Network
DENPASARUPDATE.COM – Setiap menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, permintaan daging Babi konsumsi selalu meningkat. Namun tahun ini stok atau ketersediaan Babi di peternak maupun suplai dari luar tampaknya meragukan.
Kondisi ini diakui Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Bali, Anak Agung Istri Intan Wiradewi. Menurut Intan Wiradewi, berdasar pantauan pasar sejauh ini stok daging babi di Bali cenderung menurun
“Kalau soal stok, kalau bicara aman tentu tidak seperti tahun lalu,” kata Gung Intan Wiradewi—sapaan akrabnya, Rabu 7 April 2021.
Ia lalu menyebutkan bahwa populasi ternak Babi di Bali disbanding tahun tahun 2020 lalu menurun hingga 40 persen. Pemicu penurunan populasi ini lanjutnya, akibat wabah Virus African Swine Fever (ASF) yang mengakibatkan banyak Babi yang terinfeksi dikubur secara masal tahun lalu.
Disebutkan, pada tahun 2019 populasi babi di Bali mencapai 690.378 ekor. Karena Babi banyak mati akibat wabah ASF, populasi saat di hanya di angka 398.291 ekor.
“Kondisi kita memang hampir 40 persen menurun, karena ada akibat efek ASF itu. Pendataan itu kita setahun sekali, data yang di 2020 itu ada 398.291 ekor, data kemarin nike,” ujarnya.
Baca Juga: Bali Siapkan Skenario Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Mulai Juli 2021, Ini Pertimbangannya
Mengenai jumlah populasi Bali pada awal 2021 ini, pihaknya mengakui belum memiliki data yang valid, mengingat pihaknya baru melakukan pencacahan pada pertengahan tahun 2021.
