Arak dan Tuak Bali Dilegalkan Dalam Perpres Nomor 10 Tahun 2021, Ini Kata Gubernur Wayan Koster

23 Februari 2021, 08:08 WIB
Arak Bali yang sudah diproduksi dalam kemasan botol minuman /antara/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Beberapa waktu lalu Pemprov Bali gencar mengampanyekan minuman tradisional Arak Bali. Meski mengandung alkohol namun Gubernur Bali Wayan Koster bilang Arak Bali sebagai obat dan untuk melestarikan warisan budaya leluhur layaknya minuman Sake di Jepang. Bukan hanya itu, terapi Arak Bali disebut dapat melawan serangan Covid-19.

Upaya legalisasi pun dilakukan. Bahkan Pemerintah pusat pun cepat merespons. Buktinya produsen Arak Bali sudah resmi dilegalkan oleh pemerintah pusat dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 10 Tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengumumkan minuman alkohol tradisional Bali sah untuk diproduksi dan dikembangkan, sesuai Bidang Usaha Penanaman Modal  meliputi arak Bali, Brem Bali dan Tuak Bali.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Dalam kesempatan itu Koster memaparkan dengan berlakunya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. 

Pihaknya bersyukur minuman khas Bali ini masuk dalam Perpres karena  hanya empat provinsi yang dapat. Dengan adanya Perpres tersebut destinasi yang ada itu akan dilindungi dan akan diberdayakan secara ekonomi.

“Dengan Perpres ini proses destinasi khas Bali dilindungi dan diberdayakan secara ekonomi. Ini sangat luar biasa sebab hanya empat provinsi yang membuat terobosan ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Piala Menpora Segera Bergulir, Bali United Siap Tempur di Kota Mana Saja, Ini Catatannya

Kabupaten di Bali yang penghasil minuman alkohol akan dijadikan destinasi yang khusus. Mulai dari bahan yang dipergunakan, proses pembuatannya hingga pemasaran.

“Seperti di Kabupaten Karangasem, Buleleng dan lainnya akan kita tingkatkan sumber daya alamnya dengan ental, enau, dan kelapa akan dijadikan destinasi khas Bali,”tukas Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Koster menambahkan industri minuman beralkohol ini juga akan dimudahkan dengan bantuan penanaman modal. Ia mengaku dalam hal ini tidak akan mengundang pengusaha, melainkan para pembuat minuman langsung yang merupakan unsur masyarakat.

Baca Juga: HATI-HATI! Jangan Salah Kaprah Terkait PPnBM 0 Persen untuk Pembelian Mobil Baru, Ini Penjelasan Astra

“Akan diundang pembuatnya langsung, didampingi dalam proses desain, branding sampai pemasarannya,”  katanya.

Koster berharap masyarakat Bali mendapat manfaa secara riil, yaitu menyejahterakan pengusaha lokal dan dapat saling menghidupi. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler