Pengamat: PDIP Lebih Baik Duetkan Wayan Koster - Giri Prasta di Pilgub Bali, Bersaing Dengan De Gadjah

- 7 Maret 2024, 23:00 WIB
Giri Prasta Terus Pepet Dominasi Koster, Calon Gubernur Potensial
Giri Prasta Terus Pepet Dominasi Koster, Calon Gubernur Potensial /TikTok

I Wayan Tirta bersama Pande Krisnayana yang 5 tahun lalu menjadi Ketua dan Sekretaris relawan KBS-Ace (Wayan Koster dan Cok Ace) –  sepaham denga apa yang disampaikan tokoh senior PDI-P Tabanan Made Arimbawa. 

Mereka menyatakan kepada media ini, PDI-P Bali tahun  ini paling pas menjagokan Koster-Giri Prasta menghadapi situasi tidak menentu akibat ekses pemilu bersamaan ini.

Tirta mengatakan, ia melihat saingan berat PDI-P nanti adalah Rai Mantra/Sumarjaya Linggih atau tokoh lain yang mungkin akan dijagokaan Partai Gerindra bersama gabunngan koalisinya.

“Saya mencatat, dalam pengamatan kecil-kecilan di masyarakat, arus partai bawah di PDI-P menginginkan Koster-Giri bersatu menghadapi siapa pun lawan kelak. Pasangan ini diyakini menang, sebab keduanya memiliki kelebihan masing-masing di masyarakat,” kata Wayan Tirta didampingi Pande Krisnayana.

Tirta mengatakan, masyarakat menilai yang satu memiliki intelektual mumpuni dan mampu membangun konsep-konsep memajukan Bali, sementara yang satu lagi praktisi yang juga tak kalah lincahnya  dan mampu menggerakan masyarakat tataran bawah.

“Siapa pun  dalam  pilkada gubernur kan pasti ingin menang. Kalau ingin menang, maka PDI-P harus menjagokan pasangan Koster-Giri. Saya yakin pusat tidak keberatan sebab keduanya memiliki relasi yang baik dengan pimpinan pusat mereka di Jakarta,” kata Tirta yakin.

Baik Arimbawa maupun Tirta menambahkan, kedua tokoh Bali ini tidak boleh saling meniadakan satu dengan yang lain. Mereka selama ini berjasa membesarkan partai di PDI Perjuangan. Mereka juga banyak membantu pembangunan di Bali langsung ke pelosok-pelosok desa.

Di bagian lain Pande Krisnayana mengatakan, Koster-Giri dapat membangun kekuatan dasyat di internal partai maupun di masyarakat umum. Jangan sampai ada kesan ada persaingan, sebab akan merugikan partai itu sendiri.

Ia mengatakan, sekalipun PDI-P menguasai mayoritas anggota parlemen di semua kabupaten/kota di Bali, anggota parlemen tersebut akan terpecah energinya  menghadapi pilkada Gubernur/Bupati/Walikota nanti. Di satu sisi meng-endrose calon Bupatinya dan di sisi lain harus memenangkan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur seprtainya.  Hal ini bukan pekerjaan mudah dalam pilkada serentak.

Oleh karena itu, jangan terulang kasus pilpres dan pileg baru lalu. Semua asyik menawarkan diri, akhirnya jagoan capresnya tidak mendapat perhatian yang serius.

Halaman:

Editor: Tegar Putra Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah