orang lain di Speedboat dan menyarankan "masyarakat" untuk memeriksa mengapa beberapa foto di akun Instagram aktris itu telah dihapus dan apa komentar di bawah foto-foto itu.
Sementara itu, terkait hubungannya dengan sang Ibu dari Tangmo, Ann lebih memilih diam untuk memberikan penghormatan.
Sang Ibu sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Hone Krasae di TV Channel 3 bahwa dia memaafkan pemilik speedboat Tanupat dan pengemudi Phaiboon atas kematian putrinya, tetapi tidak dengan orang yang lain di kapal.
Ia bahkan mengatakan akan menerima kompensasi dari Tanupat dan menyebutkan angkanya sekitar 30 juta Baht.
Baca Juga: UPDATE: Sejumlah Bukti Baru Kasus Tangmo Nida Ditemukan, Salah Satunya Botol dan Gelas Anggur
Mayjen Pol Udom Yomcharoen, wakil kepala Kepolisian Provinsi Wilayah 1, mengatakan pada hari Selasa bahwa Kapolri Jenderal Pol Suwat Jangyosuk akan bertemu dengan penyelidik polisi, petugas forensik dan lainnya untuk pengarahan tentang perkembangan kasus tersebut.
Pertemuan itu sayangnya diharapkan menjadi yang terakhir mendukung kesimpulan bahwa kasus ini bukan kasus pembunuhan, melainkan sebuah kelalaian dari pengemudi Speedboat.
Baca Juga: Sebelum Tewas Tangmo Nida Diduga Dicekoki Narkoba & Miras untuk Layani Nafsu Seks Pria Misterius Ini
Walaupun begitu, media Thailand melaporkan bahwa polisi dapat mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan terhadap salah satu penumpang kapal, Nitas, karena diduga membawa pulang sebotol anggur dan melemparkan gelas anggur ke Sungai Chao Phraya pada malam tragedi itu untuk menutupi bukti.
Mungkin saja tindakannya akan dianggap membantu atau mendukung orang lain untuk menyembunyikan kesalahan yang sebenarnya terjadi malam itu.
Baca Juga: Sedang Berlangsung, Link Live Streaming Upacara Pemakaman Tangmo Nida
Pastikan Akan Lanjutkan Penyelidikan
Kepala Polisi Wilayah I Thailand, Letnan Jenderal Polisi Jiraphat Phumchit mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum ada keputusan untuk menghentikan penyelidikan kasus kematian Tangmo Nida.
Dikutip dari laman coconuts.co, pada Jumat 11 Maret 2022, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan terkait kematian sang artis tersebut.’
Apalagi pada hari ini ditemukan bukti baru terkait dengan luka yang diderita oleh almarhum saat ditemukan yang justru tidak dilaporkan saat dilakukan penyelidik forensik.
Baca Juga: Upacara Pemakaman Tangmo Nida Digelar dan Disiarkan Langsung Hari Ini Hingga 13 Maret 2022
Ia mengakui bahwa pihak kepolisian sempat akan menutup kasus kematian sang artis pada Jumat ini, tetapi dengan ditemukannya bukti baru tersebut membuat pihaknya kembali akan meneruskan penyelidikan untuk mengungkap kematian sang artis.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat fakta baru usai seorang saksi mengumumkan ke publik dengan tuduhan dia memiliki luka yang tidak diungkapkan oleh penyelidik.
Jiraphat juga mengungkapkan bahwa hingga kini pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti baru dari hasil forensik yang sebelumnya telah dikirim ke Departemen Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj Universitas Mahidol Bangkok.
Di sisi lain, saat diwawancarai Channel 9, seorang sahabat Tangmo Nida yang hadir saat penemuan jenazah Tangmo Nida, Ekkapun Bunluerit mengaku bahwa ia menemukan kondisi jenazah Tangmo Nida ditemukan,terlihat gigi patah dan memar di wajah korbam, di sekitar mata kanannya, yang tampak seperti akibat kekerasan benda tumpul.
“Mata kanannya bengkak dan memar,” kata Ekkapun.
Polisi telah membantah menemukan cedera seperti itu tetapi sekarang telah mengirimkan kembali bukti forensik untuk pemeriksaan ulang.
Ekkapun, mengatakan gigi patah terlihat saat penyidik mengambil sampel dari dalam mulut Tangmo.
Dia mengatakan bahwa dia mengharapkan rincian itu diumumkan.
“Saya melihat giginya patah,” kata Ekkapun.
“Saya belum mengatakan apa pun sebelumnya karena saya pikir prosesnya akan mengungkapkan hasil itu. Tetapi sampai hari ini, saya belum pernah melihat laporan seperti itu, jadi saya maju untuk berbicara,” sambungnya.
Mayor Jenderal Supichai Limsiwawong, kepala lembaga forensik kementerian kehakiman, mengatakan kepada wartawan bahwa pemeriksaan tambahan akan diperlukan, sehingga sampel jaringan dikirim ke Rumah Sakit Siriraj.
Kesaksian Ekkapun telah meningkatkan kecurigaan publik bahwa adanya semacam penyamaran telah dilakukan untuk menyembunyikan keadaan sebenarnya dari kematian aktris berusia 37 tahun itu.
Tangmo meninggal dua minggu lalu setelah dilaporkan jatuh dari speedboat ke Sungai Chao Phraya Bangkok.
Kesaksian yang tidak konsisten dan kontradiktif dari lima orang yang bersamanya ketika dia meninggal memicu spekulasi permainan kotor.
Awal pekan ini, polisi mengatakan salah satu dari mereka yang hadir mengaku salah menangani perahu, menyebabkan Tangmo Nida kehilangan pijakan dan jatuh.
Untuk saat ini, pihak berwenang menganggap kematian Tangmo Nida sebagai kecelakaan.
Dua orang bernama Danupat “Por” Lerttaweewit dan Paiboon “Robert” Trikanjananun didakwa mengoperasikan kapal tanpa izin dan kelalaian fatal.
Jiraphat juga mengatakan para penyelidik bermaksud menghilangkan keraguan tentang kasus ini.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 80 saksi telah datang, dan semua kesaksian dan bukti forensik akan dievaluasi untuk mendapatkan fakta yang benar.
Dia mengatakan setiap saksi yang memberikan kesaksian palsu juga akan menghadapi dakwaan.
Tetapi kepercayaan publik yang rendah terhadap kepolisian dan metodenya telah membuat banyak orang tidak yakin bahwa kasus ini telah diselidiki dengan benar.
Detektif keyboard amatir telah menunjukkan perbedaan yang dirasakan dalam kasus yang telah menjadi obsesi media ini.
Mengingat seringnya orang kaya dan berkuasa dilindungi dari konsekuensi, banyak yang percaya bahwa mereka yang terlibat akan menikmati impunitas yang sama, bahkan jika sesuatu yang jahat terjadi.
Pemakaman Tangmo Nida akan disiarkan langsung oleh Gereja Liberty Bangkok mulai pukul 18:30 malam ini.***