Kalah Praperadilan, Kasus Dugaan Penipuan Sekolah Trading Berlanjut di Polresta Denpasar

- 2 Februari 2021, 00:30 WIB
Pengacara korban NBL, Ida Bagus Surya Prabhawa
Pengacara korban NBL, Ida Bagus Surya Prabhawa /Tim Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Kasus dugaan penipuan sekolah trading ilegal yang sedang bergulir di Polresta Denpasar nampaknya akan terus bergulir setelah praperadilan tersangka Agung Mahendra ditolak Hakim Pengadilan Negeri Denpasar.

Kuasa Hukum korban NBL, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba yang melaporkan Agung Mahendra ke Polresta Denpasar mengatakan jika Praperadilan tersebut ditolak lantaran menurut Hakim Praperadilan dilakukan atas proses penyelidikan bukan penyidikan.

"Keputusan Hakim praperadilan Mahendra ditolak, karena Praperadilan itu untuk proses penyidikan bukan penyelidikan," kata Bagus Surya pada Senin 1 Februari 2021.

Baca Juga: Tukar Tempat dengan Rossi, Quartararo Masuk Tim Utama Monster Enery Yamaha, Ini Kebiasaanya

Kasus Praperadilan ini berawal atas penetapan tersangka oleh Polresta Denpasar terhadap Agung Mahendera yang disangkakan telah melakukan penipuan terhadap NBL dengan iming-iming sekolah Trader selama 90 hari dengan biaya Rp 45 juta.

Pada realisasinya, Surya menjelaskan jika kliennya tidak menerima hak sesuai dengan apa yang dijanjikan. "Dia membuat proposal dan menjamin dalam 90 hari klien kami akan diajarkan menjadi trader profesional dengan tenaga pengajar profesional," kata dia.

Pada realisasi janji itu, NBL merasa tidak mendapatkan sesuai dengan janji Mahendra, Surya menjelaskan jika kliennya hanya diajar 5 kali pertemuan, dan sebagaian pertemuan daring hanya 2 pengajar yang pertama adalah Agung Mahendra sendiri dan seorang psikolog. "Sementara dia juga mempromosikan seorang Doktor dari sebuah Universitas ternama di Jakarta sebagai pengajar, padahal dia hanya mencatut nama Doktor itu dan Doktor yang berinisial E itu juga akan melapor karena namanya dicatut," beber Surya.

Selain diminta membayar sekolah trading senilai Rp 45 juta, Surya juga mengatakan jika kliennya diarahkan untuk trading langsung sebesar 1 Miliar, tetapi tidak disanggupi oleh NBL.

"Karena tidak sanggup 1 M, klien kami diminta trading Rp 100 juta melalui Tiger With, sementara disisi lain sekolahnya tidak diselesaikan," kata dia.

Halaman:

Editor: M Hari Balo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah