Bang Yono dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Minta Bali Jadi Prioritas Dapat Vaksin Covid-19

- 27 Oktober 2020, 21:31 WIB
Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono bersama Ketua Umum DPP PKB, H. A. Muhaimin Iskandar alias Gus AMI di Istana Negara usai menghadap Presiden Jokowi berapa waktu lalu
Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono bersama Ketua Umum DPP PKB, H. A. Muhaimin Iskandar alias Gus AMI di Istana Negara usai menghadap Presiden Jokowi berapa waktu lalu /DPW PKB Bali for Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono atau yang akrab disapa Bang Yono menegaskan bahwa pihaknya mendorong agar Provinsi Bali menjadi salah satu daerah yang mendapat prioritas pertama mendapatkan vaksin Covid-19.

Ia beralasan bahwa saat ini Bali merupakan salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat pandemi Covid-19, salah satunya di bidang pariwisata yang menjadi tumpuan utama masyarakat Bali.

Akibat pandemi itu sendiri, pariwisata Bali terjun bebas dan membuat perekonomian Bali seakan seperti jalan di tempat.

Baca Juga: Di PHK Lewat 'Surat Cinta' dari Pak Pos, Puluhan Pekerja Hotel Geruduk DPRD Bali Minta Keadilan

“Saya menghadapi pandemi ini, kami minta jatah vaksin. Bali ini nyawanya Pariwisata, sehingga di prioritasnya,” tegasnya di sela-sela acara monitoring dan evaluasi DPW PKB Bali oleh DPP PKB di Denpasar, Selasa 27 Oktober 2020.

Bang Yono bahkan mengatakan apabila Bali menjadi daerah yang mendapat prioritas pertama pemberian vaksin, maka dirinya optimistis Bali akan mampu bangkit.

Ini karena menurutnya, para wisatawan baik domestik ataupun mancanegara berani ke Bali akibat Bali sudah aman dari pandemi.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Wisatawan Saat Libur Panjang, Basarnas Bali Gelar Siaga Khusus

“Kalau sudah divaksin kan turis berani ke sini,” katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak, utamanya eksekutif di Bali untuk ikut bersama-sama bahu-membahu memperjuangkan jatah vaksin tersebut untuk Bali.

Bahkan, pihaknya di DPW PKB Bali akan melobi hingga ke pusat terkait vaksin tersebut.

“Kami minta Gubernur, bupati/walikota bersama-sama,” tukasnya. 

Baca Juga: Duh Ngeri! Tangan Kakek di Karangasem Bersimbah Darah Usai Digigit Anjing Rabies

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mendukung usulan Bang Yono tersebut.

Nihayatul mengatakan bahwa pihaknya juga menyarankan bahwa para pekerja pariwisata dan masyarakat Bali juga mendapatkan prioritas pemberian vaksin.

Pihaknya beralasan bahwa Bali sendiri merupakan salah satu daerah yang menjadi prioritas utama rekonstruksi ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.

“Kita berharap selanjutnya pekerja pariwisata. Karena tumpuan Bali menjadi prioritas. Kalau bicara pariwisata ya pasti bicara Bali ya,” katanya didampingi Bang Yono.

Caption: Ketua DPP PKB, Nihayatul Wafiroh
Caption: Ketua DPP PKB, Nihayatul Wafiroh Rudolf

Selain itu, pihaknya melalui Komisi IX DPR RI juga meminta agar Presiden Jokowi melalui Menteri Kesehatan (Menkes) mempercepat pembuatan dan pengadaan vaksin dalam negeri agar semua masyarakat dapat tercover vaksin.

“Kita berharap kalau sudah ada vaksin merah-putih mudah-mudahan tahun depan. Kalau awal tahun agak sulit, butuh proses untuk pengembangan sedemikian rupa,” paparnya.

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pemerintah mengatakan kepada DPR RI bahwa vaksin buatan dalam negeri yang dinamakan vaksin merah-putih tersebut baru akan siap pada 2021 mendatang.

Baca Juga: Buruan !! Pendaftaran Bantuan UKM Facebook Diperpanjang Hingga 2 November, Begini Cara Daftar

Oleh sebab itu, Indonesia masih mendatangkan vaksin dari luar negeri, salah satunya Sinovac dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

“Satu-satunya adalah vaksin. Vaksin merah-putih yang diproduksi baru akan ready tahun depan. Yang ada sekarang ini vaksin dari luar,” katanya.

Ia mengatakan bahwa vaksin-vaksin tersebut diproritaskan pertama bagi para tenaga kesehatan dan TNI-Polri. Ini dilakukan karena terbatasnya jumlah vaksin yang beredar di Indonesia dan ketersediaan dana pemerintah.

“Karena masih terbatas kita berebut dengan negara lain dan dana terbatas, makanya kita harus prioritas,” ucapnya.***

 

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah