Bali Elephant Camp (BEC) Disebut Biarkan Lusinan Gajah Kelaparan, BKSDA Bali Sebut Pemerintah Bakal Bantu

- 9 Oktober 2021, 05:16 WIB
Foto gajah kurus di taman BEC Bali tersebar, dokter Hewan dari Belanda sebut sangat memprihatinkan.
Foto gajah kurus di taman BEC Bali tersebar, dokter Hewan dari Belanda sebut sangat memprihatinkan. /Supplied/Al Jazeera

DENPASARUPDATE.COM – Salah satu media asing, Al Jazeera baru-baru ini menyoroti sebuah topik menarik tentang salah satu taman wisata di Bali.

Sebagaimana dikutip oleh DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) dari Al Jazeera, kabar ini dimulai dari foto-foto yang diambil oleh seorang dokter bernama Femke Den Haas.

Femke Den Haas sendiri adalah seorang dokter hewan asal Belanda yang sudah bekerja untuk melindungi satwa liar di Indonesia selama sekitar 20 tahun.

Baca Juga: PKB Akan Gelar Muscab Serentak se-Bali Akhir Pekan Ini, Gus AMI dan Gubernur Koster Dijadwalkan Hadir Membuka

Pada Mei 2021, Femke Den Haas membagikan beberapa foto yang diambil dari sebuah taman wisata di Bali yang bernama Bali Elephant Camp (BEC).

Foto-foto yang awalnya dibagikan secara eksklusif kemudian diolah kembali setelah ditemukan ketidaksesuaian antara foto tersebut dengan foto yang dibanggakan oleh BEC di situs mereka.

Baca Juga: 23 Film Pendek Berlaga di Bali Creative Competition Piala Walikota Denpasar 2021, Ini Para Pemenangnya

“Teman-teman kami di konservasi mengatakan kami memiliki beberapa gajah paling sehat dan paling bahagia yang pernah mereka lihat,” tulis BEC melalui situs resminya.

BEC sendiri adalah sebuah taman wisata bergaya safari yang memang dipercaya untuk menjaga dan melestarikan gajah Sumatera yang hampir punah.

Pada tahun 2005, BEC resmi bergabung dengan program konservasi satwa liar yang dijalankan oleh pihak Kementerian Kehutanan.

Baca Juga: Irfan Bachdim Angkat Koper Dari PSS, CLBK Dengan Bali United?

Lokasi dari BEC diperkirakan adalah sejauh setengah jam jika berkendara ke arah utara Ubud.

Namun kemudian setelah Femke De Haas yang mengunjungi tempat tersebut, terdapat perbedaan yang menonjol antara situs dengan fakta.

Femke De Haas mengunjungi BEC setelah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

Baca Juga: Kunjungi Hutan Mangrove di Pemogan, Jokowi Tegaskan Komitmen Pemerintah Dalam Penyelamatan Kawasan Pesisir

Ketika mengunjungi BEC secara langsung, De Haas justru dipertemukan dengan kondisi lusinan gajah yang mengenaskan.

Bahkan De Haas menggambarkan bahwa para gajah yang berada di BEC hanya tinggal kulit dan tulang.

“Anda tidak dapat membayangkan seekor gajah kurus sampai Anda melihatnya. Mereka adalah hewan besar dan Anda tidak dimaksudkan untuk melihat tulang mereka. Tapi itulah mereka – hanya kulit dan tulang,” ujar Femke De Haas.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA hingga 10 Oktober 2021, Cancer, Leo, Virgo: Ada yang Memancarkan Getaran Seksi

Sementara itu, pihak BKSDA Bali menyampaikan bahwa kondisi tersebut terjadi karena permasalahan finansial yang dialami oleh BEC.

Dikarenakan adanya pandemi Covid-19 dengan jumlah pendapatan yang menurun, perusahaan seperti BEC tidak bisa berbuat banyak.

Bahkan konon BEC tidak hanya kesulitan dalam memberikan gaji kepada para pegawainya namun juga kesulitan memberi makan gajah di sana.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK LENGKAP 10 Oktober, Aries Bersuka Cita Dalam Karir dan Cinta, Simak Selengkapnya

Direktur BKSDA Bali juga menambahkan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah harus memberikan bantuan.

“(Ketika pariwisata berhenti) mereka (BEC) tidak mampu lagi menutupi biaya operasional, terutama biaya memberi makan gajah. Pemerintah harus membantu mereka dengan membayar makanan dan listrik,” ujar Direktur BKSDA Bali, Agus Budi Santosa.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah