DENPASARUPDATE.COM – Babak baru kasus kematian artis cantik Thailand, Tangmo Nida kembali bergulir.
Pihak kepolisian Thailand bahkan dikabarkan akan menutup kasus kematian secara mengenaskan Tangmo Nida.
Pasalnya, menurut kepolisian, disebutkan bahwa dari hasil penyelidikan, termasuk interogasi para saksi dan hasil otopsi disimpulkan bahwa kematian sang artis diakibatkan oleh kecelakaan.
Terkait hal tersebut, pengacara keluarga almarhum, Krisana Sriboonpimsai bersama sang ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayuthyothin terus mencari upaya untuk membongkar kebenaran kematian sang artis tersebut.
Terbaru, dikutip dari laman NewsDirectory3, keduanya, beserta sepupu Tangmo Nida mendatangi Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Thailand dan gedung parlemen setempat, Selasa 8 Maret 2022.
Kedatangan mereka sendiri untuk menindaklanjuti dan mengusut kasus misteri kematian Tangmo Nida yang jatuh dari kapal hingga tewas.
Krisana mengatakan pengajuan itu dilakukan untuk mengklarifikasi keraguan. dan bergabung dalam penyelidikan fakta karena meskipun hanya ada sedikit harapan Tapi harus ada keadilan di masyarakat.
Sementara, Ketua Komnas HAM Thailand, Somchai Sawang mengatakan bahwa pihaknya akan bergabung untuk memeriksa kebenaran kasus ini.
Ia menegaskan bahwa pihaknya menginginkan informasi yang jujur. karena itu adalah kasus kepentingan umum yang komisaris bertanggung jawab untuk mengambil informasi, jika informasinya jelas, keluarga mungkin tidak perlu meminta otopsi putaran kedua.
Dugaan luka dan penyebabnya dalam ilmu forensik bisa dibuktikan. oleh panitia Harus memanggil petugas pemeriksa untuk memberikan pendapat.
Namun jika tidak jelas, mungkin harus dilakukan operasi ulang. Hal ini dapat mempengaruhi kebutuhan untuk menunda upacara pemakaman.
Bisakah Media Membantu Investigasi?
Beberapa teman dekat mendiang Tangmo mengakui mereka sengaja memberikan wawancara dengan harapan bahwa sorotan media ini dapat memastikan penyelidikan kematian Tangmo dilakukan secara adil dan menyeluruh.
Diakui mereka, rekan mendiang yang berada di speedboat malam itu bertindak aneh. Seperti beberapa pernyataan yang berubah serta kejanggalan tidak diinfokannya kejadian tersebut sejak awal pada pihak kepolisian dan keluarga.
Baca Juga: Penyelidikan Kasus Kematian Tangmo Nida Bakal Ditutup, Netizen Serukan Justice For Tangmo Nida
Beberapa media lokal Thailand turut melakukan investigasi mereka sendiri dengan melakukan wawancara pada saksi dan ahli, memeriksa klip CCTV keamanan dan melakukan reka ulang kejadian seperti yang pernyataan kelima rekan Tangmo yang menjadi tersangka.
Termasuk didalamnya reka ulang dimana Tangmo Nida buang air kecil di belakang kapal, tidur di belakang kapal sambil bermain hp (adegan rekan bernama Sand), serta jatuh ke berbagai sisi belakang speedboat yang dikemudikan.
Salah satu reporter yang melakukan reka ulang sengaja jatuh dari kapal yang dikemudikan dengan kecepatan yang sama dengan kapal Tangmo untuk melihat apakah efek baling-baling pada kapal dapat melukai tubuh dalam air seperti luka pada paha kiri mendiang.
Mengenai luka robekan yang dalam dan lurus pada paha mendiang saat ini masih dalam proses autopsi ulang dan para penyelidik belum menetapkan apakah itu disebabkan oleh baling-baling kapal.
Timeline Kronologi Kejadian
Pada 24 Februari, Tangmo dan Gatick Juthasuksawat selaku manajer dan sahabat bergabung dengan Tanupat ‘Por’ Lerttaweewit untuk undangan pribadi di Sungai Chao Phraya dimana hadir Phaiboon ‘Robert’ Trikanjananun, Wisapat ‘Sand’ Manomairat dan Nitas ‘Job’ Kiratisoothinhorn.
Diketahui ketiga pria, Por, Robert dan Job memiliki beberapa perusahaan, sementara Sand adalah seorang wanita transgender yang berasal dari keluarga kaya raya.
Pertemuan mereka pada awalnya tampak seperti makan malam yang baik, mereka makan malam di restoran Riverside sebelum naik perahu untuk minum. Beberapa foto diambil di sekitar jembatan Rama VIII yang menjadi latar belakang sekitar pukul 10 malam.
Sand memberikan pernyataan, bahwa ketika dia bersantai di belakang kapal dan fokus dengan ponselnya, Tangmo muncul dan mengatakan ingin buang air kecil.
Baca Juga: Ini 5 Potret Jennie dan Pakaiannya di Peragaan Busana Chanel yang Jadi Buah Bibir Netizen
Tangmo kemudian berpegangan pada kaki Sand dan menurunkan dirinya di papan berenang belakang speedboat tapi kemudian berdiri dan kehilangan keseimbangan hingga jatuh ke sungai.
Sand kemudian berteriak untuk memberitahu dan pengemudi kapal (Robert) memutar perahu untuk mencari Tangmo, namun tidak ditemukan tanda-tanda.
Baca Juga: Lisa BLACKPINK dan BTS Buat Sejarah Baru di Tangga Lagu Hot Trending Billboard
Sekitar pukul 10.50, Sand memanggil regu penyelamat. Mereka tiba dan menemui penelepon dan lainnya namun diinformasikan mereka tidak kooperatif dan memberikan pernyataan yang membingungkan mengenai kejadian.
Menjadi janggal kemudian Gatick memberitahu teman-teman Tangmo yang lain untuk menjauh dari lokasi kejadian. Sementara, tidak ada satupun dari 5 orang tersebut yang berbicara pada media selama beberapa hari pertama.
Baca Juga: Kerugian Korban Indra Kenz Binomo Capai Rp 25 Miliar, Polisi Resmi Sita Tesla Hingga Akun YouTube
Tangmo Nida ditemukan pada 26 Februari, setelah dilakukan misi pencarian selama dua hari. Hasil otopsi menunjukan mendiang meninggal dunia karena tenggelam.
27 Februari, Gatick dan Sand muncul di hadapan media untuk menceritakan kejadian, namun kurangnya ekspresi dukacita sebagai sahabat yang mana putri kandungnya diadopsi dan disekolahkan oleh Tangmo membuat ragu.
28 Februari, keempat rekan yang berada saat kejadian kecuali Robert muncul memberikan wawancara TV untuk menceritakan kejadian malam itu. Namun sekali lagi, kisah mereka gagal meyakinkan banyak pemirsa.
Segera setelah itu, Gatick yang mengklaim dirinya tidak bisa berenang, ditemukan oleh netizen salah satu video yang menunjukan dirinya berenang bersama sang putri dan menjadi viral.
Robert menjadi viral ketika dirinya ditemukan memaksa rekan media untuk menghapus beberapa foto yang diambil saat ia berganti pakaian dimana ditemukan luka lebam pada tubuhnya sesaat setelah kejadian, demikian pula luka pada kening rekan wanita yang berada di speedboat.
Hingga saat ini, penyelidikan masih belum memutuskan hal lain selain kematian yang disebabkan kelalain.***