DENPASARUPDATE.COM – Salah satu media asing, Al Jazeera baru-baru ini menyoroti sebuah topik menarik tentang salah satu taman wisata di Bali.
Sebagaimana dikutip oleh DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network) dari Al Jazeera, kabar ini dimulai dari foto-foto yang diambil oleh seorang dokter bernama Femke Den Haas.
Femke Den Haas sendiri adalah seorang dokter hewan asal Belanda yang sudah bekerja untuk melindungi satwa liar di Indonesia selama sekitar 20 tahun.
Pada Mei 2021, Femke Den Haas membagikan beberapa foto yang diambil dari sebuah taman wisata di Bali yang bernama Bali Elephant Camp (BEC).
Foto-foto yang awalnya dibagikan secara eksklusif kemudian diolah kembali setelah ditemukan ketidaksesuaian antara foto tersebut dengan foto yang dibanggakan oleh BEC di situs mereka.
“Teman-teman kami di konservasi mengatakan kami memiliki beberapa gajah paling sehat dan paling bahagia yang pernah mereka lihat,” tulis BEC melalui situs resminya.
BEC sendiri adalah sebuah taman wisata bergaya safari yang memang dipercaya untuk menjaga dan melestarikan gajah Sumatera yang hampir punah.
Pada tahun 2005, BEC resmi bergabung dengan program konservasi satwa liar yang dijalankan oleh pihak Kementerian Kehutanan.
Baca Juga: Irfan Bachdim Angkat Koper Dari PSS, CLBK Dengan Bali United?
Lokasi dari BEC diperkirakan adalah sejauh setengah jam jika berkendara ke arah utara Ubud.
Namun kemudian setelah Femke De Haas yang mengunjungi tempat tersebut, terdapat perbedaan yang menonjol antara situs dengan fakta.
Femke De Haas mengunjungi BEC setelah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Ketika mengunjungi BEC secara langsung, De Haas justru dipertemukan dengan kondisi lusinan gajah yang mengenaskan.
Bahkan De Haas menggambarkan bahwa para gajah yang berada di BEC hanya tinggal kulit dan tulang.
“Anda tidak dapat membayangkan seekor gajah kurus sampai Anda melihatnya. Mereka adalah hewan besar dan Anda tidak dimaksudkan untuk melihat tulang mereka. Tapi itulah mereka – hanya kulit dan tulang,” ujar Femke De Haas.
Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA hingga 10 Oktober 2021, Cancer, Leo, Virgo: Ada yang Memancarkan Getaran Seksi
Sementara itu, pihak BKSDA Bali menyampaikan bahwa kondisi tersebut terjadi karena permasalahan finansial yang dialami oleh BEC.
Dikarenakan adanya pandemi Covid-19 dengan jumlah pendapatan yang menurun, perusahaan seperti BEC tidak bisa berbuat banyak.
Bahkan konon BEC tidak hanya kesulitan dalam memberikan gaji kepada para pegawainya namun juga kesulitan memberi makan gajah di sana.
Baca Juga: RAMALAN ZODIAK LENGKAP 10 Oktober, Aries Bersuka Cita Dalam Karir dan Cinta, Simak Selengkapnya
Direktur BKSDA Bali juga menambahkan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah harus memberikan bantuan.
“(Ketika pariwisata berhenti) mereka (BEC) tidak mampu lagi menutupi biaya operasional, terutama biaya memberi makan gajah. Pemerintah harus membantu mereka dengan membayar makanan dan listrik,” ujar Direktur BKSDA Bali, Agus Budi Santosa.***