TERPARAH! Desa Sepang Kelod Busungbiu, Buleleng Diterjang Longsor, Ratusan KK Terisolasi

16 Januari 2021, 21:03 WIB
Warga Desa Sepang Kelod Busungbiu Buleleng Bali melakukan gotong royong untuk memmbuka akses jalan yang tertutup. /BPBD Buleleng/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Cuaca ekstrem hujan lebat sepanjang hari memicu bencana dimana-mana. Dari Bali utara dilaporkan, Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu diterjang longsor pada Jumat malam 15 Januari 2021.

Aparat Desa setempat melaporkan sedikitnya ada 30 titik longsor di semua titik desa. Sebuah sekolah dasar nyaris terkubur di Sepang Kelod.

Selain itu 5 unit rumah warga mengalami kerusakan berat. Sebuah rumah diantaranya bahkan rata dengan tanah. Rumah itu merupakan milik Dewa Kade, warga Banjar Dinas Asah Badung.

Baca Juga: HEBOH! Legislator PKS Soroti Wacana Sertifikat Digital Bebas Bepergian Setelah Divaksin

Seorang warga Sepang Kelod, Ketut Teken mengaku sudah punya firasat sejak hujan tak berhenti seharian.

“Saya kalau sudah ada hujan deras seharian selalu punya feeling akan terjadi bencana, kalau bukan banjir ya longsor,” kata Teken.

Perbekel Sepang Kelod I Ketut Ngurah mengungkapkan, hingga sore kemarin ada 5 titik longsor yang belum bisa tertangani.

Baca Juga: Gubernur Bali Wayan Koster Doakan Bang Yono : Mudah-mudahan Jadi Ketua Lagi

Titik tersebut menyebabkan ratusan kepala keluarga di dua wilayah terisolir. Masing-masing sebanyak 213 kepala keluarga di Banjar Dinas Gunung Sari, dan 40 kepala keluarga di wilayah Banjar Dinas Asah Badung.

Ngurah mengatakan warga sudah berusaha membersihkan material. Namun kesulitan. Karena ketebalan material setinggi dada orang dewasa. Material bukan hanya tanah saja. Ada pula kayu gelondongan hingga batu dengan diameter puluhan centimeter.

“Kalau mengandalkan gotong royong saja, mungkin satu minggu baru selesai,” kata Ngurah.

Baca Juga: Ini Isi Rekaman CCTV Detik-detik Diduga Pembunuh Wanita dalam Kos di Denpasar, Polisi Nyatakan Ini

Saat ini warga masih berkonsentrasi membersihkan material longsoran yang sekiranya bisa diselesaikan secara manual. Namun sore kemarin, upaya pembersihan material terpaksa tertunda. Karena hujan kembali turun. Potensi longsor susulan pun rentan terjadi.

“Kemungkinan ini karena hujan lebat. Wilayah sini sudah hujan terus selama dua hari dua malam, tidak reda-reda,” jelas Ngurah.

Sementara itu Camat Busungbiu I Gede Putra Aryana mengatakan, pihaknya masih terus mengidentifikasi kerusakan yang terjadi di wilayah Sepang Kelod.

Baca Juga: Buka Muswil PKB Bali, Gus AMI : Mudah-mudahan 2024 Ada Wakil DPR RI dari Bali

Putra menyebut Desa Sepang Kelod merupakan salah satu desa yang masuk wilayah rawan bencana tanah longsor. Selain Sepang Kelod, desa tetangga seperti Desa Tista, Desa Sepang, dan Desa Pucaksari juga rentan dilanda tanah longsor.

Putra mengaku telah mengordinasikan musibah tersebut pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Bencana longsor ini merupakan bencana alam terburuk yang terjadi di Sepang Kelod dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE

Tags

Terkini

Terpopuler