DENPASARUPDATE.COM - Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KPRK) MUI Provinsi Bali kerja bareng Majlis Taklim Perempuan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (KTP IPHI) Provinsi Bali dan Forum Kerjasama Majelis Taklim (FKMTI) Provinsi Bali menggelar Tarhib Ramadhan di Masjid An-Nur Denpasar, Ahad, 25 Februari 2024.
Tarhib dengan tema, Bila ini Ramadhan Terakhirku , dihadiri 200 perwakilan ormas Islam wanita dan Majelis Taklim Se – Kota Denpasar ini menghadirkan narasumber Ustadz H. Faisal Hidayat, S.Pd. BA.
Hajah Rahmani Sidik selaku Ketua PRK MUI Bali dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur yang mendalam karena dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh ampunan dan barokah ini.
Baca Juga: Korem 163/Wira Satya Miliki Komandan Anyar, Ini Tugas Awalnya
menjadi lebih bermakna ketika menganggapnya sebagai ramadhan terakhir yang kita akan jalani.
“Kita perlu mengingat saudara-saudara kita yang lebih dulu kembali ke hadapan Allah SWT, sehingga tidak dapat bertemu dengan bulan suci penuh rahmat ini, jadi (perjumpaan) ini harus kita syukuri bersama, sebab jika tidak maka ramadhan ini jadi tidak bermakna” ujar Rahmani.
Menurutnya, kegiatan menyambut Ramadhan ini rutin digelar dan bertujuan untuk memberikan bekal ilmu tentang bulan ramadhan terhadap kalangan Perempuan ormas Islam maupun Perempuan anggota majelis taklim .
Ustadz Faisal dalam materinya menyampaikan bahwa ramadhan harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan tujuan utama Ramadhan yaitu menjadikan kita sebagai muslim yang bertaqwa
“Persiapan Fikriyah (ilmu), jasadiyah (fisik) dan juga maaliyah (harta yang diinfaqkan) serta doa menyambut Ramadhan hendaknya menjadi prioritas persiapan,” seru Ustadz Faishal, menganjurkan.
Ustadz Faishal menyoroti bagaimana umat Islam baru tersadarkan tentang makna Ramadhan justru di saat hari-hari terakhir menjelang berakhirnya bulan mulia tersebut.
Baca Juga: Bupati Giri Prasta Tanda Tangani Prasasti Pura Pasek Agung Tegal
Untuk itu bliau berharap dengan merenungi dan memaknai tahun ini sebagai ramadhan terakhir maka menjadikan momentum perubahan dalam diri dan mempersiapkan dengan lebih baik lagi dari ramadhan sebelumnya. Oleh karena itu kita harus meningkatkan kualitas ibadah kita.
Salah seorang peserta yang hadir, Yunanistya dari FKMTI Bali menyampaikan bahwa materi bermanfaat atas tausiyah yang disampaikan dan menjadikan semangat dalam menyambut ramadhan tahun ini.
Lili Anita Baliani dari Komisi Dakwah MUI Bali menyampaikan bahwa acaranya bagus dan mengingatkan kita agar selalu ingat akan kematian.
Baca Juga: Tips Praktis Memilih Keramik Lantai untuk Desain Dekorasi Interior Rumah Hunian Minimalis
“Orang yg paling cerdas adalah org yg banyak mengingat kematian dan mempersiapkan bekal yg sebaik-baiknya,” jelasnya .
Di pengujung acara, ditutup dengan doa yang dipimpin oleh ustadz Faishal dan pembagian hadiah bagi peserta yang hadir . (anis yuna/komisi prk-MUI bali)