Di tahun 2022, lanjut Edy Sumianto, Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru akan berlangsung selama 11 hari. Itu dimulai sejak Rabu (13/7) lalu, hingga Minggu (24/7) mendatang.
Dalam rentan waktu itu, umat Hindu yang sebagian besar dari Bali silih berganti datang selama 24 jam untuk melakukan persembahyangan.
Sebelum menuju Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Rombongan Pemkot Denpasar turut melaksanakan persembahyangan di Pura Rambut Siwi, Jembrana, Pura Agung Blambangan, Banyuwangi yang dilanjutkan dengan penyerahan sembako dan alat penunjang protokol kesehatan kepada pamangku setempat.
Untuk diketahui, Tari Topeng Dalem Sidakarya adalah tarian sakral yang wajib ditarikan pada setiap upacara, bahkan dari asal-usulnya, Topeng Dalem Sidakarya datang dari Jawa Timur, dalam hal ini Lumajang.
Selain itu sebagian besar masyarakat Hindu Bali juga berasal dari Jawa Timur, khususnya kawasan Gunung Semeru.
Topeng Dalem Sidakarya memiliki makna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Topeng Sidakarya pun menjadi lambang bahwa pekerjaan atau karya yang digelar sudah selesai dengan baik.
Tari topeng ditampilkan sebagai tari persembahan (wewalen) sebelum acara pemujaan bersama yang dipimpin sulinggih, yang bertujuan agar upacara yang berlangsung dapat terselenggara dengan baik dan selamat serta terhindar dari segala bahaya.