MC Curhat Dilarang Muncul Saat Ada Koster, Muncul Petisi Stop Diskriminasi Pekerjaan Event Perempuan di Bali

- 13 September 2021, 12:47 WIB
Kolase Foto : Viral MC Curhat Dilarang Muncul Saat Ada Koster, Muncul Petisi Stop Diskriminasi kepada Pekerjaan Event Perempuan di Bali
Kolase Foto : Viral MC Curhat Dilarang Muncul Saat Ada Koster, Muncul Petisi Stop Diskriminasi kepada Pekerjaan Event Perempuan di Bali /Ida Ayu Novi

DENPASARUPDATE.COM - Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Bali dihebohkan dengan munculnya curhatan seorang wanita yang berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC) bernama Putu Dessy Fridayanti. 

Putu Dessy Fridayanti atau yang akrab disapa Ecy ini mengaku mengalami diduga diskriminasi ketika menjadi MC di salah satu acara yang dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. 

Ecy mengunggah curhatannya di story Instagram pada Jumat, 10 September 2021.

Baca Juga: 5 LOWONGAN KERJA di Alfamart Alfamidi Terbuka untuk Sarjana Segala Jurusan Penempatan Seluruh Indonesia!

Ia mengaku selama 23 tahun dirinya menjadi MC, baru kali ini Ecy mendapatkan perlakuan seperti itu. 

"23 tahun pengalaman saya sebagai MC, baru kali ini saya diperlakukan layaknya tahanan atau maling yang tidak boleh muncul di panggung," tulis Ecy dalam unggahan instagram story miliknya. 

Ecy juga menuliskan bahwa ia diperlakukan layaknya seorang tahanan atau maling yang dilarang muncul di panggung. 

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA Rabu 15 September 2021 Untuk Zodiak Virgo, Libra, Leo, dan Cancer Akan Segera Menikah!

Bahkan, ia mengaku tidak diperbolehkan berdiri di belakang tamu undangan untuk membawakan acara dan harus membawakan acara dari ruangan khusus. Ditambah lagi adanya penjagaan yang ketat dari protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

“Alasannya apa? Karena acara dihadiri oleh Gubernur Bali. Protokol Gubernur Bali karena MCnya cewek jadi tidak boleh tampil, cukup suara saja terdengar,” tulis Ecy. 

"Bahkan untuk berdiri dari belakang tamu undangan pun saya tidak boleh, ruangan tempat saya berbicara ini pintu keluarnya dijaga oleh salah satu protokol @pemprov_bali agar saya jangan sampai keluar," imbuhnya. 

Baca Juga: Tragis! Satu Keluarga Meninggal Dunia karena Tertimbun Pakaian

Tidak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa sejak kepemimpinan Gubernur Bali I Wayan Koster, pekerja wanita, seperti MC, penyanyi, penari, dan sebagainya sering dibatalkan oleh client/event organizer (EO) lantaran Koster akan hadir dan tidak boleh ada pengisi acara wanita. 

Hello? Kenapa kami pekerja wanita didiskriminasi begini? Apa salah kami bekerja untuk menghidupi keluarga kami??? Sudah berapa puluh acara saya di-cancel karena Gubernur (Bali) hadir???," tulis Ecy lagi. 

"Selama ini saya diam. Kali ini saya tidak bisa diam lagi. Saya merasa tidak diperlakukan manusiawi. Saya berhak untuk bekerja secara halal sesuai profesi saya," tegas Ecy. 

Baca Juga: 6 Rahasia Khasiat Minum Air Kelapa, Atasi Asam Lambung, Terapi Diabetes, Nomor 3 Penting Dimasa Pandemi

Berkaitan dengan hal tersebut, Niluh Djelantik, membuat petisi tentang Stop Diskriminasi Terhadap Pekerja Event Perempuan di Bali. 

Adapun isi petisi yang dibuat Niluh Djelantik, sebagai berikut. 

Surabaya, 10 September 2021

SURAT TERBUKA Kepada Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Selamat sore Pak Koster,

Kuharap bapak sehat dan berbahagia selalu. Siapkan tenaga ekstra membaca surat terbukaku yang kesekian kalinya ini ya.

Baca Juga: WADUH! Sudah Deal Masuk Gerbong Partai Gerindra, Sukerana Dikabarkan Balik Kucing ke Partai Golkar

Sebagai bapaknya rakyat Bali. Sampai kapan rakyat harus merasa bagai anak ayam kehilangan induknya ?

Bapak pasti ingin dihormati, disayang, didengarkan, didukung. Tapi apakah bapak pernah bertanya pada diri sendiri,”Sudahkah saya memperlakukan rakyat saya dengan adil dan manusiawi ?”

Ini contohnya. Suara hati yang dicurahkan oleh @ecymcbali. Beliau adalah perempuan kebanggaan Bali. Sebagaimana warga negara, Ecy berhak mendapatkan perlakuan yang fair dalam menjalankan profesinya.

Baca Juga: RAMALAN SHIO TERBARU Rabu 15 September 2021 Untuk Shio Monyet, Shio Babi, Shio Ayam dan Shio Sapi Berhati-hati

Bapak lihat foto dan tulisan ini ?

Permasalahan ini bukan yang pertama kali. Aku menerima langsung keluhan mereka. Kami memberikan waktu dan kesempatan agar ada perubahan dalam memperlakukan pekerja event WANITA yang selama ini diperlakukan dengan diskriminatif.

Tapi ternyata malah semakin menjadi-jadi.

Alasannya apa ?

Mereka perempuan baik-baik. Pekerja. Profesional. Ibu yang harus menghidupi keluarganya. Istri yang berharap bisa membantu suaminya. Terutama di masa pandemi yang bikin ekonomi rakyat porak poranda.

Baca Juga: Manfaat Pisang Rebus, Kenikmatan dan Nutrisi bagi Kesehatan di Tengah Pandemi

Apa yang ditakutkan dari mereka pak ?

KENAPA PAK ?

Mengapa ada perlakuan seperti ini ? Dimana rasa hormat kita pada perempuan ?

Kesabaran kami sudah habis.

Aku gak peduli tentang urusan rumah tangga ataupun pribadimu.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA! PT Pelindo Daya Sejahtera Membutuhkan Karyawan Lulusan SMK dan D3 untuk Bekerja Segera!

Aku peduli pada isi perut rakyat yang menuntut keadilan agar diperlakukan dengan empati dan kemanusiaan.

Jabatan itu ada batas dan waktunya. Kekuasaan itu adalah amanah. Gunakan sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat. Bukan sebaliknya.

Kami menunggu klarifikasi dari bapak.

Yang jujur ya jawabnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir Keuangan Senin 13 September 2021 Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio

Masukan dariku,

HENTIKAN DISKRIMINASI PADA PEKERJA EVENT PEREMPUAN !!!!

Aku ingin melihat mereka bisa bekerja kembali dan mendapatkan perlakuan manusiawi.

Ingat, suara rakyat adalah suara Tuhan. Aku tak akan berhenti menyuarakan hak mereka yang termarjinalkan. Sekalipun langit runtuh !!!

Baca Juga: Mohamed Salah Mencetak Gol ke-100 Saat Liverpool Menumbangkan Leeds United 3-0, Jurgen Klopp: Rekor Mo Gila

Salam nasbedag Ketjup Sayang, NILUH DJELANTIK

Tangkapan Layar : Petisi Stop Diskriminasi Kepada Pekerja Event Perempuan di Bali oleh Niluh Djelantik
Tangkapan Layar : Petisi Stop Diskriminasi Kepada Pekerja Event Perempuan di Bali oleh Niluh Djelantik Ida Ayu Novi

Sampai berita ini dibuat, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 270 orang dari 500 tanda tangan.***

 

 

Editor: Ida Ayu Novi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah