Inspirasi Film Avatar, Suku Bajo Manusia Laut, Menyelam 60 Meter Tanpa Alat Selam dan Bantuan Oksigen

- 23 Desember 2022, 17:01 WIB
Film Avatar garapan James Cameroon dengan latar belakang suku bajo  NTT Indonesia
Film Avatar garapan James Cameroon dengan latar belakang suku bajo NTT Indonesia /Pikiran Rakyat/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Salah satu inspirasi tokoh dalam film Avatar The Way of Water adalah penyelam Suku Bajo di Indonesia.

Suku Bajo, dikenal dengan julukan manusia laut. Mereka memiliki kemampuan menyelam di kedalaman hanya bermodal nafas.

Suku Bajo mampu menyelam hingga kedalaman 60 meter tanpa alat selam juga bantuan oksigen.

Para nelayan pemanah di Suku Bajo bisa tahan berada di bawah laut hingga 13 menit tanpa bantuan alat pernapasan.

Dikutip dari laluirham.pharm.uad.ac.id, hasil penelitian dari Universitas Copenhagen menyatakan bahwa Suku Bajo memiliki variasi gen yang unik.

Mereka terlahir dengan jenis gen PDE10A yang berperan terhadap pembesaran spleen size atau ukuran limpa yang lebih besar dari orang normal.

Hal ini yang membuat mereka mampu bertahan lama di dasar laut tanpa bantuan alat selam atau oksigen.

Limpa merupakan organ penyimpan cadangan sel darah merah yang mengandung oksigen.

Ketika menyelam, limpa inilah yang dapat berfungsi sebagai tangki oksigen.

Keunikan suku ini juga diangkat di film dokumenter yang berjudul “JAGO”: A Life Underwater.

Film ini mengisahkan tentang kehebatan seorang kakek bernama Rohani yang mampu menyelam ke bawah laut 70 meter selama beberapa menit.

Film ini mendapatkan penghargaan dari Grand Teton Award dari Jackson Hole Wildlife Film Festival.

Menurut laman Kemdikbud, Suku Bajo merupakan etnis Asia Tenggara yang memiliki karakteristik kemaritiman cukup kental.

Konon berasal dari Kepulauan Sulu Filipina yang biasa disebut juga Suku Bajau atau Suku Sama.

Suku Bajo di Indonesia dapat dijumpai di sekitar perairan Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Mayoritas penduduk Suku Bajo bermata pencaharian memancing, menjaring, dan memanah ikan di laut.***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: uad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah