Pemuda Muhammadiyah Minta Pemprov Bali Kaji Kebijakan Ganjil Genap di Sanur-Kuta, Ini Alasannya!

- 4 Oktober 2021, 05:00 WIB
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamaddiyah (PWPM) Bali menggelar rapat wilayah pada Sabtu, 2 Oktober 2021 hingga Minggu, 3 Oktober 2021.
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamaddiyah (PWPM) Bali menggelar rapat wilayah pada Sabtu, 2 Oktober 2021 hingga Minggu, 3 Oktober 2021. /I GST NGR AGUNG KRISNA PUTRA/DENPASAR UPDATE

DENPASARUPDATE.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamaddiyah (PWPM) Bali menggelar rapat wilayah pada Sabtu, 2 Oktober 2021 hingga Minggu, 3 Oktober 2021.

Tujuan dari rapat wilayah (Rapimwil) yang digelar di Wisma Sejahtera Kanwil Kementerian Agama Bali yakni memberikan rekomendasi atau saran kepada Pemerintah Provinsi Bali.

Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Bali M. Syobri menyebutkan salah satu hasil dari Rapimwil tersebut adalah mendesak pemerintah pusat untuk membuka Bandara Internasional Ngurah Rai untuk penerbangan internasional.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Merauke, Jokowi: Saya Ingin Memastikan dari Sabang sampai Merauke Pemerataan Vaksin Itu Ada

"Mendesak pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah pusat agar membuka bandara Internasional Ngurah Rai bagi penerbangan internasional. Termasuk meminta pemerintah untuk segera membuka Bali untuk wisatawan mancanegara," ucap Syobri dalam konferensi persnya pada Minggu, 3 Oktober 2021.

Menurut peserta Rapimwil, dengan dibukanya penerbangan internasional
dan memberikan ruang wisatawan mancanegara ke Bali akan membantu menggerakan perekonomian Bali.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan 7 Oktober 2021: Aries, Pisces, Gemini, Leo, Virgo, dan Taurus Perlu Bekerja Keras

Usulan ini diajukan juga sebab mengetahui bahwa saat ini pemerintah pusat hanya membuka penerbangan internasional di beberapa bandara saja yakni Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dan Sam Ratulangi, Manado.

Keputusan izin pembukaan bandara internasional tertuang dalam Surat Edaran Kemenhub Nomor 74 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dari Luar Negeri dengan Transportasi Udara.

Baca Juga: MENGEJUTKAN, KOEMAN STAY! Presiden Barcelona, Laporta Ungkap Ronald Koeman Akan Tetap Menjadi Pelatih

Hasil selanjutnya dari Rapimwil juga disebutkan oleh Syobri bahwa meminta pemerintah untuk menjadikan Pulau Dewata sebagai pusat karantina internasional.

"Jika diterapkan. hotel-hotel di Bali dapat terisi okupansinya sehingga harapannya mampu membantu putaran roda pariwisata yang merupakan denyut nadi utama ekonomi Bali kembali bergerak," kata Syobri.

Baca Juga: Bangun Jiwa Entrepreneur, Pemuda Muhammadiyah Bali Siap Hadapi Tantangan Zaman Lewat Gerakan Revolusi Mental

Selanjutnya Pemuda Muhammadiyah Bali meminta pemerintah untuk mengkaji ulang penerapan ganjil-genap di kawasan pariwisata seperti Sanur dan Kuta.

Pihaknya meyakini bahwa kebijakan ganjil genap kurang efektif, sehingga ditakutkan akan menghambat sehingga wisatawan merasa enggan untuk berkunjung.

Baca Juga: Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash Sniper Andalan Rasulullah yang Doanya Laksana Panah yang Tak Pernah Meleset

"Kebijakan ganjil genap kurang efektif. Masyarakat Legian, Kuta, dan Sanur sangat bergantung pada pariwisata. Dikhawatirkan kebijakan ini membuat wisatawan merasa enggan dan dampaknya kepada masyarakat akan semakin sulit mencari pendapatan," jelas Syobri.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x