DENPASARUPDATE.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal III mencapai US$408,5 miliar.
Ini membuat utang luar negeri Indonesia tumbuh 3,8 persen secara year on year (yoy) pada akhir triwulan III 2020
Seperti dikutip dari RRI, Senin 16 November 2020 utang luar negeri tersebut setara dengan Rp5.764,9 triliun (dengan kurs Rp14.112 per dolar AS).
Baca Juga: Khofifah Optimis Perekonomian Jawa Timur Akan Bertumbuh Setelah Dihantam Pandemi
Persentase ini turun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy) yang banyak dipengaruhi transaksi pembayaran ULN swasta.
Dalam hal itu, bank sentral Indonesia itu juga merinci bahwa utang itu berasal dari berbagai sumber, pertama, dari utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$200,2 miliar.
Kedua, sebesar US$208,4 miliar yang berasal atau dihimpun oleh sektor swasta dan BUMN.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Guru Honorer Sebesar Rp1 Triliun dari Kemenkeu, Ini Informasi Selengkapnya
BI menyatakan dari sisi ULN pemerintah, utang tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Pasalnya, pada akhir kuartal III, ULN pemerintah hanya tercatat US$197,4 miliar atau tumbuh 1,6 persen yoy.