“Dan apabila ternaknya terinfeksi diberikan antibiotika yang tentu saja berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan terkait jenis dan dosis obat yang diberikan,” tukasnya.
Sementara itu Infomasi yang dihimpun dari sejumlah peternak di Jembrana, pesanan hewan kurban sebenarnya turun drastis sejak pandemi. Pada saat pandemi tahun 2021, pesanan hewan kurban hampir tidak ada. Setelah pandemi melandai, mulai ada pesanan tetapi tidak sebanyak tiga tahun lalu sebelum pandemi.
Bisanya sebelum pandemi Covid-19 pesanan hingga 1500 ekor, namun saat ini hanya berkisar ratusan ekor hewan kurban. Hal itu diungkapkan Ketut Artawa, salah satu peternak sapi dan kambing di Jembrana.
Hewan kurban yang akan dipotong pada hari raya Idul Adha, mendapat pengawasan intensif dari dinas Pertanian dan Pangan Jembrana.
Baca Juga: Serahkan SK ke 615 CPNS dan PPPK, Bupati Bangli Singgung Soal Superman
Petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan hewan kurban sebelum dipotong secara menyeluruh untuk memastikan hewan kurban memang sehat. "Setelah pemotongan, dagingnya juga akan diperiksa," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama.
Pemeirksaan hewan kurban ini sebagai salah satu upaya agar hewan kurban di Jembrana memang dipastikan sehat dan layak dikonsumsi. Dari pemeriksaan fisik, dipastikan semua hewan kurban dalam kondisi sehat.
Sementara itu, untuk pencegahan PMK meluas, selain melalukan pemotongan pada hewan yang sudah dipastikan positif PMK. Pihaknya melakukan pencegahan dengan mengimbau ada peternak untuk melakukan biosekuriti ketat pada kandang ternaknya.
Baca Juga: Happy Glass Level 119, Begini Cara Mainnya Supaya Menang, Kunci Jawaban Klik Disini