Tolak Pembanguan Terminal LNG di Sanur, Ratusan Krama Desa Adat Intaran Gelar Demonstrasi Besar-besaran

- 19 Juni 2022, 22:46 WIB
Ratusan krama Desa Adat Intaran Sanur Denpasar melaksanakan demonstrasi menolak rencana pembangunan terminal LNG di kawasan wilayahnya, Minggu 19 Juni 2022 sore.
Ratusan krama Desa Adat Intaran Sanur Denpasar melaksanakan demonstrasi menolak rencana pembangunan terminal LNG di kawasan wilayahnya, Minggu 19 Juni 2022 sore. /Ahmad Latief Fahrezi/Denpasar Update

"Kita harus tahu bahwa itu harusnya dibangun di (Pelabuhan) Benoa. Kalau di Muntig Siokan akan mengorbankan terumbu karang, pasir dikeruk, mangrove dibabat," kata Alit.

Baca Juga: Stumble Guys Versi 0.38, Mabar Lebih Seru dengan Menggunakan Versi Terbaru 2022 Klik Disini Link Download

Pihaknya juga menyebut bahwa proyek tersebut akan mengorbankan terumbu karang.

Sebab ada rencana pengerukan pasir laut sebanyak 3,3 juta meter kubik untuk memuluskan kapal tanker masuk ke kawasan tersebut.

Baca Juga: Viral Video Pemuda di Jembrana Tidur di Tengah Sawah Bareng Motor, Ternyata Ini Alasannya, Bikin Kocak!

Ia menambahkan, jika proyek tersebut dilaksanakan di sana, dari 14 hektar mangrove, sebanyak 7.7 hektar akan terdampak.

Selain itu, 5 hektar benih terumbu karang yang baru ditanam saat pandemi juga akan terdampak.

"Lihat kelapangan kalau tidak pernah ke sana tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Berapa sih besar tempat di sana. Sesuai Perda RTRW Bali, Perda 3 tahun 2020 Pasal 33 huruf E jelas menyatakan lokasinya di Benoa," katanya.

Baca Juga: Michael Krmencik Tolak Tawaran FC Nurnberg, Lebih Pilih Pinangan Persija Jakarta, Segera Gantikan Marko Simic

Selain itu, di kawasan tersebut tercatat, ada enam pura yang berpotensi terdampak proyek tersebut yakni Pura Dalem Pangembak, Pura Suka Merta, Pura Tirta Empul, Pura Mertasari, Campuhan, Pura Kayu Penengen.

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah