Menakar Elektabilitas Kandidat Gubernur Bali Periode Mendatang, Koster-Ace Dinilai Pantas Sekali Lagi Asyik

- 17 Juli 2022, 07:30 WIB
Duet Wayan Koster - Cok Ace di Bali belum menemukan penantang untuk bertarung di Pilkada Serentak 2024 nendatang.
Duet Wayan Koster - Cok Ace di Bali belum menemukan penantang untuk bertarung di Pilkada Serentak 2024 nendatang. /Humas Pemprov Bali/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Pilgub Bali yang dikemas Pilkada Serentak pada 2024 mendatang belum hangat.

Hingga Juli 2022 belum kelihatan penantang incumbent pasangan Wayan Koster - Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace.

Sejauh ini duet ini elektabilitasnya masih tinggi.

Baca Juga: Wagub Cok Ace Harap PHRI Bike Tour 2022 Dukung Upaya Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Bali

Menyitir sepenggal lirik lagu Bento ciptaan Iwan Fals "Yang penting asyik, Sekali lagi (Asyik!)".

Memang terkesan provokatif dan memihak. Namun realitanya duet Koster-Ace sampai di penghujung masa jabatan tetap kompak, akur, dan mesra.

Baca Juga: Festival Anak Denpasar, Grand Final Lomba Macepat Putri dan Lomba Ngelawar Digelar

Maka ungkapan itu dinotifikasikan dengan jargon sekali lagi asyik.

Beberapa bulan lagi kepemimpinan Koster berakhir seiring Pilkada Serentak 2024. Koster-Ace melepas masa jabatan mereka di tahun 2023.

Agar tata laksana pemerintahan tetap berjalan, ada pelaksana tugas gubernur.

Baca Juga: Prediksi Skor, Susunan Pemain Borneo FC vs Arema FC Final Leg Kedua Piala Presiden 2022 & Link Live Streaming

Duet Koster-Ace sejak dilantik 2018 sampai hari ini nyaris tak ada gesekan mencuat ke publik. Keduanya tetap langgeng, bahkan makin lengket di akhir-akhir masa jabatan.

Kekompakan dan kemesraan Koster-Ace sesungguhnya terletak pada sosok Cok Ace yang memahami tupoksinya sebagai wakil.

Baca Juga: Kumpulkan Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Megawati Minta Kader Turba ke Masyarakat: Jangan Terus di Zona Nyaman!

Ia sabar, tidak menuntut yang bukan tupoksinya. Menerima apa adanya. Cok Ace eling kalau posisinya sebagai wakil gubernur.

Ia juga bukan sosok yang menikam dari belakang apalagi dengan partner.

Baca Juga: PDIP Gelar Sekolah Kader, Komaruddin Watubun: Jadi Pemimpin Jangan Berbohong

Selain itu, dalam berbagai kesempatan selalu mewakili gubernur bila mendapat tugas (disposisi) dan membaca sambutan gubernur.

Bila tak diberi tugas, pun tak masalah. Menerima dan menemui tamu negara asing, Gubernur Koster memberi kepada Cok Ace.

Kadang keduanya tampil bareng. Bahkan sejumlah sumber yang dekat dengan keduanya mengabarkan, akhir-akhir ini komunikasi Koster-Ace makin intens dan makin "mesra".

 Baca Juga: Download Update Stumble Guys Versi 0.39 Apk Link Terbaru, Gratis Skin Berserker, Athena, NYX, Mau? Ini Caranya

Sesungguhnya karakter tak ingin berkuasa, bermanuver politik sudah terlihat saat Ketua PHRI Bali itu menyelesaikan masa jabatan Bupati Gianyar.

Ia tak ngotot, tak memaksakan kehendak politiknya menjadi Bupati Gianyar dua periode. Kalau mau, pasti jadi saat itu.

Tokoh Puri Ubud ini sudah selesai dengan dirinya. Sudah cukup dan pas dengan apa yang ia miliki untuk menjalani hari hari tua bersama keluarga.

Baca Juga: Puncak Karya Pujawali Pura Mandara Giri Semeru Agung, Wagub Cok Ace Ngayah Nopeng Dalem Sidakarya

Sosok dan karakter Cok Ace ibarat pepatah "Pendek Minta Diulas, Panjang Minta Dipotong"

Ketika diminta mendampingi Koster, Guru Besar ISI Denpasar ini pun tak terlalu berambisi. Mengalir bagai air.

Sampai akhirnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membubuhkan tanda tangan rekomendasi tiket dan “boarding pass” mengusung Koster-Ace di Pilgub Bali 2018 berhadapan dengan Mantra-Kerta.

 Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Minggu 17 Juli 2022 Untuk Wilayah Kabupaten Tabanan dan Sekitarnya

Saat itu perolehan suara Koster-Ace "sing main main" 1.213.075 suara atau 57,68 persen. Kedua pasangan ini unggul 323.145 suara. Angka yang fantastis.

Apakah di Pilkada serentak 2024 Koster-Ace Sekali Lagi? Bisa ya, bisa juga pisah di persimpangan jalan manakala tiket dan “boarding pass” sang Ketum PDIP jatuh ke kandidat lain.

Baca Juga: Wagub Cok Ace Hadiri Prosesi Mapepada Wewalungan Sehari Jelang Puncak Karya Pujawali Pura Mandara Giri Semeru

Entah kepada siapa, hanya ketua umum yang tahu. Sesungguhnya tiket dan “boarding pass” itu sudah ada di saku Megawati.

Diskusi para politisi, akademisi, pengamat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelaku pariwisata dan sejumlah komunitas masyarakat yang direkam penulis tiga bulan terakhir, publik kerap bertanya; siapa calon wakil gubernur pendamping Koster.

 Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Minggu 17 Juli 2022 Untuk Wilayah Kota Surakarta atau Solo dan Sekitarnya

Obrolan publik ini mengandaikan Wayan Koster melanjutkan kepemimpinan Bali dua periode.

Pengandaian ini mendekati, karena Koster adalah kader, Ketua PDIP Bali, dan jebolan ITB ini juga incumbent. Jadi peluangnya mendapat tiket lebih besar.

Bila Koster kembali berpasangan dengan Cok Ace, maka keduanya sudah punya captive market (pasar khusus) atau penumpang dasar yakni perolehan suara pada Pilkada 2018.

Baca Juga: Buka Rakerprov FORKI Bali, Wagub Cok Ace Dorong Sinergitas Untuk Pengembangan Olahraga Karate di Bali

Perolehan suara ini bila bertarung lagi, diperkirakan tak bergeser. Justru diprediksi ada kenaikan manakala Megawati Soekarnoputri membubuhkan tiket dan “boarding pass” untuk keduanya.

Koster-Ace dalam perspektif marketing politik, produk yang sudah punya captive market atau penumpang dasar yang kuat.

Selain itu, keduanya telah berbuat dan bekerja untuk Bali. Brand (merek) Koster-Ace sudah terkenal di penjuru Bali.

 Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Minggu 17 Juli 2022 Untuk Wilayah Kota Semarang dan Sekitarnya

Walau dalam perjalanan lima tahun, keduanya, terlebih Koster sering di-bully di media sosial, namun mereka telah terbukti bekerja dengan sejumlah programnya.

Kritik dan bully di medsos bagian dari dinamika politik, dimana rakyat mengawasi dan mengritik pemimpinnya lewat parlemen medsos.

Para ahli pemasaran menyebutkan, captive market punya kekuatan yang melekat dan sulit dipisahkan dengan cara dan rayuan apapun.

Baca Juga: Resmikan Program SIAP QRIS, Wagub Bali Cok Ace Harap Transformasi ke Pola Pembayaran Digital

Dalam pikiran dan hati mereka merek ini sudah tertanam. Para ahli pemasaran juga memastikan captive market akan sulit berpindah ke lain hati karena merek telah teruji dan berkualitas.

Captive market adalah istilah yang mengacu pada kondisi dimana terjadi hubungan emosional cukup kuat antara konsumen (pemilih) dengan perusahaan (kandidat). Loyalitas konsumen terhadap produk atau perusahaan sangat tinggi.

 Baca Juga: Download Update Stumble Guys 0.39 Mod Apk, Unlock All Skin dan Gems, Mabar Pakai Link Ori Lebih Aman

Manakala Koster tak lagi menggandeng Ace di Pilgub 2024, maka pasar khusus atau penumpang dasar Ace dipastikan berpindah ke lain hati mengikuti irama patron.

Captive market Koster bisa saja bertahan, tapi besar kemungkinan tergerus dan beralih ke lain hati, termasuk mengikuti kemana Ace pergi.

Baca Juga: Link Download WhatsApp GB 21.20.0 Update 17 Juli 2022, Baca Pesan WA Terhapus, Hilangkan Status Online, Aman?

Mengemas dan menjual pasangan Koster-Ace jauh lebih mudah dan layak pasar, ketimbang Koster memilih kandidat lain mendampinginya.

Karena keduanya sudah teruji dengan segala dinamika dalam pemerintahan yang sudah dan sedang berjalan. Koster-Ace memang sekali lagi asyik. (agustinus apollo) ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah