Manajer Koperasi yang juga Dekan Ekonomi Untab Dipolisikan Gegara Gelapkan Tabungan Anggota Rp 2,9 Miliar

- 11 November 2023, 22:26 WIB
Sejumlah anggota KSU Werdhi Sedana Mengwi, Badung sambil bawa spanduk mendatangi Polda Bali, 10 November 2023.
Sejumlah anggota KSU Werdhi Sedana Mengwi, Badung sambil bawa spanduk mendatangi Polda Bali, 10 November 2023. /kartika mahayadnya/denpasar update

Pada saat itu dirinya mau menarik uang Rp 500 juta untuk beli tanah di Pelaga, Kecamatan Petang, Badung. "Namun uang tersebut tidak cair tanpa alasan yang jelas sampai sekarang," timpalnya didampingi para korban lainnya yang datangi Polda Bali dengan membawa spanduk.

Ketut candi menceritakan dirinya mulai gabung jadi nasabah Koperasi Werdhi Buana Mengwi sejak 2012. Dia mau jadi nasabah di sana karena sangat percaya dengan koperasi tersebut. Apalagi koperasi itu merupakan koperasi terbaik penilaian Dinas Koperasi Badung saat itu. Misalnya membuat arisan motor.

"Awalnya saya ikut arisan sepeda motor. Saya mengajak beberapa teman dari Gianyar. Beberapa tahun berjalan aman dan bagus," kisahnya.

Baca Juga: Bikin Postingan: Politik Sayang Anak Ala Jokowi, Akun Instagram BEM Unud Diretas, Logout!

Pun dikatakan, karena selalu lancar akhirnya para nasabah percaya untuk meminjam dan menabung bahkan deposito. "Saya pernah tabung di sana sampai Rp 3,5 miliar," beber Ketut Candi.

Pada tahun 2019 Ketut Candi menarik uang sebesar Rp 1,2 miliar," tambahnya. Prosesnya lancar tanpa hambatan dan cepat. Berikutnya dia hendak menarik uang sebanyak Rp 500 juta. Uangnya tidak bisa cair tanpa alasan yang jelas.

Pihak Koperasi selalu mengutarakan janji palsu "Katanya tunggu besok. Setelah itu seminggu hingga tunggu sebulan. Akhirnya kita curiga," ungkap nasabah ini.

Baca Juga: Kampung Inggris Lampung: Tempat Ideal untuk Kursus Bahasa Inggris Online

Karena itu, penuh tanda tanya Dalam benak mereka, sedangkan omset koperasi diketahui ada puluhan miliar. Sejak saat itu ia berusaha untuk menarik sisa uang yang ada di sana. "Terakhir sisa uang saya di sana Rp 818.730.000," ungkapnya.

Belakangan Ketut Candi baru tahu ternyata nasabah lainnya juga mengalami hal serupa. Akhirnya dibuat rapat anggota yang dihadiri pihak Dinas Koperasi Badung. Pada saat itu oleh Dians Koperasi menyarankan nasabah untuk buat tim khusus guna mengetahui apa yang dialami koperasi sebenarnya.

Ketut Candi dipilih menjadi wakil ketua Timsus. Para nasabah berusaha berjuang agar ada pengembalian uang. Ternyata diketahui omset telah ditarik oleh manajer dengan alasan dipakai keperluan banjar.

Baca Juga: BIFA dan Indian Diaspora Bali Sambut Duta Besar Perkuat Persaudaraan, Intensifkan Kerjasama Kebudayaan

"Terbukti omset nol, alasannya untuk keperluan Banjar," ungkap Ketut Candi didampingi penasehat hukum I Putu Agus Putra Sumarjana dan tim.

Walaupun demikian, Timsus mencari tim audit. Setelah diaudit ditemukan selisih uang puluhan miliar rupiah. Hasil audit itu juga diserahkan ke polisi.

Mengetahui ada masalah, Timsus mengundang manajer untuk menjelaskannya sekaligus minta klarifikasi. Tujuannya untuk mengetahui siapa sebenarnya yang memakai uang itu. Sayangnya manajer tidak hadir.

"Karena tidak ada jalan keluar akhirnya kami buat laporan pllisi. Sebenarnya nasabah semua mengalah," simpilnya.

Bahkan telah disetujui bahwa nasabah yang memiliki tabungan dan deposito ikhlas tidak mendapat bunga demi kelancaran pemabayaran, dan kredit tetap ditagih. "Awalnya kita mau selesaikan secara kekeluargaan, namun manajer koperasi tidak punya itikad baik," pungkasnya.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah