Bagian Pemulihan Ekonomi, Provinsi Bali Ekspor Kakao Fermentasi Sebanyak 10 Ton ke Jepang

- 20 Agustus 2020, 21:24 WIB
Gubernur Bali dan Wagub melihat produk kakao yang di ekspor ke Jepang dari Jembrana Bali
Gubernur Bali dan Wagub melihat produk kakao yang di ekspor ke Jepang dari Jembrana Bali /Humas Pemprov Bali

Baca Juga: Menariknya Karikatur Ceremony From Home (CFH), Juara Lomba Karikatur SMP Jembatan Budaya Kuta

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan bahwa di Kabupaten Jembrana memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan komoditas perkebunan, yang diantaranya seperti komoditas kelapa, kakao, cengkeh, dan panili.

Khusus tentang komoditas kakao di Jembrana, ia mengungkapkan bahwa di Jembrana merupakan kabupaten dengan luasan kebun kakao terbesar di Bali yang mencapai 43,25 persen, sekaligus merupakan kabupaten yang memiliki konsen untuk mewujudkan Kakao Fermentasi di Bali.

Secara harga, Kakao Jembrana harganya sangat spesifik berkisar antara Rp 58.000 sampai 60.000 per Kg, dan mungkin ini merupakan harga kakao fermentasi termahal di Indonesia.

Lebih lanjut ia juga melaporkan dari total produksi kakao Bali yang mencapai sekitar 4.849 ton, maka target biji kakao yang diolah menjadi kakao fermentasi pada tahun ini sekitar 1.000 ton, dan akan dipenuhi sekurangnya 600 ton dari Kabupaten Jembrana untuk kebutuhan pasar ekspor, seperti yang diagendakan hari ini melaunching sebanyak 10 ton Kakao Fermentasi ke Osaka Jepang.

"Gambaran ekspor Kakao Fermentasi pada hari ini membuka mata kita bahwa sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan masih tetap eksis pada situasi pandemi Covid-19," jelasnya.

Diakhir acara Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Bupati Jembrana, I Putu Artha, Wakil Bupati, I Made Kembang Hartawan, Anggota DPR-RI Komisi IV, Made Urip, Sekda Bali, Dewa Made Indra menyerahkan bantuan permodalan Bank BPD Bali kepada UPH Amerta Urip Rp. 200 juta, dan dilanjutkan dengan Peresmian Bangunan Pasca Panen Kakao di UPH Amerta Urip.

Dalam kesempatan itu, para petani di Subak Abian Dwi Mekar, Desa Poh Santen, Jembrana juga mempamerkan Minuman Bubuk Cokelat yang di produksi oleh KWT Kusuma Sari, Desa Candikusuma, Jembrana, dan Minuman Arak Pasatan yang diproduksi oleh UPH Amerta Urip.***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Humas Pemprov Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x