DENPASARUPDATE.COM - Tensi panas Pemilihan Presiden Amerika Serikat membuat mata uang Dolar AS akhirnya jatuh melemah ke titik nadir terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
Ini terlihat pada akhir perdagangan, Sabtu 7 November 2020.
Semakin melemahnya Dolar AS itu terjadi saat penghitungan suara Pilpres AS yang belum kunjung ada kejelasan.
Baca Juga: Tagar #kasiangempi Trending di Twitter, Usai Video Syur Mirip Gisel Viral di Media Sosial
Bahkan, penghitungan yang berlangsung kontroversial perlahan itu bergerak menuju pemerintahan yang terpecah.
Oleh sebab itu, banyak investor yang memperkirakan lebih banyak kerugian untuk mata uang AS tersebut.
Baca Juga: Heboh! Video Syur Mirip Gisella Anastasia Beredar di Dunia Maya, Gisel Langsung Jadi Trending Topic
Investor bertaruh bahwa calon Demokrat Joe Biden akan menjadi presiden berikutnya, tetapi Partai Republik akan mempertahankan kendali Senat, yang akan menyulitkan Demokrat untuk meloloskan paket bantuan virus corona yang lebih besar yang telah mereka dorong.
"Kami masih berpandangan bahwa ekonomi AS sedang melambat, dan itu terjadi pada dolar yang melemah secara nyata," kata Analis pasar senior di Western Union Business Solutions, Joe Manimbo seperti dikutip dari RRI.