“Persiapan Fikriyah (ilmu), jasadiyah (fisik) dan juga maaliyah (harta yang diinfaqkan) serta doa menyambut Ramadhan hendaknya menjadi prioritas persiapan,” seru Ustadz Faishal, menganjurkan.
Ustadz Faishal menyoroti bagaimana umat Islam baru tersadarkan tentang makna Ramadhan justru di saat hari-hari terakhir menjelang berakhirnya bulan mulia tersebut.
Baca Juga: Bupati Giri Prasta Tanda Tangani Prasasti Pura Pasek Agung Tegal
Untuk itu bliau berharap dengan merenungi dan memaknai tahun ini sebagai ramadhan terakhir maka menjadikan momentum perubahan dalam diri dan mempersiapkan dengan lebih baik lagi dari ramadhan sebelumnya. Oleh karena itu kita harus meningkatkan kualitas ibadah kita.
Salah seorang peserta yang hadir, Yunanistya dari FKMTI Bali menyampaikan bahwa materi bermanfaat atas tausiyah yang disampaikan dan menjadikan semangat dalam menyambut ramadhan tahun ini.
Lili Anita Baliani dari Komisi Dakwah MUI Bali menyampaikan bahwa acaranya bagus dan mengingatkan kita agar selalu ingat akan kematian.
Baca Juga: Tips Praktis Memilih Keramik Lantai untuk Desain Dekorasi Interior Rumah Hunian Minimalis
“Orang yg paling cerdas adalah org yg banyak mengingat kematian dan mempersiapkan bekal yg sebaik-baiknya,” jelasnya .
Di pengujung acara, ditutup dengan doa yang dipimpin oleh ustadz Faishal dan pembagian hadiah bagi peserta yang hadir . (anis yuna/komisi prk-MUI bali)