Dampak Banjir Bandang di Jembrana Meluas, Kini Menjadi 32 Kepala Keluarga

- 16 Januari 2021, 16:49 WIB
Warga menyaksikan aliran air sungai yang baru surut
Warga menyaksikan aliran air sungai yang baru surut /BPBD Jembrana/Denpasar Update



DENPASARUPDATE.COM
- Banjir bandang yang melanda Kematan Pekutatan Kabupaten Jembrana, Bali, ternyata berdampak lebih meluas.

Semula tercatat 14 Kepala Keluarga (KK) banjir bandang kini berdampak kepada 32 kepala keluarga di tiga desa, mulai dari kemarin hingga Sabtu, 16 Januari 2021  pukul 01:00 Wita.

Tiga desa itu adalah di Desa Medewi, Desa Pulukan dan Banjar Pasar Desa Pekutatan. "Ada 32 KK di tiga desa (yang terdampak). Kemarin itu, 16 KK itu di Medewi dan di Pulukan.

Baca Juga: Ini 4 Tips Mudah dan Ampuh Jaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Covid-19

Kemudian, yang tadi malam di Banjar Pasar Desa Pekutatan di Jembatan Pekutatan itu barusan ada 16 KK," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jembrana, I Gusti Ngurah Darma Putra, Sabtu, 16 Januari 2021.

Sejauh ini ada dua rumah warga yang rusak di Desa Medewi. Kemudian, beberapa rumah warga ada yang terendam serta alat-alat dapur terbawa arus air. Selain, itu beberapa rumah warga juga dimasuki lumpur.

"Kalau kerusakan rumah, yang kemarin dua rumah di Medewi. Kemudian, di pulukan ada dua tapi cuma lumpur yang masuk ke kamar. Yang tadi malam, di Desa Pekutatan di Jembatan itu ada 16 KK terendam beberapa meter," jelasnya.

Baca Juga: NGERI ! Lebih dari 1.000 Orang Perhari di Brasil Meninggal Karena Terpapar Covid-19

Ia menjelaskan banjir bandang itu karena curah hujan yang cukup tinggi di pengunungan dan di hutan di daerah tersebut. Sehingga, air meluap di sungai daerah itu.

"Deras hujan di pegunungan yang tidak berhenti. Belum, bisa kami hitung untuk kerugian dan kami harus bekerjasama dengan PU," ujarnya.

Sementara, untuk warga yang terdampak ada sebagian yang mengungsi ke rumah keluarganya. Selain, itu dari Dinas Sosial dan BPBD Jembarana, Bali, juga menyiapkan dua tenda untuk warga yang terdampak. ***

PENULIS: Ari Setiawan

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x